8.26.2015

Mengirim Surel (e-mail) dengan Baik

Gambar dari sini
Surat elektronik atau lebih dikenal dengan e-mail adalah sesuatu yang sudah tidak asing lagi saat ini. Hampir semua kalangan memiliki akun e-mail (selanjutnya disebut surel). Entah hanya digunakan sebagai syarat untuk mendaftar ke media sosial atau jauh lebih fungsional daripada itu. Saya menjadi tertarik membahas soal surel karena belakangan ini saya menerima beberapa surel yang unik.

Surel yang saya terima tidak jauh dari teman-teman yang ingin bertanya atau berdiskusi. Terkadang ada pula yang meminta untuk dikirimi file. Sejujurnya saya senang ketika menerima surel dari teman-teman semua. Akan tetapi, beberapa kali saya menemukan sepertinya tidak semua orang memahami etika saat mengirim surel. Dulu, saya juga tidak terlalu ambil pusing dengan persoalan ini. Seolah-olah mengirim surel itu sama saja dengan chatting atau aktivitas dunia maya lainnya.

Lalu, ada satu waktu dosen saya memberikan sebuah nasehat. Sepertinya, beliau juga merasa tergugah untuk mengingatkan mahasiswanya tentang etika mengirim surel. Beberapa kali kami diminta untuk mengirimkan tugas melalui surel. Saya kira, dari pengalaman itu lah akhirnya beliau angkat bicara. Beliau berpesan, surel itu sama halnya seperti kita berkirim surat. Hanya saja, medianya berbeda. Oleh karena itu, cara menulis, bahasa, dll. sebaiknya menyesuaikan seperti pada umumya kita berkirim surat. Kira-kira seperti itu pesan beliau. Sejak saat itu, saya sedikit mengubah cara saya saat mengirim surel.

Terlepas dari persoalan surel dikirim kepada orang yang lebih tua/seharusnya dihormati, saya kira semua orang sebaiknya mulai memperhatikan persoalan yang satu ini. Kadang, saya menerima surel tanpa Subjek, sehingga saya harus membaca keseluruhan pesan agar ngeh dengan maksud pengirim. Namun, ada juga justru menuliskan pesannya di kolom Subjek. Ini membuat saya jauh lebih bingung. Hehe. Selain itu, soal gaya bahasa yang terkesan kurang sopan pun pernah saya temukan. Ada baiknya ketika meminta bantuan atau sesuatu kita jelaskan kepentingannya. Setidaknya, beri salam dan perkenalkanlah diri terlebih dahulu, jangan tiba-tiba meminta orang lain untuk melakukan sesuatu untuk kita. Tidak ada salahnya bukan? Boleh jadi dari situ kita bisa membangun jaringan pertemanan yang lebih luas. Tak lupa, ucapkanlah terima kasih. Percayalah, seseorang akan dengan ringan membantumu ketika kamu menghargai bantuannya. :)

Singkatnya, jangan lupa memberikan salam, memperkenalkan diri, menjelaskan keperluan kita, dan mengucapkan terima kasih ketika mengirim surel ya. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Saya juga masih belajar mengirim e-mail/surel dengan baik. Mari sama-sama belajar. Salam.

8.23.2015

Tips Mencari Referensi

Halo semuanya.. :D Lama saya tidak muncul dan mengisi blog ini dengan postingan baru. Maklum lah, belakangan saya dikejar deadline untuk sidang hasil dan akhir. Alhamdulillah, akhirnya saya sudah melewati keduanya dalam waktu yang cukup singkat, hanya berselang dua minggu. Rasanya, luar biasa! Hehe. Akhirnya, saya dinyatakan lulus juga. Yea, I got it

Berhubung saat ini saya sedang tidak ada bahan khusus untuk ditulis, jadi lebih baik saya share tips untuk mencari referensi versi saya ketika mengerjakan skripsi. Jadi saya ini tipe yang agak malas ke perpustakaan. Bukannya tidak suka membaca, justru sebaliknya. Hanya saja, menurut saya mencari referensi melalui buku fisik itu agak sulit dan kurang praktis. Sementara itu, ada banyak informasi berlimpah di internet jika kita pintar dan tahu caranya. Bayangkan saja, ketika membaca buku kita harus membuka daftar isi, membaca per bab, atau paling tidak membuka glosarium dan membaca per halaman. Wah, menyita waktu sekali bukan? Bandingkan dengan membuka mesin pencari, mengetikkan beberapa kata klik enter. Ada banyak sekali informasi yang bisa kita temukan. Referensi berupa buku juga banyak, bahkan lebih up to date. Hehe. Selain alasan itu, saya adalah tipikal orang yang lebih produktif di waktu dini hari. Saya akan memilih tidur jam 9 malam dan bangun jam 1 dini hari untuk belajar atau mengerjakan sesuatu. Menurut saya, otak saya lebih encer di jam-jam tersebut. Sayangnya, saya tidak bisa ke perpustakaan pada jam-jam tersebut kan? :D Kalaupun harus meminjam buku, jumlahnya pasti terbatas. Oleh karena itu, sebagian besar (lebih dari 90%) referensi yang saya gunakan diperoleh dari internet (buku, jurnal).

Looking for reference? no more confused.
Gambar dari sini
Nah, kali ini saya akan memberikan tips cara memperoleh referensi, siapa tahu ada yang setipe dengan saya atau bisa digunakan untuk menambah sumber informasi.  Urutan pertama adalah mencari sumber primer berupa jurnal terbaru, kemudian jika terkait dengan teori dasar saya mencarinya di buku. Begini cara yang biasa saya lakukan untuk mencari referensi: