9.17.2013

Menangis? Nggak Salah Kok


[source]
Menangis merupakan bentuk respons seseorang ketika sedang sedih (kebanyakan), dan bahagia (kadang-kadang).

Ketika berbicara soal menangis, biasanya kita akan cenderung memikirkan kaum hawa-lah pelakunya. Memang kaum perempuan terkenal dengan kesensitifan dan kelembutan hatinya sehingga lebih mudah menitikkan air mata baik itu karena sedih ataupun karena terharu. Bagaimana tanggapan kalian terhadap perempuan yang menangis? Terlihat cengeng ya?

Ya, mungkin sebagian besar orang menganggap orang yang menangis itu cenderung cengeng, rapuh, dan terlalu lemah. Mungkin ya.. Bahkan terkadang banyak orang beranggapan orang yang sudah dewasa apalagi laki-laki itu dilarang menangis. "Malu-maluin!" begitu pengakuan seorang teman kepadaku.

Tapi taukah kalian kalau menangis itu nggak salah kok. Justru ketika menangis kita bisa melepaskan beban-beban yang ada di hati. Menangis bisa menimbulkan suatu perasaan lega. Ya, ajaibnya, menangis secara tidak langsung bisa menyehatkan jiwa kita. Jadi kenapa tidak untuk menangis? Mungkin hal yang perlu diperhatikan adalah waktu dan tempat yang tepat untuk menangis.


Aku terinspirasi untuk membahas ini karena teringat beberapa orang pernah datang ke kediamanku untuk menangis. Setelah itu, kelihatan beban mereka sedikit berkurang. Jadi, ada beberapa teman yang kadang datang ke rumah atau kosku kemudian tiba-tiba saja merebahkan diri di bantal atau duduk dan menutup pintu kemudian matanya berkaca-kaca. 

Aku hanya bisa berkata, menangislah. Keluarkan saja air matanya, biar lega.

Waktu itu juga pernah mengalami hal ini dengan kak Karun, kakak SP ku di perkuliahan. Aku mengirim sebuah pesan kepada beliau untuk membuat janji pertemuan, tetapi ketika bertemu justru tidak ada kata-kata yang bisa aku keluarkan. Dan kak Karun hanya berkata, "Nangis aja, jangan ditahan." Beliau seakan-akan sudah tau betul beban di pundakku. Ya, seketika bebannya berkurang dan menguap begitu saja seiring derasnya air mata yang mengalir.

Kadang ketika sedang banyak masalah, aku seringkali berdiam diri selepas sholat kemudian tiba-tiba menunduk, menangis dan mengadu. Dan seketika itu jugalah beban-bebanku hilang lewat tangisan itu. Menangis memang tidak menyelesaikan masalahku, tapi jelas mengurangi bebanku. Itulah ajaibnya menangis.

Sebuah studi yang menganalisis artikel-artikel penelitian yang pernah berlangsung sejak 140 tahun lalu mengenai tangisan menyimpulkan, tangisan adalah cara yang baik untuk mengeluarkan rasa sakit yang terpendam. Sebuah sampel dari 30 negara terhadap pria ataupun wanita menghasilkan kesimpulan bahwa manusia merasa jauh lebih lega setelah ia menangis. Bahkan sekitar 70 persen terapis mengatakan, mereka percaya bahwa menangis adalah hal yang bagus untuk pasien mereka.
Itukah bukti bahwa tidak ada hal yang Tuhan ciptakan dengan sia-sia, termasuk air mata. Maka menangislah, menangislah ketika itu perlu. :)

Dan dibalik orang yang kuat, bisa jadi ada banyak air mata yang ia tumpahkan, di tempat yang tepat.

No comments: