Ya seperti biasa lah, kalau lagi bosen nge-stalk TL temen. Tapi palingan yang distalk juga TL nya cecunguk dua ini --> Mira atau Nisa. Kali aja ada sesuatu yang seru dan heboh. Dan sore ini liat TL Nisa yang dihiasi dengan sebuah lirik lagu dengan beberapa sensor. Nggak ngerti juga sih kenapa. :P
Karena aku penasaran, aku copas deh lirik tersebut sepaket dengan sensor-sensornya =.=". Nah munculah sebuah judul lagu Nidji Rahasia Hati, 5 cm OST. Dan teringatlah aku akan keingintahuanku tentang lagu Nidji ketika nonton film 5cm itu. Aku curiga.. Ternyata emang ini lagu yang aku cari-cari selama ini! Makasih Nisa *lebay :D
Karena aku penasaran, aku copas deh lirik tersebut sepaket dengan sensor-sensornya =.=". Nah munculah sebuah judul lagu Nidji Rahasia Hati, 5 cm OST. Dan teringatlah aku akan keingintahuanku tentang lagu Nidji ketika nonton film 5cm itu. Aku curiga.. Ternyata emang ini lagu yang aku cari-cari selama ini! Makasih Nisa *lebay :D
Lirik favoritnya ada di:
Andai matamu melihat akuuuu.. Terungkap semua isi hatikuuu..
Suka diem-diem ini nih kerjaan waktu SMA, hehe. Ya mungkin kadang sampai sekarang masih beberapa kali dilakukan. Cuma ya itu diem aja, karena kalau orang tau juga nggak ngerti mau diapakan. Lah, masih mentah gini, belum jadi apa-apa, belum jadi siapa-siapa. Masih menimba ilmu buat bekal hidup ke depannya nanti.
Tapi diem-diem suka itu bikin sedih sih kebanyakan, karena kita menebak-nebak tanpa tau kebenarannya. Misal suka sama orang yang murah senyum, eh kadang-kadang mikir dia ramah banget senyum ke kita. Di lain waktu mikir lagi, apa memang karena sifatnya begitu? Menebak-nebak, itu sih nggak enaknya diem-diem suka. Bahkan terkadang bikin kesel juga, bawaannya malah "udah deh nyerah aja, kayaknya dia nggak suka". :)
Sesungguhnya kalimat terakhir di atas itu aku banget alias curhat. Hehe. Ya nggak kenapa-kenapa sih. Justru kadang aku bersyukur, artinya jalan untuk menuju perbuatan sia-sia diputus. Kesian deh setan. Hihi. Jadi semacam kembali diingetin kalau "Yu, kamu udah agak melenceng jalannya. Yuk, kita jalan lurus lagi :)."
Tapi diam-diam menyukai itu bukan berarti selalu menyedihkan kok. Bayangkan betapa mulianya tetap menjaga kemuliaan seseorang dengan tetap menyukainya secara diam-diam, dengan tidak mengganggu ketenangan hatinya, dan memeluknya dengan doa "Semoga dia jodohku". Eaaa.. haha Kayaknya sampe sekarang aku belum pernah berdoa secara tepat subjek begitu. Paling banter ya, semoga ntar dapet orang yang terbaik untuk jadi pendamping hidup, untuk jadi nahkoda yang baik selama 'perjalanan', yang punya arah dan tujuan yang sama. Kenapa perlu orang yang punya arah dan tujuan yang sama? Ya supaya ntar nggak sering berantem karena bingung 'kapal'nya mau dibawa kemana.
Nggak tertarik sama manusia itu susah, ya karena memang fitrahnya begitu. Cuman sekarang pikiran sudah jauh lebih terbuka.
Nggak tertarik sama manusia itu susah, ya karena memang fitrahnya begitu. Cuman sekarang pikiran sudah jauh lebih terbuka.
Selalu ada waktu yang tepat untuk hal baik terjadi.
Jadi nggak mau terlalu buru-buru mendahului-Nya. :)
No comments:
Post a Comment