6.19.2015

Pilihan Tuhan

"Hidup adalah pilihan. Tapi bukan memilih. Bukan juga dipilih. Hidup adalah soal pilihan yang dipilihkan. Kita dipilihkan Tuhan. Kapan dan di mana kita dilahirkan. Kapan dan di mana kita dimatikan. Kapan dan di mana kita dijodohkan. Juga nikmat apa yang diberikan. Kita dipilihkan."

-Mutia Prawitasari dalam Teman Imaji
Gambar dari sini
 Selama ini ramai diperbincangkan jika hidup adalah sebuah pilihan, tidak memilih sekalipun adalah sebuah pilihan. Lalu, ada pula yang menyatakan hal yang tidak biasa bahwa sebenarnya kita dipilih. Lantas mana yang kau yakini? Dari sekian macam pemahaman tentang memilih atau dipilih, kutipan kalimat di atas menawarkan pemahaman baru bagi saya. Awalnya, saya kurang mengerti dengan makna pilihan yang dipilihkan. Namun, belakangan saya memahaminya ketika dikaitkan dengan konsep Tuhan dan hamba-Nya.

Adalah video dari Ust. Nouman Ali Khan yang membuka pemahaman lebih luas kepada saya. Dalam sebuah video berdurasi tiga jam, Ust. Nouman Ali Khan mengajak kita memaknai Al-Fatihah (videonya bisa dicari via youtube dengan keyword: Rediscovering The Fatihah). Video yang membahas makna Alhamdulillah saja hampir satu jam itu sangat menginsprasi menurut saya. Adapun kaitannya dengan pilihan adalah makna dari Rabb dari ayat pertama surat Al-Fatihah.

Kata 'Rabb' dalam bahasa Arab memiliki beberapa arti. Dua di antaranya berarti pemilik dan memiliki kewenangan penuh atasnya. Saat memiliki sesuatu, seseorang memiliki wewenang untuk melakukan apapun yang ia inginkan. Ketika kita mengakui Allah sebagai Rabb kita, maka secara sadar atau tidak kita mengakui bahwa kita adalah milik-Nya. Dengan demikian, kita pun harusnya memahami itu berarti kita tidak memiliki kuasa apapun pada diri kita melainkan kewenangan penuh ada di 'tangan-Nya'. Contoh, seketika detak jantung, nafas, aliran darah kita dapat dihentikan. Kita tidak punya kuasa atas itu semua bukan? Namun Tuhan punya. Contoh lain, saat kita membuat sesuatu, misal robot, robot tersebut menjadi milik kita. Kita bebas melakukan apapun terhadapnya. dihancurkan, dipajang, atau dibiarkan saja. Robot tersebut tidak memiliki kuasa, namun kita punya.

Selanjutnya, ketika kita mengakui Allah sebagai Rabb kita, maka hubungan antara kita dengan Allah adalah 'Abd' (hamba). Hamba adalah seseorang yang tidak punya pilihan. Seorang hamba tidak dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Seorang hamba hanya menunggu keputusan Tuannya. Di sinilah makna dipilihkan Tuhan itu. Sesungguhnya, kita tidak bisa memilih semua hal yang kita inginkan. Kita hanya bisa memilih, pilihan yang ada. Dan pilihan yang ada itu adalah pilihan yang dipilihkan Tuhan.

Oleh karena itu, janganlah bersedih saat dihadapkan dengan pilihan sulit dan tidak kita inginkan. Percayalah.. itu pilihan Tuhan. Imam Ali bin Abi Thalib berkata: "Saya minta sesuatu pada Allah. Jika Allah memberinya padaku, aku gembira sekali saja. Namun, jika Allah tidak memberinya padaku, aku akan gembira sepuluh kali lipat. Sebab, yang pertama itu pilihanku, sedangkan yang kedua itu pilihan Allah."

No comments: