6.17.2015

Memaafkan

Gambar dari sini
 "Hurting someone can be as easy as throwing a stone in a sea, but do you have any idea how deep it can go?"
-Unknown
Menyakiti seseorang layaknya melemparkan batu ke lautan. Kita tidak pernah tahu sedalam apa batu tersebut tenggelam. Kita tidak pernah tahu sedalam apa luka yang kita buat. Bisa jadi ada seseorang yang sampai saat ini masih membenci saya atas apa yang telah saya lakukan beberapa tahun silam. baik itu tingkah laku, tutur kata, disengaja atau tidak. Ini membuat saya terkadang ingin sekali meminta maaf kepada orang-orang yang saya kenal, terlebih mereka yang memiliki hubungan dekat dengan saya. Prinsipnya, semakin dekat hubungan kita dengan orang lain justru semakin mudah terjadi gesekan dan konflik. Ibarat ranting di pohon, potensi bergesakan antara ranting yang berdekatan tentu jauh lebih besar dibanding yang tidak. Lalu mengapa saya sebegitu inginnya meminta maaf? Sebab, semakin dekat pula suatu hubungan justru membuat gengsi kita semakin besar. Kira-kira mana yang lebih sulit dilakukan, meminta maaf pada orang yang sekali dua kali kita temui atau ibu, ayah, sahabat, pasangan? Tentu saja pilihan yang kedua jauh lebih sulit. Butuh keberanian dan kejujuran untuk melakukannya. Namun, ketika kita mampu melakukannya saya yakin itu bentuk permintaan maaf yang tulus.

Jadi, ketika ada orang terdekatmu meminta maaf.. daripada mengatakan "Eh kenapa tiba-tiba begini?" "Eh lo kenapa? kesambet apa?" cukup katakan, "Aku juga.."

Selamat menyambut bulan Ramadhan.. Mari kita mulai dengan saling memaafkan.

No comments: