12.20.2010

Better 'wise' than 'smart'

Pernah dikritik? Absolutely, nggak ada orang yang nggak pernah dikritik, termasuk saya. Sebenernya, ini bukan kali pertama kritik serupa mampir di telinga saya. Tapi, justru itu yang membuat saya berpikir. Artinya, selama ini saya belum berubah. Semuanya bermula dari sikap saya, saya selalu ingin mengetahui lebih banyak hal dibandingkan orang lain. Entah, darimana sifat kompetitif itu muncul dalam benak saya. Saya pun berpikir menjadi lebih adalah suatu hal yang penting. Namun, disadari atau tidak orang-orang terdekat saya merasa betapa menyebalkan diriku ini. (Hehe)

Tentu saja, karena saya tumbuh menjadi seorang dengan habit 'bitching around', saya sendiri tidak menyukai orang seperti itu sebenarnya. Well, kembali pada kritikan yang dilontarkan kawan saya, saya pun menyadari how bad i'm. Siapakah saya? Apa hak saya untuk menghakimi orang-orang di sekitar saya?

Ketika saya mulai memikirkan itu semua, saya melihat orang-orang besar, orang-orang namanya diserukan dimana saja. Mereka yang telah besar dan tetap dengan kerendahan hati mereka. Saya tersadar, saya bukan siapa-siapa, apalagi menghakimi orang lain. Hal yang penting bagi setiap orang berbeda, dan tidak semua orang butuh dan mau tahu soal hal-hal yang saya anggap penting. Tidak semua orang senang ‘dikoreksi’, dan belum tentu yang saya koreksi itu merupakan hal yang tepat menurut orang lain. Saya pun paham bahwa sesungguhnya saya tidak tahu apa-apa, sehingga tidak berhak ‘membenarkan’ siapa-siapa. Saya juga tahu bahwa saya tidak lebih pintar dari siapapun, karena setiap orang punya bidangnya masing-masing, sehingga saya tidak berhak bersikap sombong terhadap siapapun. Saya seperti ditunjukkan secara tidak langsung bahwa jika belum bisa memberikan apa-apa, sebaiknya tidak terlalu banyak berkomentar tentang apapun.

Dan akhirnya saya belajar, menjadi bijak lebih baik dibandingkan menjadi pintar.

12.04.2010

Cari Pengalaman : Nulis VS Ngomong

Barusan pulang, dari SMA N 2 PPU. Ngapain? Ikut lomba nulis artikel. Tujuan? Tetep, selagi saya muda dan entah sampai kapan saya mengkategorikan diri sebagai usia muda, :D saya punya tekad ngumpulin banyak-banyak pengalaman.

Baiklah saatnya berkisah, simak ya ade-ade! :))

Tadi pagi, saya berangkat agak siangan. Ya, berhubung udah dapet dispensasi untuk hari ini saya pikir nggak masalah kalau datang siangan. Seperti biasa, angkot udah kayak fosil aja. Langka! Setelah nunggu sekitar 10 menit baru terlihat kenampakan tu batang hidung angkot (haha). Kali ini bukannya bakal telat, tapi pasti telat. Berhubung ada dispen, saya jadi super nyantai. Sesampainya di sekolah, udah banyak anak-anak berkerumun nulis nama di daftar telat. (ribet banget deh kalo berurusan sama yang namanya telat). Muka mereka panik, sebagian malu, tapi ada juga yang nggak sama sekali, sampe dikatain nggak tau malu. Ya ampun! Untung dia bukan saya. XD

Lalu, dengan riang gembira saya masuk gerbang. Nggak ada rasa cemas, karena saya udah punya alasan. Saya pun jelasin dengan panjang lebar, dan taraaa.. Saya tetep masuk hitungan telat. Kata beliau, "ngapain ke sekolah kalau ikut lomba? Kenapa nggak langsung ke sana?" yaudah, karena saya males ribut saya pun menulis nama di daftar telat walaupun nggak ikhlas sebenernya. Belum lagi minta tanda tangan guru piket dan BK yang mukanya sepet abis, padahal saya juga nggak ikut belajar kok hari ini. Pas ketemu guru pendamping lomba. Katanya, "Loh ngapain kesini?" dan saya cuman bisa bilang "Katanya berangkat bareng bu?" errgggh.. =&@%?!

Yaudah, saya ikhlasin deh untuk hari ini. T^T

Nggak lama setelah itu, kami berangkat. Nggak perlu nunggu lama karena sampe sana langsung pembukaan. Kemudian, panitia menginstruksikan peserta mading untuk pindah ke ruangan lain. Sementara artikel dan cerpen tetap berada di ruangan. Wah, nggak kebayang. Menurut saya ruangan itu cukup sempit, sementara saya lebih suka tempat yang lebih renggang setidaknya tidak juga harus terlalu luas. Sementara, di ruangan itu kurang bebas antar peserta saling sikut, termasuk saya. Jadi, di sepanjang sesi tulis menulis tadi entah berapa kata maaf yang terucap. (haha)

Ada satu hal yang membuat saya sedikit kaget, waktu yang diberikan 5 jam. Ya ampun! Mati kering selama itu. Bandingkan dengan lomba pidato, biasa saya hanya diberi 7-10 menit. Dengan semangat membara saya harus menggunakan waktu sesingkat itu untuk berbicara banyak. Sebenarnya inti menulis dan berbicara sama harus menggunakan waktu dengan se-efektif dan efisien. Tetapi, tentunya ada perbedaan. Dalam berbicara, biasanya saya sering melakukan improvisasi, dan pengalaman saya dalam menulis saya sulit melakukan hal yang sama. Saya sadar, kemampuan menulis saya masih standar, maka saya masih perlu banyak belajar. Hari ini saya senang, satu hal yang patut disyukuri karena saya punya kesempatan belajar dan tentunya kejadian lain di luar lomba. 

Cukup sekian aja ya ade-ade, sebenernya masih banyak yang pengen dicritain. Tunggu postingan selanjutnya ya di edisi cari pengalaman. Tetep semangat mencari sesuatu yang baru! Kita tidak akan pernah tau, sebelum mencoba.

12.02.2010

Dalam Masalah Selalu Ada Solusi

Sejak pukul 18.30 s.d. 21.45 saya belajar matematika. Ada hal yang saya pelajari malam ini, bukan cara bagaimana menghitung angka, ataupun menyusun rumus turunan. Saya mempelajari satu hal, yaitu tentang keputusasaan.

Selama hampir berjam-jam, saya hanya berkutat dengan satu jenis soal. Tentu saja menjenuhkan, saya gunakan cara pertama, gagal. Belum ingin menyerah, saya coba cara kedua, dan gagal. Sampai cara ketiga, keempat, dst. Saya belum juga menemukan titik temu. Rasa jenuh mendesak saya untuk berhenti, meninggalkannya. Tetapi, seperti biasa. Saya tidak puas, penasaran! Walaupun rasanya kepala ini ingin pecah, saya coba lagi dan lagi. Akhirnya, sedikit demi sedikit soal terpecahkan, dengan menggabungkan beberapa konsep dasar dan mengaplikasikannya.

Saya senang! Kenapa? Karena saya berhasil melawan keputusasaan. Terus mencoba dan pantang menyerah. Saya selalu ingat perkataan guru saya, "Orang yang tidak menemukan jawaban suatu masalah adalah kebanyakan orang yang berputus asa." Kalimat yang punya makna besar, saya percaya dan yakin. Ada banyak jalan ke Roma, jadi setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Jangan pernah menyerah dan putus asa! :)

No pain no gain.

BERKAH :D


Kenapa judulnya berkah? :D

Well, soalnya 2 hari ni saya dapat berkah. Mau tau apa? Pertama, kemarin, tepatnya Rabu, 1 Desember 2010 telah terjadi sebuah tragedi ( :D lebay) nyemplungnya sepatu saya ke dalam setumpuk pasir. Ini bukan sembarang pasir, pasir ini basah dan menghanyutkan alhasil sepatu saya nyungsep gitu aja, tenggelem dan nggak nampak tentunya. Ceritanya nih saya mau lewatin trotoar yang sedang dalam proses pembangunan. Tapi, saya mikir, terlalu jauh kalau kudu loncat, jadinya saya putuskan untuk loncat di tengah-tengah, yap! Di tumpukan pasir. Daaan.. Eng ing eng, kaki saya jadi victim. Gimana dengan kaos kaki? Nggak usah ditanya deh, pastinya basah penuh pasir! Errgh.. Kesel? Pastinya, niatnya cepet-cepet eh malah telat juga. Lebih nggak enak lagi di kelas, jadi bahan ketawaan. Emang sih konyol, di pagi hari yang ramai dengan huru-hara penghuni smansa, saya ribet ngorek-in pasir. Nyari sepatu! :D

Kedua, hari ini. Kamis, 2 Desember 2010. What happened? Hari ini saya nggak telat, seenggaknya nyampe 1 menit sebelum bel sekolah yang semenjak ISO jadi aneh (mulai dari musik-musik gitu, pemberitahuan di bandara sampe ala headline news tv) udah berkah banget. Seperti biasa, udah ada guru BK yang stay deket ruang piket, tugasnya nyodorin tangan ke siswa-siswi (sungkeman a.k.a salim). 

Nggak ada tanda-tanda aneh, abis salim ditanyain deh, "kaos kaki putih nggak?" "Putih dong bu!" jawab saya dengan senyum riang dan sedikit angkat rok (cuman buat nunjukin). Kemudian berlalu deh saya. Eh, belum nyampe 3 langkah, nama saya dipanggil. "Eh ayu, itu pink-pink apa?" teriak bunda. Jederrrr.. Ada petir menyambar, dan mata guru BK memusat di kaki kiri saya. "Sini!" Hadoh! Sebenernya saya mau kabur tapi berhubung banyak guru, menurutlah saya. Dengan penuh ketidakrelaan, saya taruh deh tu kaos kaki (baru sodara-sodara, baru!) di tengah tumpukan kaos kaki yang lain. :& kabarnya kaos kaki itu bakalan dibakar. :'(

Lengkap sudah! 2 berkah yang saya dapat. No shoes! No shocks! :D

11.22.2010

Uneg-uneg

Waaaaaa..... Pertama-tama saya pengen teriak sekenceng-kencengnya (nggak papa kan?) ah, its nope lah.. Yak! Mau tau kenapa? Akhir-akhir ini, nggak tau asal muasalnya darimana, saya kok ngerasa jadi malas. Ini penyakit emang ngejengkelin banget deh ah! Tapi, anda-anda kudu tau kenapa tu sifat buruk nangkring dalam rohani saya. Tau kan? Sekarang saya duduk di kelas 3 SMA, tepatnya di SMA N 1 PPU (Yaudah kalo yang nggak tau nggak papa dah) dan otomatis nggak usah pakek cem-macem saya jelasin anda tau saya kudu belajar extra.. EXTRA BO!

Tapi, semakin hari bukannya makin semangat, tapi saya malah ngerasa sebaliknya. Saya down! Pusing! Banyak pikiran! Beban dan tuntutan datang silih berganti dan alhasil saya jadi males! Sedih memang menyadari keadaan saya sekarang. Tapi, setidaknya saya masih bersyukur karena masih sadar dan tentunya takut dg rasa malas yang menggrogoti jiwa saya. Bukti malasnya saya udah ada, 2 kali dapat angka yang bagi saya sungguh memalukan. Yah, walaupun saya masih bisa menghibur diri dg keyakinan "sekolah tu nyari ilmu bukan nilai" walaupun dalam ati nyesek banget terus-terusan ngibur diri macam gitu. 

Tapi, saya masih sadar kok! Sepenuhnya sadar, kalau kondisi begini nggak boleh dibiarin gitu aja. Saya kudu berubah segera, bukan karena alasan untuk menghadapi UAN tapi lebih dari itu. Saya nggak mau terpuruk lama-lama, nggak guna! Okelah untuk saat ini saya akan menikmati sedikit masa suram di bangku SMA sekedar untuk refleksi, walaupun udah banyak aja orang yang pengen nimpuk saya karena sering masang muka masem. Ya, saya cuma bisa berharap sedikit pengertian kalian, toh saya nggak bakal ganggu kalian kok. Whateverlah! Masalah sendiri aja nggak terjamah. Yah, intinya sekarang ini saya butuh masa tenang. Tentunya untuk ngumpulin nyawa saya yang dulu, bongkar-bongkar cadangan semangat. Itulah unek-unek yang pengen saya muntahin selama berminggu-minggu. Akhirnya, saya lega.

Postingan ini emang kurang bermakna, tapi bagi saya sedikit membantu. Yodah, mau lanjut belajar! Usaha ngebunuh males dikit-dikit yang insya Allah jadi bukit. Amin.

Gokil Mom


Sore-sore, abis baca sebuah diary mami dodol (bukan hinaan, emang gitu judul bukunya) "GOKIL MOM". Saya dapet beberapa gambaran how to be a mom, mulai dari repotnya ngurus anak, jadi ibu rumah tangga, sampe suka duka ngadepin anak bau susu yang cerewet en bawel minta ampun. Ok, sedikit ringkasan tentang buku ini, yang jelas berisi tentang catatan keseharian seorang ibu (yaiyalah judulnya aja gitu ^^") bersama seekor (eh, seorang ding!) anaknya.

Lucunya, semua kejadian yang dilalui penuh dengan kekonyolan, karena si anak bau kencur itu nggak ada abisnya beulah dan yang menghadapinya pun juga seorang mommy yg nggak jauh beda karakternya dg si anak (maklum buah jatuh nggak jauh dari pohonnya). Nah, yang menarik buat saya ya itu keseharian seorang wanita yang berstatus 'mommy' apakah seribet itu? Apalagi si mommy disini adalah seorang wanita karier. Yap! Alhasil saya jadi kepikiran lagi dg masa depan saya.

Akankah saya benar-benar menjadi seorang mommy? Bagaimana dg wanita berkarier yg merangkap menjadi IRT? Ribet kah? Susah kah? Hehe, kebanyakan nanya deh ah. Kalau niat sekarang sih pasti pengen berkarierlah, mengembangkan bakat yang udah dianugerahin ke saya. Terkadang sebagian orang bilang, "Perempuan itu yang penting bisa baca tulis, nggak usah sekolah tinggi-tinggi! Ujung-ujungnya juga di dapur!" waaa.. Nggak setuju banget nih, jadi orang mah kudu open minded. Eit! 

Tapi, pernyataan itu juga nggak salah. Itu sudah menjadi kodrat wanita. So, saya sendiri punya kesimpulan nggak masalah tuh wanita berkarier yang merangkap sebagai IRT. Buktinya aja telah terlahir sebuah buku dari seorang mommy yang gokil menjalani hidupnya dg dua peran tersebut. Jadi, kenapa harus khawatir? Bahkan menurut saya hal-hal kayak gitu bakal jadi pengalaman yang unik dan kalo sukses pasti banyak yang salut. Well, tunggu apa lagi untuk jadi mommy? (loh? Loh? Masi lamaaaa.. XD) Intinya bisa bagi waktu dg baik dan buat para cewek di luar sana, siap jadi gokil MOM? :D

11.20.2010

Bantu Aku

Kadang, ada kesedihan yang bergulat dalam diri ini. Entah apa penyebabnya, aku tak tau. Hanya saja tiba-tiba aku jadi tidak berdaya. Kehilangan semangat dan ingin terjun dalam jurang putus asa. Ingin ku tumpahkan semua kekecewaan seperti ini, karena memendamnya begitu menyesakkan.

Tapi, kepada siapa? Tumpuanku, harapanku lenyap entah kemana. Dan aku lagi-lagi harus berdiri sendiri. Tertatih pun tak ada yang peduli, mengerti pun tidak. Tidak dia, kau, maupun aku. Tak ada satupun. Setidaknya pinjamkan aku bahu untuk sekali saja menangis atau sepasang tangan untuk mengusap kepalaku. Jika tak ada, bantu aku berdiri. Bantulah aku! Letakkan tanganmu di pundakku, junjung tanganku dan angkat daguku.

11.14.2010

Loe-loe! Gue-gue! Be Yourself!

Mari dibaca ya untuk sedikit renungan. Check it out! ^^

Masa remaja. Tentu udah nggak asing lagi di telinga kita. Masa remaja memang selalu jadi topik yang menyenangkan untuk dibahas. Bahkan segelintir orang ingin mengulang masa remaja mereka. Tetapi, taukah kamu? Masa remaja adalah masa-masa yang cukup sulit, dimana saat itulah kita mulai beranjak dewasa dan mencari jati diri. Tentu saja itu nggak mudah! Right?Para remaja pasti sering didera yang namanya kebimbangan. Mencari jati diri pun susah, "seperti mencari jarum dalam jerami!" Apalagi ditambah dengan kondisi emosional yang tidak stabil kadang naik dan turun (duh, ribet banget yak jadi remaja! hehe)

Oke, kita akan bahas bagaimana mencari jati diri. Seringkali, para remaja selalu mengikuti yang namanya tren. Menyamakan diri dengan orang yang mereka suka dan kagumi. Sebenarnya ini wajar karena menurut ilmu sosiologi yang pernah saya pelajari (pas kelas X) memang kecendrungan untuk meniru itu ada ketika usia tertentu. Tetapi, tidak sepatutnya meniru secara berlebihan, mengubah diri sendiri hanya demi mendapat penilaian orang lain kalau kita "up to date'' dan semacamnya. Memang tampil cantik/tampan serta menarik adalah keinginan semua orang. Tapi ingat! (ting!!) Penilaian itu subjektif bisa jadi cantik di mata si A belum tentu cantik di mata si B. Oleh karena itu, jadilah diri sendiri. Itu akan memudahkan kita untuk menemukan jati diri kita yang sebenarnya. Meskipun agak susah, tapi yuk dicoba! :)

Sssttt..! Ini rahasia tapi saya akan sedikit membocorkannya. Seseorang dalam menilai orang lain, tidak hanya melihat dari covernya saja. Meskipun awalnya mereka melihat dari kecantikan atau ketampanan luarnya saja, tapi... UUD! Ujung-ujungnya di Dalam jg.. Right! tentu hatinya. Jadi, nggak perlu pusing karena badan lu cungkring. Tapi, berpusing ria lah saat otakmu miring! Hehe
Nggak perlu repot ngurusin badan cuma untuk dibilang cantik. Padahal badan kayak keramik, muka kaya plastik.hehe Semua orang nggak akan peduli akan itu semua, karena mereka akan menilai betapa cantiknya hatimu dan menariknya kepribadianmu.

Kecantikan/ketampananan secara fisik akan muncul dengan sendirinya. Kuncinya jadi diri sendiri itu lebih asik! Memahami diri sendiri itu kudu, terimalah segala kekurangan kita. Sebab, tidak ada segala sesuatu yang sia-sia.

11.12.2010

Diam Ala Kadarnya

Hola.. :)) Postingan kali ini sekedar untuk merefresh tentang mind-set kita guys. Oke, firstly temen-temen pasti pernah dengar "Diam itu emas" kan? Sekedar ingin tau, apa temen-temen mencerna kalimat di atas dengan presepsi yang benar. Nah, diam itu sendiri punya banyak artian loh.

Diam bisa berarti kita menjaga lisan kita, entah sekedar untuk menjaga perasaan orang lain maupun menghindari masalah. Kalau untuk hal positif seperti itu sih, sah-sah aja. Diam sebagai sarana kita untuk tidak membiarkan masalah bertambah besar. Walaupun demikian, terlalu lama diam juga tidak sepenuhnya baik. La kok? Gini nih, saat kita diam memang masalah tidak melebar. Tapi, pertanyaannya sekarang adalah apakah masalah kita selesai? Jawabannya temen-temen pasti udah tau. Tentu aja nggak kan? Masalah tetap saja ada dan terus membayangi kita kemana pun pergi dan apapun yang kita kerjakan.

So? Masih ingin diam? Diam bukan berarti cuek, juga bukan berarti ketidakberdayaan kita pada masalah. Tetapi, saat diam itu adalah saat berpikir jalan keluar masalah yang temen-temen hadapi. Waktu melihat teman kita kesusahan apa kita masih wajib diam? Waktu ada masalah, apa kita kudu tetep diam seribu bahasa. Well, tentu nggak kan temen-temen. Kita memang harus diam, tetapi diamlah pada tempatnya (kayak buang sampah aja, hehe) Bagaimanapun, kita tidak boleh menjadi makhluk yang cuek dan apatis terhadap lingkungan kita. Semua ada aturan mainnya, begitu jg diam. Diamlah sesuai kadarnya, nggak kurang dan nggak lebih. :D

11.10.2010

Bukan Bisa atau Tidak TAPI Mau atau Tidak??

“Hmm… Aku bisa nggak ya? Aduh, kayanya aku nggak bisa deh!”

Pernah nggak teman-teman bertanya begitu pada diri sendiri? Terkadang tanpa kita sadari kita telah menghakimi diri kita sendiri dengan dengan ungkapan tidak bisa, tidak mampu, tidak berbakat, dsb. Padahal, temen-temen tau nggak sebenarnya bukan salah, hanya saja tidak sepenuhnya benar  apa yang ada dalam benak kita tersebut. Ungkapan seperti itu justru hanya akan mematahkan semangat kita untuk berusaha. Coba pikir, tanpa mencoba kita langsung menyerah hanya karena perasaan “tidak bisa” yang terbayang-bayang dalam benak kita. Ngeliat teman kita yang jago langsung ciut.
“Wah.. Aku mana bisa seperti dia?”

Lagi-lagi ungkapan itu yang terlontar. Ketahuilah teman, kalau mereka yang kita cap sebagai “JAGO” dulunya juga hanya orang-orang dengan kemampuan yang biasa-biasa saja. Lalu, apa yang membuat mereka berbeda? Mengapa sekarang mereka bukan lagi orang dengan kemampuan biasa-biasa saja? Mau tau?

Orang-orang yang nggak ‘biasa’ tidak pernah bertanya “Saya bisa atau tidak?” pada dirinya sendiri. Tetapi, mereka selalu bertanya “Saya mau atau tidak?” Yap! Itu dia! Kuncinya, mereka selalu berpikir saya mau atau tidak bukan saya bisa atau tidak karena jika kita mau kita pasti bisa. Ayo deh pikir ulang, ubah mind-set kita. Cobalah berpikir lebih positif, kita dilahirkan pasti telah dianugerahi dengan seabrek bakat. Jadi, jangan khawatir dengan kita bisa atau nggak, bakat atau nggak, tapi kita mau atau nggak.

Masalah jadi “jago” itu urusan belakang yang terpenting adalah usaha terlebih dahulu. Semua orang berbakat dan nggak bisa melakukan hal yang sama, yang membedakannya hanyalah waktu. Niatkan dalam hatimu dengan niat yang sebenar-benarnya. Eitss, terkadang kita sering salah beranggapan. Katanya, “Aku udah berusaha kok, udah niat banget malah. Tapi, tetep aja nggak bisa!” La trus, apanya yang salah? Teman, kalau kita udah berniat nggak bakal ada lagi yang namanya malas-malasan. Kalau teman-teman masih malas, berarti itu belum sepenuhnya berniat lho!

“Niat udah, malas juga udah dibuang jauh-jauh. Tapi, kenapa ya aku masih ngerasa belum bisa?” Kadang ada aja yang ngedumel gituan, hehe.. Apa lagi yang kurang? Semangat dan Kesabaran!! Teman-teman jangan gitu aja langsung nyerah dong, kalau mau “bisa” teman-teman kudu siapin persediaan semangat yang banyak. Sewaktu kamu “belum” berhasil, kantung semangatmu akan berperan mengeluarkan cadangan semangat supaya kamu mampu bertahan untuk tetap berusaha. Ok! Semangat udah disiapkan, sekarang tinggal menggunakan kesabaranmu untuk menantikan hasilnya. Pernah nggak, teman-teman bilang “Aku ini udah sabar bangett!!” dengan nada yag sedikit ketus. Saya juga tau kok, kalau kamu udah bersabar, tapi sabar versi kamu. Kalau kita udah bener-bener bersabar, nggak akan ada lagi  keluhan yang bakal yang terlontar dari mulut kita. Hati kita yang bersabar, jadi mulut nggak perlu ambil bagian.:)

“Udah sabar kok masih nggak bisa juga sih!” Waahh, kalau masih ada kata-kata begitu cek ulang deh udah bener-bener bersabar belum? Orang yang bersabar tau, belajar adalah proses, untuk menjadi bisa perlu belajar dan itu PROSES. Kita nggak bisa mendapatka segala sesuatunya dengan instan. Kalau, di dunia dongeng sih mungkin bisa pakai tongkat ibu peri clang-cling sana-sini. Tapi ini dunia nyata sobat!!:)

Thomas Alva Edison aja baru berhasil menemukan bohlam setelah percobaan yang ke 1000. Coba hitung, ada 999 kegagalan yang dialami. Kalau dikalkulasikan, berapa banyak semangat dan kesabaran yang ia punya? 98573425xxxxxx bla bla bla.. Banyak banget deh pokoknya! Terbukti kan, perlu niat, usaha, semangat, dan juga kesabaran yang ekstra untuk jadi BISA. Satu lagi, wah masih ada?? Jadi bisa aja susah banget sih!! Kan musti sabar..:)

Sebagai manusia sudah sepatutnya kita memohon bantuan dari Yang Maha Kuasa. “Kan kita udah niat, usaha, semangat plus sabar kok masi perlu berdoa? Kita adalah manusia biasa hanya mampu berikhtiar semampunya, yang akan menentukan adalah Allah SWT. Eitss, tapi bukan bararti semua usaha kita nggak ada gunanya lho, tetap kita adalah penentunya. Kita diberi kebebasan untuk mengubah hidup kita, maka dari itu, nyok kita ubah mind-set kita tentang hidup.

Kita bisa melakukan apapun, coz nothing impossible! Udah sering denger kan? Yang harus dilakukan adalah niat dengan sebenar-benarnya + usaha + semangat + kesabaran + doa !! Ok! ;) Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Udah punya pemikiran yang lebih baik? Kalau belum sebaiknya baca sekali lagi deh tulisan saya. :D

10.29.2010

The Power of Spirit

Mempunyai semangat yang besar adalah sebuah kebahagiaan, tetapi mampu menyalurkan semangat yang kau miliki untuk orang lain akan lebih membahagiakan. Pancarkan atmosfir semangatmu dan kau akan lihat betapa mengagumkan perubahan yang terjadi.

10.11.2010

Pindah Rumah

Akhirnya saya putuskan untuk pindah rumah. eitzz.. bukan rumah beneran nih, tapi pindah tempat nge-blog aja. yang tadinya ayyiu.wordpress.com pindah ke sini nih. Alasannya nggak aneh-aneh si, cuman pengen pindah aja. Tapi, nggak gitu aja saya cuekin blog satunya, tetep deh saya aktif disana. Yah, walaupun masa-masa ini saya jarang nulis karena sibuk banget ngurusin sekolah, ini dan itu. Maklumlah, udah kelas tiga, kudu belajar extra. :) Kok jadi curcol gini? Tujuan buat blog lagi seperti yang di awal saya bilang ya pengen aja. :D Nggak penting banget ah! Cuman mungkin saya akan membuat suatu terobosan-terobosan baru nih disini, hehe Kata-katanya berat euy.. Ya pokoknya gitu deh, just for fun aja guys. ok let me share something that i have!!