12.31.2011

Welcome 2012



 










Holaaa, I'm back mrgreen
Kali ini mau bahas apa ya? nggg.. bingung *sok mikir* lol Baiklah berhubung hari ini tanggal 31 Desember 2011 dan konon kata orang nanti malam tahun baru, biasanya gue bakal buat semacam catatan akhir tahun gitu. Tapi, sampai sekarang juga nggak tau mau spesifik bahas tentang apa. Oke, just let it flow aja deh kayaknya.

Review kejadian selama satu tahun ini kita mulai dengan awal tahun lalu. Mmm, berhubung kemarin di sms sama my-Ex jadi inget awal tahun lalu itu pernah menjalin hubungan terlarang. ngakakYa bisa dibilang gitu sih, karena emang yang mencekal banyak banget. mrgreen Dan setelah ngebaca postingan blog dulu-dulu, gue mau ngucapin thanks a lot ya buat pesakitan yang pernah ditorehkan di hati gue *ceileh*. Honestly, waktu itu emang sakit banget rasanya dan lo nggak tau kan gimana rasanya harus bangkit sendirian di saat-saat Ujian dan keadaan gue yang boleh dikatakan tercampakkan itu nggak membuat orang terdekat gue berempati. Justru sebaliknya, mereka makin nge-judge gue bahwa apa yang gue dapet emang kesalahan gue. 

12.30.2011

Minggu *kelewat*Tenang


















Yeaaayyyyy! mungkin itu teriakan yang pertama kali kusuarakan *dalam hati* ketika dikumandangkan azan *eh! salaaah!baru mulai udah ngelantur*. Maksudku adalah ketika libur minggu tenang tiba. Serasa tak ada tanggungan, minggu tenang bisa dikatakan pra liburan, warm up gituuu~ *Ngaco lu mah!*

Minggu tenang itu waktunya belajar woy! Inget UAS, inget anak, inget istri! *hah?* Jangan salah euy, semingguan ini aku jarang ngetweet apalagi fb-an #pencitraan #biardikirabelajar. Gimana mau belajar? Giliran niat, paman penjual bakso di depan kos nyalain musik sekenceng-kencengnya dengan genre lagu yang.. cukup, cukup nggak perlu dilanjutkan.. giliran nggak niat hujan, tambah nggak niat! :p Tapi, setelah membaca berita di koran *online pastinya* tentang pembunuhan keji penjaga malam di suatu instansi pemerintahan di Banjarbaru oleh empat orang perampok, akhirnya aku dapet semangat belajar lagi. *Hubungannya apa? -____-*

Bukan itu maksudku, setelah melihat tanggal di koran baru sadar.. JUMAT 30 DESEMBER 2011! What the.. *sepertinya lu harus bershower*. aaaa.. Ini benar-benar minggu kelewatTenang. Begitu absurdnya tulisan ini, sampai mungkin pembaca nggak tau mau ngambil hikmahnya dimana . Ya udah deh, aku mau belajar dulu~ Jangan kelewat malas entar bablas! Oke guys, jadikan minggu ini benar-benar TENANG buat belajar pastinya.. 

Salam UAS! #yeahmahasiswa

11.08.2011

Find the Rythm










Holaaa.. rasanya udah lama banget nggak mampir di rumah ini, kangen deh! senyumkenyit yaaa, maklum dah selama ini dicekal ame tugas mulu. sengihnampakgigi Jangankan maen, maem *maem?* aja sering lupa. Untungnya nggak ada gembel yang buat tenda dan beranak-pinak di blog ini gelakguling. Tapi tenang, finally i got the rythm here. Yah, sekedar mau bilang itu aja sih, semoga nanti tetep rajin bersih-bersih rumah ini. Daadaaa.. babai

10.07.2011

Menambahkan Emoticon pada Postingan Blog




Ayeyeeeey..
menariAkhirnya bisa juga nambahin emot-emot di blog tercintaku ini. Sebenernya dari kemarin-kemarin udah ada, tapi emotnya standar dan itupun inputnya manual jadi kudu ngingetin simbol ini ngewakilin emot yang itu. Ribet! bingung La terus apa bedanya dengan yang sekarang? Nah, kalau sekarang emotku udah ada banyak dan inputnya juga lebih praktis. Utak-atik ini itu dan instal add ons di firefox udah deh. senyum
Meskipun sempet ngantuk-ngantuk ngantuk bahkan ketiduranbored16 alhamdulillah berhasil. Bahkan keinginan nambah blog buat dakwah juga hari ini kesampean. (Blog atu biji aja nggak keurus buat baru lagi nyu??) sengihnampakgigi Niatnya baik kok, kepengen berbagi ilmu. Supaya nggak kecampur aduk sama blog pribadi yang emang cukup carut marut ini, jelir aku putuskan memisahkannya.
senyum
Sekarang saatnya utak-atik blog satunya. Mumpung besok nggak nguli (read: kuliah) meskipun tugas buat laporan dan ujian udah mulai menghantui, tapi tetep sebisa mugkin aku tetep aktif ngeblog. Yah, sekedar ngilangin stress. Tentang blog satunya yaitu *tit* (masih dirahasiakan) kalau sudah siap untuk dikunjungi pasti bakal aku share
senyum Ibarat rumah, baru aja kelar dibangun, masih malu dong buat ditunjukkin kan belum didekor. Jadi pembaca setia harap bersabar. *jiaah* *berasa* ngakakaamiin aja deh.. Semoga rame nantinya!
Ditunggu yak!! kenyit

Lanjuttt.. dum, dum, dum..
music1

Oh iya, yang pengen nambah emot-emot lucu juga di postingan kamu silahkan ikuti tutorial ini. Selamat mencoba, good luck!

10.01.2011

Tumbuh di Tengah Badai

Alhamdulillah, akhirnya ada waktu untuk membaca habis sebuah novel dalam satu hari. Maklum saja aku masih terhitung mahasiswa baru yang sedang beradaptasi ‘memanage’ waktu yang jauh berbeda semasa SMA. Meskipun di SMA aku tergolong cukup sibuk dan tidak terlalu kaget dengan kesibukan baru sebagai mahasiswa, tetapi perbedaan yang benar-benar mencolok adalah kebebasan yang sekarang ku miliki. Kalau di SMA sibuk tetapi terjadwal, sementara sekarang aku ‘bebas’ mengatur segalanya. Kalau tidak punya cukup kesadaran, pasti banyak waktu yang terbuang sia-sia. 

     Sebagai wujud realisasi salah satu targetku, aku putuskan membuat review novel atau buku apapun yang pernah ku baca. Tujuan pertama tetap, aku ingin berbagi. Kedua, supaya aku ingat apa saja yang pernah aku baca, salah satu cara meninggalkan jejak. :)

     Baiklah, langsung saja. Kali ini aku akan berbagi kesan setelah membaca sebuah novel berjudul “Tumbuh di Tengah Badai” karya Herniwatty Moechiam.

9.10.2011

How Lucky I'm

Aku hanya ingin sedikit mengulas tentang apa yang harusnya aku syukuri. Sesuatu yang pada awalnya kupikir adalah sebuah kesalahan dan kegagalanku. Harusnya aku bersyukur, aku masuk Farmasi Unlam tanpa tes dan insya Allah dapat beasiswa. Lihat! Betapa aku beruntung. Jika dibandingkan dengan banyaknya pelajar sma lain yang betul-betul menginginkan untuk bisa masuk farmasi bahkan harus dengan cara ikut tes berulang kali. 

Sesekali aku membandingkan diri, ternyata aku beruntung. Lalu mengapa aku tetap memendam rasa bersalah pada diri sendiri hingga sekarang? Kenapa untuk memaafkan diri sendiri justru lebih sulit? Satu per satu pertanyaanku terjawab, jika aku tidak disini sekarang mungkin akan berbeda. Apa yang ku impikan, puluhan target masa depan yang ku tulis ada di sini, di depan mataku. Ada banyak sekali kesempatan di hadapanku. Semua itu akan berbeda jika aku tidak disini. 

Oleh karena itu, aku tengah belajar bagaimana mencintai duniaku. Jika aku tidak bisa memiliki apa yang aku cintai, maka aku akan mencintai apa yang aku miliki. Farmasi, mungkin itulah takdirku. Akan aku jalani, akan aku lalui segala rintangan yang ada untuk sebuah tujuan dan juga kebahagiaan.

9.08.2011

Islamic Dakwah take from : Owh So Muslim (OSM)


I found such usefull and interesting articles from Islamic Dakwah; the OSM way when i was blogwalking. So, here it is. I want to share to yall, i think every muslim has duty to spreadin’ knowledge and dakwah.

I’m sorry just repost this (i still keep the source), maybe someday i’ll write it by ma self. Enjoy! ;)

This articles was written in English, i'm so sorry can't translate it yet. I just too busy with ma college's activities. T.T
(Maaf nggak bisa terjemahin ini karena waktu saya yang udah mulai padat, yang terpenting saya sudah berusaha berbagi.. Cekidot!! ^^)

Click to read :
 










8.21.2011

Menyingkat Postingan Dengan "Read more"

TAMPILAN HOME BLOG NGEBOSENIN? POSTINGAN TERLALU PANJANG?

Jangan khawatir, selalu ada cara!
 
Nah, setelah berpusing-pusing ria nyari cara untuk menyingkat postingan dengan "Read More" akhirnya nemu juga cara yang simple menurutku. Sempet frustasi dan hampir putus asa karena tutorial-tutorial yang ada kebanyakan ribet. Mataku sampe bener-bener pedih melototin kode HTML yang panjangya ampun-ampun. Jadi kalau mau tau monggo buka di sini.

Ada baiknya kita pakai template baru yang belum kita tambah dengan macem-macem widget, soalnya kalau sudah ditambah banyak widget akan menyulitkan karena kode HTML nya pun akan semakin banyak juga.
Oke deh, segitu aja. Semoga Berhasil!! ^^



8.20.2011

Cooking Cooking ^^



Masak, kegiatan yang penuh interaksi dengan dapur dan segala macam perlengkapannya. Entah pisau, panci, maupun penggorengan. Tanpa disangka seorang cewek yang dulunya antis dengan kegiatan ini pada akhirnya jatuh cinta dan keranjingan. Siapa lagi kalau bukan aku. :P

Dulu nih, aku memang paling nggak suka disuruh masak. Kalaupun ke dapur dan bantu-bantu itu juga cuman potong-potong bahan makanan yang bakal dimasak. Kalau udah disuruh masak apalagi kalau bukan kabur dengan jurus kaki seribu. :))

Alasannya sebenernya simple, aku kurang PD sama hasil masakanku sendiri. Rasanya pasti aneh! Waktu itu temen aku sampe ketawa geli, dia bilang “kan bisa dirasain yu.hehe” Iya juga sih, pikirku. Tapi, nggak tau kenapa lidah ini rasanya kayak mati rasa gitu. Kalau masak jatohnya pasti manis (sesuai orangnya, wahaha). Gimana ya, mau naburin garam takutnya setengah mati selalu terngiang-ngiang kalau bakal keasinan kan jadinya maluuu.. :D Akhirnya tertanam dalam alam bawah sadarku, masak itu ribet, pokoknya bawaannya riweh

Tapi, sekarang nggak lagi. Semenjak aku ngeliat 3 kakak-kakakku yang semuanya cowok dan semuanya bisa masak apalagi enak, otomatis status kewanitaanku dipertanyakan. (apa sih? Kewanitaan apa? Haha, maksudnya statusku sebagai anak perempuan. Intinya, perempuan kok nggak bisa masak? Kok kalah sama si kakak yang cowok?)

Sejak makan mie buatan kakak ketiga yang enak gila (lebay!), aku super duper envy sama dia. Mie yang biasanya monoton dan gitu-gitu aja jadi seenak itu. Nggak cuma itu, dia juga jago buat sambel yang ibuku aja kalah enak.  Akhirnya aku coba ikutin cara masaknya, percobaan dan tarrraaa.. ternyata enak! ^^ nah, dari situ aku mulai PD masak. Ternyata nggak seburuk yang aku bayangkan.

Mulai saat itu aku jadi sering mantengin acara-acara masak di TV. Koki favoriteku adalah Farah Quinn. Awalnya nggak suka sama dia, masaknya kayak serabutan gitu nggak jelas. Tabur sana tabur sini, tapi orang bilang masakannya enak. Sempet mikir, mereka itu disogokkah biar bilang kalau masakannya enak. Tapi, semenjak Farah bilang kalau masak itu pake feeling aku baru ngeh kenapa gaya masak dia kayak gitu. And now, totally i love her style! :]
(sebenernya pengen masukin pic nya si farah, tapi hmm.. nggak jadi deh! fotonya.. mmm) 

Satu lagi kata-kata dia yang aku ingat, meskipun di resep udah ada takaran suatu bahan, misal 100 gram atau cc gitu belum tentu semuanya kita butuhkan. Ada kalanya kita harus menyesuaikan keadaan pada saat kita masak. Kalau memang sudah manis apa perlu ditambah dengan gula? Kalau sudah cukup air apa harus kita paksakan sesuai takaran? Nggak kan? Nah, filosofi ini sepertinya cocok dalam menghadapi dinamika kehidupan. :] Sebuah elastisitas karakter, nggak memaksa, fleksibel!

Setelah mulai PD buat masak akhirnya aku jadi sering main di dapur, entah sekedar ngobrol bareng ibu sambil masak atau icip-icip. Berhubung setelah ujian nasional aku punya banyak waktu luang, nggak seperti hari-hari sekolah ketika aku sibuk dengan tugas dan tugas. Bahkan dapur pun jadi tempat curhat yang paling nyaman. Seputar kuliah dan bagaimana aku mempersiapkan diri sebagai anak kosan adalah hal-hal yang jadi topik utama pembicaraan kami. Ibu berbagi resep masakan dan memberi banyak arahan kelak aku harus masak apa dan bagaimana.




Semua itu membuat aku makin merasakan betapa menyenangkannya dapur. Memotong sayur-mayur, mencucinya, menyiapkan bumbu, menghaluskannya, mencuci beras, menumis sayur, menaburkan garam, sampai mencuci penggorengan dan melap setiap sudut dapur. Rasanya semuanya menarik!! Setiap warna kunyit yang tertinggal di jemariku, aroma seledri yang tertinggal di sela-sela kuku,  wangi bawang yang ditumis, hingga letupan-letupan saat menggoreng ikan semuanya meninggalkan kepuasan tersendiri. Sampai sekarang bagiku masak tetap kegiatan yang cukup ribet, tetapi saat dilakukuan dengan senang hati rasanya jadi berbeda.

Berbeda ketika semua kelelahan dan aroma tubuh yang berubah setelah selesai memasak terbalaskan dengan senyum di wajah mereka dan lahapnya mereka makan. Aku pikir itu adalah kebahagiaan seorang koki. Lagi-lagi aku belajar, belajar untuk menghargai setiap kerja keras seseorang setidaknya dengan senyuman untuk mereka yang telah berusaha melakukan sesuatu untuk kita.

Satu lagi kesanku terhadap memasak, memasak itu romantis! ^^ kenapa begitu? Memasak kan menggunakan feeling, jadi bagaimana rasa masakan itu kurang lebih akan menggambarkan hati seseorang. Lihat bagaimana seorang Farah Quinn mengungkapkan kasih sayangnya pada suami dan anak-anaknya! Ya, dengan memasak tentunya! She’s so inspiring me..I want to do it someday.

Nah, supaya lebih semangat ini ada video dari Suju-H Cooking Cooking! ^^



Thanks for reading! Happy Cooking! ^^

8.14.2011

FINAL REPORT II

Part 3
Perjalanan ketiga adalah ke Banjarmasin. Kali ini gue pergi sendiri akhirnyaa... nggak murni sendirian sih, tapi bareng sama 2 orang temen gue. Nggak tau kenapa perjalanan kali ini nyendat mulu. Malam itu, gue nunggu bis bareng temen-temen gue. Ya nggak lama sih, cuman sempet gue lumutan tu bis baru dateng -__-“.  Berhubung lagi bulan puasa, gue sengaja minta dibawain bekal sama mak tercinta. Yah males aja gitu ntar turun-turun, sukur juga kalo ada turun biasanya tuh bis kalo masih kosong udah kek kesetanan aja “Racing Sesama Bis” (bayangin deh.. gue aja selalu harap-harap cemas kalo naik bis).
Jadi gue bawa ini dan itu, sempet dibawain telur rebus sama emak, gue nggak mungkin nolak, beliau udah cape-cape rebusinnya coba mana tega guee.. Tapi, tiba-tiba aja si kakak gue nyeletuk, “Emang boleh apa bawa telur?” Gue nggak ngerti maksudnya apa, dari raut wajah emak gue keliatan lagi nyembunyiin sesuatu. Seperti biasa, bukan gue kalo nggak penasaran. Gue korek-korek (kok seronok gini bahasanya) informasi dari babe, beliau bilang ada mitos nggak boleh bawa telur waktu masuk area gunung rambutan ntar bla bla bla.. “Makanya makan telurnya sebelum sampe sana!” si emak nyeletuk (-___-). Eh si kakak malah nakut-nakutin, ya gue sukses jadi parno sendiri. 

FINAL REPORT I

Alohaa pembaca setia blog ini (emang ada yak? -____-) akhirnya author ada kesempatan buat nulis the last trip report (hah? TRIP?? LOL). Udah deh anggap aja gituuu.. Sebenernya author nulis ini dengan rada kesel, padahal udah nulis panjang lebar tadinya eehh leppi mati mendadak. Nulis ini pun dengan keadaan agak ogah-ogahan, tapi kapan lagi author bisa nulis? Demi siapa aja deh, rela-relain nulis ulang lagian nggak enak juga ceritanya gantung.
Oke, nggak usah basa-basi lagi, berhubung author ke Banjarmasun 3 kali atau bahkan bisa lebih nantinya jadi ceritanya bakal panjang nihh.. (kalo author kagak ngantuk yak!) so, seperti biasa jangan lupa siapin obat tetes mata di samping kalian!

C.E.K.I.D.O.T

Part 1
Ini adalah kali pertama author ke Banjrmasin. Awalnya nih ya, author disuruh pergi sendirian berhubung susah juga kalo kudu minta temenin sama kakak author yang sibuk kerja. Mau diapain lagi, author iyain aja tapi langsung secepat kilat puter otak cari alternatif. Sempet udah prepare bakal numpang sama guru author yang mau mudik ke kampung halamannya. Tapi nggak jadi karena bakal diturunin di tengah perjalanan, nggak sampe Banjarmasin gitu ceritanya cuz kampung halaman guru gue nggak sampe sana. So, gue kudu ngelanjutin perjalanan sendirian! Tau bakal berakhir di tengah perjalanan, ortu pun nggak tega. Gue ditemenin babe tercintronggg. Legaaaa... haha

7.29.2011

Field Report to : Bontang

Nah, kali ini gue bakal cerita lika-liku gue daftar di Poltek Jakarta dari awal. Cekidot guys!! Jadi, ada 5 tahap tes untuk masuk PNJ, maklum saja seleksinya sangat ketat karena ini adalah akademi pertama yang dibuka oleh PNJ kerjasama dengan PT *ttiiit* :P ( i mean PT BADAK ).  Jangan lupa siapin obat tetes mata!

Tahap-tahap tersebut antara lain:
  •  Seleksi Administrasi 
Tahap ini adalah tahap pendaftaran online, pembayaran, serta input nilai UN untuk beberapa mapel. Alhamdulillah banget, nilai gue rata-rata 8 begitu pula dengan nilai bahasa Inggris gue. Gue optimis lolos, dan ternyata bener. Gue lolos tahap ini dan lanjut ke tahap kedua Tes akademik.
  • Tes Akademik 
Gue ngerasa beruntung (lagi) soalnya mapel yang diujikan no Biologi (iya, biologi memang pelajaran yang kurang gue sukai). Gue belajar, latihan-latihan soal, gue bener-bener serius waktu itu. Gue bilang ke diri gue sendiri, “Gue harus bisa lolos!” hari H pun tiba, gue dianter sama kakak ketiga gue yang lebih akrab sama gue (waktu itu gue ngadu ke emak gue kalo sempet ribut sama kakak kedua jadi gue kapok jalan sama dia lagi :D). Gue hampir nggak jadi tes waktu itu gara-gara fery nggak nyandar-nyandar hampir satu jam dan gue TELAATTT!!

7.27.2011

Field Report to Samarinda

Sesuai janji kemaren, hari ini gue bakal ceritain satu-satu pengalaman gue selama perjalanan ke Samarinda, Bontang, dan Banjar. Of course, niatnya tetep satu daftar kuliah. Selama petualangan gue berhari-hari, gue ditemenin sama kakak gue. Dia kakak kedua gue, kakak yang jarang banget akurnya sama gue. Tapi, mau gimana lagi cuman dia yang bisa nganter gue pergi-pergi. Kakak ketiga gue yang sebenernya lebih akrab sama gue sibuk sama kerjaannya. Jadilah petualangan kami dimulai ala Tom and Jerry.

Sekarang gue mau cerita perjalanan ke Samarinda. Sebelumnya, baca dulu deh postingan gue sebelum ini, jadi tau benang merahnya. Setelah gue mutusin untuk ngelepas farmasi di Unlam, gue pun daftar di Poltek Jakarta. Tempat untuk tiap tesnya Cuma di Balikpapan aja jadi nggak perlu gue ceritain juga kan? (tapi tenang, tetep bakal gue tulis di postingan field report to Bontang)

Selain daftar di Poltek Jakarta itu, gue juga daftar di Poltek Samarinda dan Poltekkes Samarinda sebagai cadangannya.

7.26.2011

Kuliah Oh Kuliah


Akhirnya ini tangan nemu pelampiasan.*Kamsud lo nyu?* Seperti biasa kepala gue penuh dengan banyak ide cerita buat ngisi blog, tapi selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu kudu gue tumpuk di memori otak karena belum sempet nulis. Dan sekarang udah ada leppi di depan mata, alhasil jari-jari gue pun menari dengan lincahnya di atas keyboard. Oke, gue makin nggak sabar aja buat cerita. Kali ini seperti janji gue pada beberapa orang, gue bakal tulis lika-liku proses pendaftaran kuliah gue. Iya, KULIAH!! Tahun ini gue bakal kuliah. Kenapa baru sekarang ngepostnya? Sebenernya gue udah gatel pengen banget ngepost dari zaman nggak enak, tapi baru sekaranglah gue bisa mastiin sekarang zamannya tetep nggak enak. Salah!! Maksudnya, baru sekarang gue bisa mastiin dimana gue bakal nguli (baca : kuliah). Mungkin ceritanya bakal panjang, jadi jangan lupa siapin obat tetes mata di samping kalian.

Cerita berawal dari masa-masa menjelang UN SMA, dimana hampir semua pelajar bener-bener derperate sama masa depan mereka. Yak, bagi yang udah ngalamin pasti tau gimana rasanya ada di semester akhir Sekolah Menengah Atas. Sekalipun itu orang jenius, pasti ada rasa sedikit stres ngadepin tes demi tes. Kecuali, orang yang bener-bener udah nggak peduli lagi sama masa depannya. Nah, selain mikirin deadline UN yang seremnya ngalah-ngalahin @poconggg gue dan beberapa temen gue udah mulai dikejar-kejar deadline untuk milih jurusan di Universitas. Sebelum UN, kami harus mengikuti SNMPTN Jalur Undangan yaitu seleksi masuk PTN tanpa test.

7.04.2011

Alhamdulillah

I asked for strength, and Allah gave difficulties to make me strong.
I asked for wisdom, and Allah gave me problem to solve.
I asked for courage, and Allah gave me abstacles to overcome.
I asked for love , and Allah gave me troubled people to help.
I asked for favors, and Allah gave me opportunities.
"Maybe i received nothing i wanted. But i received everything i needed." December 3, 2009 at 9:55pm

Just Keep Spirit

Akhirnya bisa posting note lg. Ya, setelah cape seharian adu otak akhirnya sedikit terbayarkan. Babak pertama dilalui dengan lancar walapun ada kesalahan yang rada' bikin down. Tapi, alhasil dapat kami lalui sesuai harapan. Di babak kedua, semangat turun banget, kadar spiritku tinggal setengkel rasanya. Jawab soal kayak dikejar setan, nggak pake mikir asal nyeplos dan akhirnya kami gugur disini. Down banget aku, pikiran jadi 'butek', tapi aku bersyukur punya tim yang tetep bisa nyemangatin aku! Syukur, kami masih punya kesempatan lagi, dan itu jadi semangat baru buat kami. 

Ternyata masih ada kesempatan ikut babak akhir, semangat meningkat tajam, membalik keadaan. Yah, tapi sayangnya kami kalah cepat, jadi banyak poin yang hilang. Yaah pada akhirnya kami pun harus puas sebagai runner up. Yang jelas apapun hasilnya, satu pelajaran yang kembali aku dapat. Tetap semangat walau bagaimanapun keadaannya, kesempatan nggak datang 2 kali, dan asal ada kemauan pasti bisa. Thanks buat timku yang jadi pompa semangatku ! Jaga selalu kekompakan, kita masih bisa berjuang tahun depan. Banyak hal yang kita lalui bersama, lucu banget mulai dari marah-marahan, nangis, ketawa! Kapan lagi bisa kita dapatkan? :D Thanks buat semuanya

"KEEP SPIRIT ALWAYS!!" February 4, 2010 at 1:01am

Tulisan di atas adalah salah satu note facebook yang ku pindahkan kesini dengan sedikit perbaikan penulisan karena bahasanya kurang bagus, namanya juga penulis amatiran. Maklum, pas nulis note itu masih jadi Alay! :D Cuz, everybody have their own alay moment, rite?

Itu note ditulis setelah lomba CC UUD'45. Kenapa ku pindah? Sebagai salah satu bentuk upaya membersihkan note di facebook, karena setelah ku baca ulang note fb yang ku tulis benar-benar.. Sudahlah.. *nggak tega ngelanjutinnya* Intinya, aku mau memindahkan semua tulisanku disini. :)

7.02.2011

Waspada Radiasi Ponsel


Sebelumnya mau ngucapin, welcome July.. Walaupun telat! :D Ok, sore ini aku mau share tentang topik yang lagi hangat diberitakan di media. Apaan nyu? Jawabnya adalah Radiasi Ponsel. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) menyatakan bahaya gelombang elektromagnetik pada ponsel dapat menimbulkan munculnya sel-sel kanker (carcinogen). Hasil radiasi ini mengungkapkan bahwa ponsel mengandung zat seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Hal ini terungkap setelah penelitian oleh 31 ilmuwan dari 14 negara.

Nah terus gimana dong? Ponsel memang salah satu kebutuhan yang cukup penting bagi manusia. Tapi, mengingat efek dari radiasi ponsel sebaiknya kita mulai waspada. Bukan berarti kita harus meninggalkan teknologi, karena akan sangat merepotkan ketika kita ingin berkomunikasi dengan orang lain. Menghindari radiasi ponsel pun tidak mungkin, tetapi kita bisa menguranginya. Untuk itu, kita butuh sedikit pengetahuan sambil menunggu perkembangan strategi untuk mengurangi radiasi ponsel.

Makanya, simak beberapa tips di bawah ini, cekidot guys!

6.17.2011

Kejujuran Masihkah Berharga

Mungkin berita ini sedang hangat-hangatnya dibahas di media massa. Yap, tentang pengakuan kecurangan saat UN oleh siswa SD di salah satu sekolah di Jakarta Selatan. Banyak pihak yang bereaksi, baik pro maupun kontra. Rasanya geli melihat seolah-olah ini adalah hal baru dalam dunia pendidikan. Padahal, “penyakit” ini sudah lama menjangkit pelajar se-Indonesia bahkan menjamur. Saya disini bukan untuk mencari perhatian siapa pun atau mencela, hanya ingin memberikan sedikit tanggapan.

Anggap saja saya kritikus amatir, haha.
Melihat fenomena itu, saya nggak heran. Sebagai seorang pelajar, jujur, itu hal yang biasa. Tapi, saya salut dengan kedua orang tua anak itu yang dengan berani mengungkap kebenaran di tengah kecaman banyak orang. Sementara banyak orang yang menutup mata dan seolah tidak tau apa-apa. Mereka tidak peduli dengan yang namanya kejujuran, asalkan anak mereka lulus dengan nilai memuaskan, why not? Ya, itu mungkin kesimpulan saya yang subjektif tapi tidak bisa dipungkiri pada umumnya seperti itu. Meskipun banyak dukungan yang disuarakan, tapi kecaman juga tidak kalah banyak. Mulai dalam bentuk demonstrasi, caci-maki, sampai dengan tindakan yang mengarah kepada kekerasan.

Yang saya pikirkan adalah, kejujuran masihkah ada harganya. Saya tau, para ibu yang kontra dengan tindakan kedua orang tua anak itu realistis, tidak munafik dan naif. Toh, bukan hanya di sekolah itu tapi juga hampir di manapun kegiatan seperti itu ada. Ironisnya, orang yang berjuang untuk mempertahankan kejujuran malah dikecam dan dicela habis-habisan. Apakah ibu-ibu itu benar-benar kehilangan kepercayaan mereka pada kemampuan anaknya sampai-sampai melegalkan cara kotor?
Lalu, siapa yang harus disalahkan?

Semua berawal dari rasa khawatir, khawatir tidak lulus. Itulah yang mendasari semuanya. Secara tidak langsung, tuntutan agar lulus sudah menekan banyak pihak, mulai dari siswa sampai guru mereka. Ya, saya merasa ini adalah konflik kepentingan. Seorang guru, pasti mengharapkan posisi aman, mereka berusaha melalukan apapun agar tidak ada ganjalan saat evaluasi sistem pendidikan. Nilai siswa tinggi maka mereka aman. Itulah yang mendorong sebagian, bahkan rata-rata melakukan sedikit praktik kotor. Saya tidak sedang menjelek-jelekan posisi guru, karena toh siswa pun sebenarnya diuntungkan. Mungkin untuk siswa kelas menengah atas bisa sangat mengerti bahkan memaklumi dan dengan cerdas melakukan intrik semacam itu. Tapi tidak bisa dibayangkan anak-anak SD yang masih polos pun sudah dicekoki dengan politik kotor.

Bagaimana jadinya mereka beberapa tahun yang akan datang?
Mungkin sekolah tidak lagi melahirkan manusia terdidik, tapi penjahat terdidik yang bediri dibalik gelar pendidikan. Saat semua bertanya siapa yang patut disalahkan? Jawabannya pun jatuh pada sistem pendidikan, lagi dan lagi. Apa harus seperti itu? Saya pikir, ketika semuanya dijalankan dengan benar dan sesuai aturan, semua akan berjalan dengan baik. Tapi, in fact, sulit! Dunia tidak sebegitu naif nya.
Dan akhirnya saling tuding kesalahan, mungkin wacana menghapus UN akan benar-benar terjadi. Padahal, tiap tahun selalu ada evaluasi dan kemudahan-kemudahan tapi tetap saja dipermudah justru akan memperlemah.

Ok, author bukannya mau menghakimi. Saya sendiri bukan orang yang benar-benar suci ketika tau dan harus melakukan fakta tersebut. Ya, saya menyesali kondisi seperti itu. Tapi, satu hal yang saya sadari bertahan itu sulit. Hanya ada dua pilihan, ikut atau mati. Oleh karena itu, saya salut dengan keberanian anak SD itu. Seorang bocah yang lebih memilih mati, :) nice! Harusnya bangsa ini punya pemimpin yang benar-benar menjunjung tinggi kejujuran. Author berharap, ini adalah langkah awal untuk perbaikan. Tidak ada lagi tuding menuding, tapi menjalankan semuanya dengan benar dan bersih.

6.08.2011

Tulislah Mimpimu


Mau percaya apa nggak, gue cuman sekedar pengen share. Ini tentang kisah aneh tapi nyata yang gue alami di suatu malam saat gue sendirian..

*DERRR!!*

Haha, kenapa jadi horor. Nggak kok, disini gue nggak mau cerita serem cuman sekedar pengalaman gue. Jadi gini, dulu gue pernah baca tulisan kakak kelas gue tentang mimpi.

Maksud mimpi disini luas, bisa cita-cita, apa yang lo inginkan, lo harapin, dll. Alkisah senior gue itu abis seminar, menghadiri talkshow, atau apalah namanya gue juga lupa. Dari acara itu dia dapat motivasi dari pembicara, beliau bilang, beliau suka menuliskan daftar mimpi-mimpinya kemudian beliau tempel di dinding kamarnya. Beliau sering sekali ditertawakan, tetapi beliau tidak peduli sampai akhirnya beliau bisa menjadi seperti apa yang ditulisnya. Senior gue pun dengan semangat berkobar-kobar menuliskan semua mimpinya yang hampir mencapai ratusan *wow*.

Gue pun turut termotivasi dari situ, why not? Gue cuma harus menulis semua mimpi gue. Akhirnya, gue mulai buat list hal-hal yang ingin gue capai di selembar kertas. Belum berani muluk-muluk gue tulis hanya belasan dan nggak nyampe ratusan. Gue sembunyiin itu kertas biar nggak ada yang liat, gue belum cukup bernyali untuk majang kertas itu sesuka hati di kamar yang bersliweran banyak manusia iseng ini. Haha

Waktu itu gue kelas 3 SMA tapi lupa semester berapa, 1 akhir kayanya. (^^' elaaahh.. Lupa mulu lu! Haha) Pas gue lulus SMA nggak sengaja ngeliat kertas itu, gue baca dan gue cuman bisa nyengir. (Sambil mikir, begini to mimpi gue di masa lalu)

Dari situ terlihat, hampir semua yang gue tulis bener-bener kesampean. Terutama yang jangka pendeknya, sisanya masih belum berhubung butuh waktu yang nggak sebentar.

Well, flashback to the "beliau" di tulisan senior gue. Ternyata bener, nggak ada yang nggak mungkin. Rite? Selama kita meyakini apa yang kita tulis dan menjadikannya sebuah motivasi. Tulislah mimpimu karena itu salah satu perencanaan masa depan. We can do it of course! Posso farle! (Gue suka banget kata-kata ini) (Posso farle! Posso farleee! Haha *melting*)

Dan sekarang gue nggak ragu lagi untuk nulis lebih banyak mimpi. Mungkin nanti kamar gue bakal gue penuhi dengan kertas-kertas yang gue tempel. Haha. Oh ya 1 lagi, *brb* nulis nikah sama oppa Kyuhyun. *plak* xD

Trust me guys, it work! #iklan

Tulis juga ya mimpi kalian, sebanyak-banyaknya. Ok? Posso farle! Posso farleee... !~

6.05.2011

How to Accept Friend Requests (versi gue)

Sebelum berkicau, gue akan review sedikit kenapa gue ninggalin dunia blogging cukup lama sampai blog ini lumutan. (#SokEksis :p)

Yap, pasca kelulusan bukan kesenangan di depan mata yang sedang menanti kami para fresh graduated, tapi hantu MASA DEPAN. Simplenya, huru hara daftar kuliah buat pusing kepala. Dan setelah dinyatakan lulus, gue yakin akan lebih berat lagi. (“Percayalah kuliah itu tak seindah dalam novel ataupun FTV,” xxxxx 18 tahun, Mahasiswi)

Baiklah, simpan semua kisah tentang nguli (baca : kuliah). Ntar bakal gue bahas di part terpisah setelah gue diterima. Aminn.. Kali ini, gue bakal bahas kriteria untuk mengkonfrim friend request on facebook (melambai-lambai berasa artis! xD). Nggak cuma gue, tiap orang pasti punya. Entah yang asal konfirm-konfirm aja, atau yang punya high standard.

Kalau gue nggak tau masuk yang mana, tapi dari jumlah temen gue yang ada seribuan rasanya gue ini ngasal nerima. Toh, pada nyatanya temen gue nggak sebegitu banyak kok. #NyengirKuda

Tapi sekarang gue mulai sadar, jangan asal terima friend request gitu aja. Why?

Pro : Punya banyak temen yang nggak 'cukup' dikenal itu berasa punya home layaknya tempat sampah. Banyak yang curcol babibubebo, mau komen tapi nggak kenal. Belum lagi kalau isinya 'maaf' berlebihan. Kalau facebook bisa ngomong, dia pasti udah ngedumel deh. Hehe

Kontra : Justru nggak kenal, makanya kenalan itu tujuannya berteman kan? (Iya sih, tapi nyatanya juga cuma beberapa aja yang bener-bener mau berteman, apalagi di dunia nyata.) Sebagai kawan harusnya menanggapi dan ngasih saran buat mereka yang bermasalah. (Maunya sih, tapi kenal aja kagak! ˇ~ˇ")

Makanya, gue mulai selektif menerima teman. Pertama gue buka profilnya, gue liat info tanggal lahirnya kalo jauh lebih tua dan tampang 'maaf' agak mupeng langsung tanpa pikir panjang gue ignore. :P 

Semisal lolos dari segi umur dan wajah, langsung liat nama. Jujur, biar namanya sederhana alangkah lebih gue hargai kalau itu nama asli. Swear! Daripada yang namanya ngalah-ngalahin panjang jalan tol. :p
 

Simple kan, itu aja kok. Memang sih kadang gue mikir, mereka ngirim friend request itu artinya punya niat baik untuk berteman ataupun sekedar tau tentang kita.


Gue ngerti gimana rasanya request gue dianggurin sampe karatan nunggunya, padahal gue cuman pengen liat profil mereka terutama yang low profil dan protect profil mereka kalo yang wall nya nggak di protect sih nggak papa. Begitulah yang gue pikir ketika menolak friend request, mungkin mereka sekedar pengen tau sampe-sampe ada yang kirim pesan minta dikonfirm. Tapi, maaf gue orangnya nggak bisa terlalu 'open' jadi sekali lagi maaf. Asal standard di atas terpenuhi, why not to be friend? :)

5.08.2011

Ops! Salah Orang (lagi)!!!

Wahaha.. Pengen ketawa eh, tapi malu juga gue. :D Ini adalah perkara kedodolan gue yang nggak pernah ilang-ilang dari dulu, yaitu sering salah orang. Dan pengalaman hari ini kayaknya udah menunjukkan kedodolan gue yang akut. LOL
Jadi begini, tadi siang gue ngumpul-ngumpul bareng temen-temen Rzh, dll. Rencananya kami mau foto bareng YUI Lovers PPU buat dikirim ke YUI Lovers Indonesia terus entar dikirim lagi untuk diseleksi, dipilih untuk dimuat di albumnya YUI (Insya Allah :P) ngerti? Gk? Emang, ribet. :D

Janjiannya jam setengah 3 dan nyatanya ngaret sampe jam setengah 4, terus baru berangkat ke lokasi jam 4an deh kayaknya (nggak liat jam soalnya). Dengan sedikit berapi-api berangkatnya pun nggak barengan soalnya pada tunggu-tungguan sih, jadi ngaret. BT? Iyaaa... Siapa pun yang betah nunggu dalam kondisi cuaca yang panas dan gerah pasti gue acungin jempol kaki deh.
Sampe sana, sedikit terobati. Tempatnya (pantai) lumayan enak, daerah yang jarang terjamah, masih bersih, dan sejuuukkkk...

Tapi eh tapi, semuanya berubah pas gue ketemu si *tit*, gue pikir dia nggak bakal dateng eh ternyata dia malah dateng bareng si *tit kedua*. Arrggh.. Kesel gue! Bener-bener kesel. Sapa lo coba? Gue pikir smsnya yang bilang bakal dateng itu becanda, eh ternyata.. X| did u know how annoying u are? Ha?
Sudah-sudah, males banget inget yang satu ini. Acaranya juga nggak jauh beda sama pas ngumpul, nggak jelas! Cowok-cowok malah pada main bola, fotonya bentar doang, dan selebihnya pada main bola (lagi!!) Hedeh!
(--")

Gue dan temen-temen yang lain (yang nggak main bola) pada ngobrol dan foto-foto sendiri. Sampe akhirnyaa... Jam setengah 6, gue dapet sms yang isinya. “Udah sore, nggak usah pulang.” Datar sodara-sodara! Tapi gue udah nyadar, itu nyindir banget. Gue langsung buru-buru pulang. Dan baru inget pas hampir sampe rumah kalo gue belum beli bensin buat si biru. Hmmph.. Balik lagi dah jadinya. Dimana-mana nggak ada orang jual pulak, pada abis. Krisis BBM lagi cinn.. T.T
Ada sih nemu, tapi jualnya 2 literan. Yaudah deh terpaksa, padahal lagi cekat banget! :(

Daripada kena marah 2 kali gara-gara pulang sore + kondisi si biru tanpa bensin. Nah disinilah kedodolan gue terjadi.
Gue : “Mba, bensinnya!” hrrggh.. Lama banget! (Ngeliatin mba-mba lagi ngisi bensin ke motor seorang bapak-bapak)
Mba :“Ini de, isi sendiri aja ya..” (nyodorin corong bensin)
Gue :“Eh kok?”
(Si mba senyum, langsung cabut bareng bapak-bapak tadi) Sementara gue cumana bengong dan bertanya-tanya, kok mba nya malah pergi?

Gue baru ngeh kalo gue salah orang! XD
Huahaha.. Itu tadi pelanggan, bukan mba-mba bensin. Dia isi bensin sendiri ke motornya berhubung si penjual lagi sibuk sama anak-anak sekolah yang mukanya pada kehausan kek dari padang pasir. :p (Nggak tau ada acara apa tu di kompi-C)
Malu! Sumpah malu banget! Untung aja, mbanya baik dan nggak ngomel atau manyun gue kira mba-mba bensin. :D Maaf ya mbaa.. XD

Did u know? Masih ada banyak kisah konyol yang pernah gue alami, diantaranya :

⒈Pernah salah ngasih ucapan ultah di fb. Padahal gue udah semangat dan akraaaabb banget cuap-cuap HBD dan bla bla bla. Eh taunya, gue salah orang! Gue kira dia itu sahabat SD gue, eh ternyata namanya doang yang sama pas liat infonya ternyata umurnya jaooohh.. XD makanya sekarang jarang ngasih ucapan HBD lagi. Tau kan ya kenapa? Xp

⒉Pernah salah ngenalin temen SMP, waktu itu lagi lomba apa ya? CC PKN gitu kayaknya. Gue senyumin temen gue itu dari kejauhan. Dia senyum balik kayaknya, (?) (maklum mata minus + lagi nggak pake kacamata waktu itu) Pas gue datengin, ternyata temen SMP gue itu justru yang disebelahnya! XD
Untung dia nggak tau. Abisnya dia kurusan, jadi gue pangling. Yaudah gue sapa aja seolah-olah tidak terjadi apa-apa antara gue dan temennya itu. Hahaha

⒊Pernah pas berangkat sekolah, ada cewek naik mobil lalu berhenti. Dia buka kaca mobil dan tereak ngajak bareng gitu. Dia rada gendut jadi gue kira dia itu temen gue. Gue langsung aja tereak balik, “nggak usah, udah bareng sama lifah!”
Eh taunya ada 2 bocah lari-lari dari arah belakang gue dan naik tu mobil. Gue cuman nyengir kuda! Ternyata tu cewek nggak lagi ngomong sama gue. XD *kege-eran*
Sumpah yang ini malu-maluin banget, gue cuman berharap nggak ada yang liat. :D

Udah, segitu aja ya. Ntar makin lama makin banyak aib ku yang terbuka. Haha
*sok ber-image baik*
Yah, gue cuman bisa bilang sama diri sendiri. Nggak usah belagu tanpa kacamata! XD

5.07.2011

Love = Sand



Relationships of all kinds are like holding sand in
your hand
Hold it loosely with an open hand, the sand
remains where it is
The tighter you grasp it, the faster it trickles
through your fingers
Hold your relationship
loosely with respect and
freedom for the other person
it is likely to remain intact
But hold it too tightly, too possessively
then it will likely slips away.

#copas :D

5.06.2011

Namamu Identitasmu

Iseng walking on facebook home, lalu nemu nama-nama “unik atau aneh” ini. (Be carefull ya, sapa tau nama lo nyangkut disini)
Berikut komentar gue yaa.. :D

~Ricky Penjagha Bhumi → Sumpah salut gue, di tengah banyaknya penghuni bumi sekarang ini yang rata-rata egois dan individualis masih ada ternyata yang peduli. Tuh, dia rela jadi penjaga bumi coba. Mau nemenin Atlas kali yak! XD

~Namax Gausah Manizmanizkanqwudahmaniz → Kalo gue ketemu nih orang gue bakal tanya deh, “Neng anaknya pengusaha susu formula ya? Tuh namanya kaya slogan di iklan susu batita.” :D
Pada tau kan ya iklan apa.. Haha

~'Anhie Slalu Mncba
SmNgat' → Entah apa yang bakal Anhie lakukan, gue cuman bisa bilang. “Ayo Anhie lo pasti bisa, gue yakin lo pasti bisa semangat. Jangan berhenti mencoba ya..” :D
Asal jangan coba semangat bunuh diri aja. :p

~Abdulahwindapermanajust
Nowhaven'tgirlsfriends
Waitinguntilgoodtime → Gue bener-bener nggak nyaranin buat ngeja nama ini loh ya.. :D
Ya sedikit gue kasi tau, kayaknya dia lagi single dan sedang menunggu waktu yang tepat untuk mencari pasangan. Tapi sepertinya, dia bukan jo-jo-ba alias #jombongenes :p

~"Jellegh Sellalu
Nyonyok'' → Wah nama ini semacam pernyataan yak, kalo jelek pasti selalu nyonyok. Wah, prihatin gue sama orang jelek. Untung gue nggak jelek. xD

~'Indra
PengenNbrubah' → Ndra, pliss.. Lo boleh berubah tapi nggak begini caranya! (Nonton indra lagi ngelawan monster belalang) (Baca
: Power Ranger the Movie) LOL

~A'an
Sangtphelluphpa → Ya ampun an, gue kira gue doang yang pelupa. Ternyata ada orang senasib kayak gue.. T.T Akhirnya gue nemu partner mendirikan serikat pikun sedunia. :D

~Agung Iwow Pancing
Bawang → Wah kreatip ye nih orang, kebanyakan orang kan pada mancing ikan kan ya, nah dia malah mancing bawang. :D Mungkin nggak lama di TV bakal muncul acara Mancing ″Bawang″ Mania. Inget ya coming soon.. ;D

~'Bondan Sudah
Insyaf' → Alhamdulillah, gue bener-bener bersyukur akhirnya Bondan sudah insyaf. Sekarang waktunya kamu pulang nak.. (backsound : Bang Toyib)

~Imudz Pholephell → :D Waah, bersyukur banget ya diberkahi Tuhan imut selamanya. Oke, ntar waktu dia umur 60 tahun kita liat. Masihkah imutnya forever? xP

~Abdhy Aby Selalu
Salah → Kasian ya Abdhy nggak pernah bener, selaluuu aja salah. Huftt.. *galau*

Itulah beberapa nama yang gue comot dari friend list orang, bukan friend fb sendiri. :D
Jarang sih friend fb gue namanya aneh-aneh gitu (padahal nyari aman) ^^v
Sorry yak, namanya cuman buat lucu-lucuan. Itu nama beneran ada tanpa rekayasa loh.
Sekali lagi, peace!! ^^v

5.03.2011

Bambong Oh Bambong


Libur, nggak sekolah, daan bambong! Semenjak hari perpisahan kemaren. (Sorry ya nggak buat postingannya, sebenernya udah ada tapi malu menerbitkannya). Ya anggap aja seru banget! (Seruuu..! --") That's it! Nggak punya kerjaan. Garing banget eh.. 2 minggu lagi baru pengumuman, seharusnya masa-masa ini ku manfaatkan buat belajar sebelum SNMPTN ya jaga-jagalah.. Tapi, hasrat untuk nggak membuka buku pelajaran lagi tinggi-tingginya nih. Haha

Balas dendam setelah persiapan UN yg terus-terusan dicekokin pelajaran. Ada banyak banget ide di kepalaku, pengen ngerjain ini ngerjain itu. Berikut adalah kerjaan yang pengen kulakuin buat ngisi libura:
  1. Pengen belajar masak. Nggak tau nape, pengen banget dah bisa masak cem-macem soalnya liburan itu jadi doyan makan. :D (resiko penimbunan lemak dan kalori sangat besar) tapii... Nggak juga tuh sampe sekarang aku memperbanyak aktivitas dapur. Haha. Diajak ke pasar aje nih susahnya minta ampun.. (Abisnya, mumet kalo ngeliat orang banyak pada sliweran. Apa lagi yang dikit-dikit nanya. “Anaknya ya bu? Wah, sudah besar ya..” aku mah nyengir doang kalo udah jadi bahan omongan emak dkk, hehe
  2. Pengen banget memperdalam ilmu ngejait ku. Waktu itu nonton tv kan ya, baru ngeliat cewek masi muda suka design baju dari baju-baju kuno, dirangkai jadi baju yang baru dan hasilnya, great! Bagus banget, kreatif abis! Pengeennn.. Apalagi sampe sekarang belum nemu juga ane cara ngejait kain flannel. Masi penasaran.. >.< pengen nyulam, waa..Tapi, jangankan itu semua. Nyentuh mesin jahit itu pun tidak sama sekali. :D Abis, kalo aku aja yang pake langsung ngambek, benangnya ruet-ruet. Ellaah.. Dia sungguh pilih kasih! Hiks.. Huft huft :'( :p
  3. Yang ketiga, ngeliat emak ku sukses berkebun aku jadi iri. Masa iya aku nggak bisa sih. Padahal, aku kan udah merancang pengen punya rumah impian yang penuh dengan bunga, ada yang merah ada yang putih. :D Oke deh, itung-itung latian berkebun. Coz, i like flowers.. :)). Tapii.. Boro-boro berkebun, nyapu halaman rumah aja udah tepar. Haha. Gimana nggak, luaasss cinnn... :D
Itu adalah sejumlah ide-ide yang terkesan feminin (bangett :D). Dan taukah anda, kalo jatohnya aku malah sukses menjadi tukang ojek. T.T. Iya, inilah nasib seorang kakak yang memiliki adik terakhir yang manja. Jadi tiap hari, aku jadi ojeknya. Antar-jemput pulang-pergi ke sekolahnya. Huhu.

Selain itu, apalagi kerjaan mati kakak beradik kalo nggak perang. Haha. Aku adalah lawan tempur di setiap kesempatan. Entah rebutan tv, kamar mandi, dan apapun yang bisa direbutin. Sebenernya mah, boring juga di rumah terus. Tapi apa daya kantong tak sampai. :D Bosen juga aku malak kakakku.. Sadis, masa dikit-dikit.. “kak..” (Ngulurin tangan sambil kedip-kedip) haha

Ya, alhasil kerjaanku di rumah adalah mencari kerjaan dan mencoba melakukan sesuatu yang sangat tidak ingin dilakukan sebenernya. Dan aktivitas ng-blog ini adalah 1 cara mengusir kebosananku, supaya nggak pasif-pasif amat. Bulan ini kurang produktif banget eh.. Ya itu deh pokoknya dilema jadi bambong. Mendingan jadi pengacara, pengangguran banyak acara. :D

4.24.2011

Trauma : Serasa Alien

Baru liburan bentar, tepatnya meliburkan diri :D rasanya udah bosaannn banget! Pengen ketemu penghuni kelas yang pada nyeleneh itu, :p Eh, tapikan minggu-minggu ini bakal tetep sekolah kan ya soalnya pada nyiapin acara perpisahan. Ngomongin soal perpisahan nih, jadi inget kalo aku kudu jadi wakil kelas XII nyampein kesan dan pesan di perpisahan ntar. (‾ ‾.) Hedeh!

Nah lo, kan tinggal ngomong aja apa susahnya? Iya sih.. Tapi, masalahnya adalaah.. Disuruh pake 2 bahasa, Indonesia Inggris. Sejujurnya, aku masih trauma. Tanya kenapa? Jadi begini kisahnya, 3 tahun yang lalu tepatnya pas perpisahan SMP. Waktu itu aku juga dipercaya jadi perwakilan kelas IX tapi aku diminta ngomong full bahasa Inggris. Ya udah, aku mah iye iye aja waktu ntu. Naskah pun dibuat, sebagian ada yang ku buat drama banget, sapa tau ada yang nangis tersedu-sedu gitu kan asik :D

Hari H pun tiba, asli dah waktu itu gugupnya bukan main. Maklum, waktu SMP jarang banget ngomong depan umum. Deg-degan, keringat dingin, cemas, semuanya campur aduk. Tapi, mau nggak mau aku kudu cuap-cuap, dan pas udah nyampe bagian DRAMA (D-R-A-M-A) :D aku ngomong dengan sok-sok sedih, eh tapi suer malah sedih beneran hampir nangis malah. Sekalinya pas ngeliat para hadirin, apa yang terjadi. Guess what sodara-sodara? Apa yang mereka lakukan? MAKAN !! T^T ya ampuuun.. Empet banget ngeliatnya.. Dikacangin! Udah capek-capek ngomong, boro-boro sedih, nyimak aja kagak!

Penyebabnya cuman 1, rata-rata pada nggak ngerti. Sukseslah aku ngerasa kek alien dari venus. Gimana nggak? Bisa kalian bayangkan sodara-sodara, mukaku lagi sedih-sedih gitu, hampir mewek, eh tapi semuanya malah makan. Sisanya ada sih beberapa yang nyimak, tapi yakin deh di kepala mereka pada mikir.. “nih anak ngomong apaan sih?” Tragis! =( tapi konyol banget! :D

Itulah kenapa, aku masih trauma takut terulang lagi di perpisahan SMA ntar. Jangan sampe deh, ;). Makanya, sekarang aku lagi mikir-mikir apa nggak sebaiknya pake satu bahasa aja sih, (_ _")

Yang penting kan maksudnya ngena gitu di hati. Jadi, dramaku ntar nggak gatot lagi, ;D (Belum puas sebelum sukses). Beneran deh, semoga aja nggak jadi. Amin

Wish me luck, do'ain ya teman-teman..

4.17.2011

23 JAM MENUJU UAN :)

Sekarang saya sedang termenung, menatap jam dinding dan mulai menghitung. Kira-kira tinggal hitungan beberapa jam lagi, saya, tidak-tidak, tapi siswa-siswi SMA se-Indonesia bakal menghadapi UAN. Di tengah suasana yang mendebarkan ini, saat jantung mulai berdetak lebih kencang serasa ingin melompat dari tempatnya, atau justru melompat-lompat karena riang (?) :D ada banyak pertanyaan di kepala yg silih berganti bermunculan.. “Ntar di ruangan boleh ngupil nggak ya?” Hahaha

Bukan! (Masa saya mikir jorok gitu). Pertanyaannya adalah, seputar.. “Soalnya susah nggak ya?” “Pengawasnya itu dewa dari mana yg bakal diturunkan? Yg matanya setajam elang atau yang kakinya hiperaktif?” “Kira-kira butuh berapa pensil ya?” Untuk pertanyaan terakhir saya nggak bercanda loh, pensil waktu ujian itu serasa cemilan buat saya. Cepet banget abisnya.. (―___―#)
Dan banyak pertanyaan lagi. Kira-kira, temen-temen yang lain ngerasain hal yang sama nggak ya? *nah ini pertanyaan lagi :D*

Berdasarkan hasil survey, ketika saya tanya. “Gimana, udah siap UAN?” semuanya jawab, siap nggak siap harus siap dan harus dihadapi. Bagus! Apapun yang terjadi, UAN emang udah di depan mata. Besok kawan besok! Kalau memang diberi umur panjang, besok kita akan berjuang bersama-sama. Entah kenapa, sewaktu menyebut kata “besok” rasanya jantung ini semakin riang melompat-lompat. :D

Buat yang semakin gencar mengirim sms untuk doa bersama, saya (aminkan atau aminin sih?) Ya pokoknya itu deh. Semoga terkabul. Buat yang pada minta maaf, saya maafin. Saya juga minta maaf yaa.. ^^ Semoga harapan kita untuk kelancaran UAN terwujud. Amin

Yang deg-degan, termasuk saya :D jangan terlalu gugup. Insya Allah semuanya akan baik-baik aja. Jaga kesehatan, jaga juga feeling kita. Lupakan sejenak masalah pribadi yang mungkin mengganggu pikiran. Jangan galau menggalau! :D Yang punya pacar berantemnya ntaran aja deh abis UAN.

Satu lagi, jangan begadang! Walaupun takut, gugup, cemas membanyangimu jangan menyiksa diri. Insomnia dadakan bisa aja muncul, tapi jangan deh buat ntar malem. Siapkan tubuh yang fit untuk besok. Hari ini rasanya saya keranjingan nulis. Ide lagi meluap-luap, jadi lebih baik dituang aja. Cukup deh cuap-cuapnya, semangat buat yang besok UAN! Do your best guys! ;)

“Percuma Cantik Kalau Nggak Bisa Masak! What??”

Ada sebuah pernyataan tentang perempuan berbunyi, “Percuma cantik kalau nggak bisa masak.”
Sepertinya sedikit menyayat hati para perempuan cantik, hehe. (dimana-mana namanya perempuan cantik, masa ganteng) :P

Eit, disini nggak pengen bahas tentang cantik enggaknya seorang perempuan. Tapi, disini kita bakal bahas “Bisa masak apakah sebuah keharusan?” (buat perempuan pastinya). Awalnya sedikit bimbang mau menerbitkan postingan ini atau nggak, soalnya si penulis sendiri sedikit kurang berbakat dengan dunia masak-masakan (emang mainan apa yak :D) tapi, justru dari situlah ide ini muncul.

Sewaktu kecil, saya doyan banget namanya mainan masak-masakan, entah itu naluri anak perempuan atau dorongan minat dan bakat. Setelah saya beranjak dewasa (17 tahun bisa dibilang dewasa belum sih??) Saya sadar, sepertinya kesukaan masak saya DULU itu adalah dorongan naluri anak perempuan biasa :D. Kenapa saya bisa mikir gitu? Saya punya adek perempuan dan dia juga melakukan hal yang sama sepertiku, main masak-masakan. Bahkan, sekarang dia sudah bisa mengatakan cita-citanya nanti adalah koki.

Sebagai kakak, saya mah cuman bisa tersenyum aja sambil mikir, “Cita-citanya pasti bakal berubah beberapa tahun lagi”. :) Seperti akuu.. :D

Kembali ke topik! Sewaktu kecil rata-rata anak perempuan punya kebiasaan yang sama seperti main masak-masakan. Tapi, menurutku nih ya mereka sebenernya lebih ke aktivitas meniru. Yap, meniru kegiatan orang di sekitar mereka seperti memasak contohnya. Jadi, sebenarnya bisa dibilang saya termasuk korban tiruan. :D Maksudnya, saya tidak sungguh berminat dg dunia memasak. Nah, itu sebabnya saya jadi sedikit khawatir dg statement di awal tentang perempuan dan setelah dipikir-pikir memang bener sih sepertinya belum lengkap rasanya jika perempuan nggak bisa masak, biar kata cantiknya selangit. Wiihhh.. :D

Sejadi-jadinya, saya jadi mikirin itu. Gimana ntar kalo saya nggak bisa masak? Secara saya udah segede gini, masa iya kudu nemplok di emak mulu. Apa kata dunia? :D Eh, sebelumnya saya mau klarifikasi ya para pembaca. Sebenernya saya bisa aja masak, bahkan saya ini koki masa depan loh. Liat deh, 10 tahun lagi saya bakal nongol di layar kaca TV rumah anda dalam acara kuliner. (Haha.. Ngayal banget!!) Tapi serius deh, masak itu sebenernya simple kan ya? Potong-potong, campur, aduk-aduk, kasi bumbu, tunggu mateng, angkat. Simple kan? :D

Jadi, sebenarnya semua perempuan di dunia ini tuh bisa masak. Hanya saja, rasa yg akan membedakannya. :D Yah, jujur deh buat para perempuan-perempuan, ribet deh! Buat para cewek-cewek, pernah envy nggak sih ngeliat koki-koki pada cekatan banget masak. Apalagi koki laki-laki, koki anak kecil aja ada. Aaa.. Dimana reputasi perempuan kita? Kita dilahirkan dengan naluri memasak alami?

Dimana sodara-sodara? (:D mulai deh gaya orasi keluar). Yap, sekedar ingin mengingatkan para perempuan-perempuan. Terkadang kita lupa dg hal-hal yang kecil dan akhirnya jadi besar. Seperti memasak, coba naluri suka masak sejak kecil itu terus dikembangkan ketika kita dewasa, memasak bukan lagi masalah kan? Kadang kita terlalu sibuk dg penampilan, fashion, style, dan gaya hidup yang membuat perempuan lupa akan tugas utamanya kelak. Padahal, nantinya kamu bakal butuh banget kemampuan yang satu ini. Apalagi setelah berkeluarga, kita harus mandiri. Ya nggak sih?

Jadi, yang belum bisa atau yang belum pintar masak, yok kita belajar masak! Penulis nggak berniat menggurui, karena emang belum bisa juga. Sekali lagi cuman berniat mengingatkan. Jangan sampe kayak saya nih, udah segede gini baru nyadar, berhubung sebentar lagi bakal jadi anak kost. :D Jadi kudu mandiri, dan prinsip saya adalah bukan masalah bisa atau nggak tapi mau atau nggak. So girls, let's cooking! ;D