11.22.2010

Uneg-uneg

Waaaaaa..... Pertama-tama saya pengen teriak sekenceng-kencengnya (nggak papa kan?) ah, its nope lah.. Yak! Mau tau kenapa? Akhir-akhir ini, nggak tau asal muasalnya darimana, saya kok ngerasa jadi malas. Ini penyakit emang ngejengkelin banget deh ah! Tapi, anda-anda kudu tau kenapa tu sifat buruk nangkring dalam rohani saya. Tau kan? Sekarang saya duduk di kelas 3 SMA, tepatnya di SMA N 1 PPU (Yaudah kalo yang nggak tau nggak papa dah) dan otomatis nggak usah pakek cem-macem saya jelasin anda tau saya kudu belajar extra.. EXTRA BO!

Tapi, semakin hari bukannya makin semangat, tapi saya malah ngerasa sebaliknya. Saya down! Pusing! Banyak pikiran! Beban dan tuntutan datang silih berganti dan alhasil saya jadi males! Sedih memang menyadari keadaan saya sekarang. Tapi, setidaknya saya masih bersyukur karena masih sadar dan tentunya takut dg rasa malas yang menggrogoti jiwa saya. Bukti malasnya saya udah ada, 2 kali dapat angka yang bagi saya sungguh memalukan. Yah, walaupun saya masih bisa menghibur diri dg keyakinan "sekolah tu nyari ilmu bukan nilai" walaupun dalam ati nyesek banget terus-terusan ngibur diri macam gitu. 

Tapi, saya masih sadar kok! Sepenuhnya sadar, kalau kondisi begini nggak boleh dibiarin gitu aja. Saya kudu berubah segera, bukan karena alasan untuk menghadapi UAN tapi lebih dari itu. Saya nggak mau terpuruk lama-lama, nggak guna! Okelah untuk saat ini saya akan menikmati sedikit masa suram di bangku SMA sekedar untuk refleksi, walaupun udah banyak aja orang yang pengen nimpuk saya karena sering masang muka masem. Ya, saya cuma bisa berharap sedikit pengertian kalian, toh saya nggak bakal ganggu kalian kok. Whateverlah! Masalah sendiri aja nggak terjamah. Yah, intinya sekarang ini saya butuh masa tenang. Tentunya untuk ngumpulin nyawa saya yang dulu, bongkar-bongkar cadangan semangat. Itulah unek-unek yang pengen saya muntahin selama berminggu-minggu. Akhirnya, saya lega.

Postingan ini emang kurang bermakna, tapi bagi saya sedikit membantu. Yodah, mau lanjut belajar! Usaha ngebunuh males dikit-dikit yang insya Allah jadi bukit. Amin.

Gokil Mom


Sore-sore, abis baca sebuah diary mami dodol (bukan hinaan, emang gitu judul bukunya) "GOKIL MOM". Saya dapet beberapa gambaran how to be a mom, mulai dari repotnya ngurus anak, jadi ibu rumah tangga, sampe suka duka ngadepin anak bau susu yang cerewet en bawel minta ampun. Ok, sedikit ringkasan tentang buku ini, yang jelas berisi tentang catatan keseharian seorang ibu (yaiyalah judulnya aja gitu ^^") bersama seekor (eh, seorang ding!) anaknya.

Lucunya, semua kejadian yang dilalui penuh dengan kekonyolan, karena si anak bau kencur itu nggak ada abisnya beulah dan yang menghadapinya pun juga seorang mommy yg nggak jauh beda karakternya dg si anak (maklum buah jatuh nggak jauh dari pohonnya). Nah, yang menarik buat saya ya itu keseharian seorang wanita yang berstatus 'mommy' apakah seribet itu? Apalagi si mommy disini adalah seorang wanita karier. Yap! Alhasil saya jadi kepikiran lagi dg masa depan saya.

Akankah saya benar-benar menjadi seorang mommy? Bagaimana dg wanita berkarier yg merangkap menjadi IRT? Ribet kah? Susah kah? Hehe, kebanyakan nanya deh ah. Kalau niat sekarang sih pasti pengen berkarierlah, mengembangkan bakat yang udah dianugerahin ke saya. Terkadang sebagian orang bilang, "Perempuan itu yang penting bisa baca tulis, nggak usah sekolah tinggi-tinggi! Ujung-ujungnya juga di dapur!" waaa.. Nggak setuju banget nih, jadi orang mah kudu open minded. Eit! 

Tapi, pernyataan itu juga nggak salah. Itu sudah menjadi kodrat wanita. So, saya sendiri punya kesimpulan nggak masalah tuh wanita berkarier yang merangkap sebagai IRT. Buktinya aja telah terlahir sebuah buku dari seorang mommy yang gokil menjalani hidupnya dg dua peran tersebut. Jadi, kenapa harus khawatir? Bahkan menurut saya hal-hal kayak gitu bakal jadi pengalaman yang unik dan kalo sukses pasti banyak yang salut. Well, tunggu apa lagi untuk jadi mommy? (loh? Loh? Masi lamaaaa.. XD) Intinya bisa bagi waktu dg baik dan buat para cewek di luar sana, siap jadi gokil MOM? :D

11.20.2010

Bantu Aku

Kadang, ada kesedihan yang bergulat dalam diri ini. Entah apa penyebabnya, aku tak tau. Hanya saja tiba-tiba aku jadi tidak berdaya. Kehilangan semangat dan ingin terjun dalam jurang putus asa. Ingin ku tumpahkan semua kekecewaan seperti ini, karena memendamnya begitu menyesakkan.

Tapi, kepada siapa? Tumpuanku, harapanku lenyap entah kemana. Dan aku lagi-lagi harus berdiri sendiri. Tertatih pun tak ada yang peduli, mengerti pun tidak. Tidak dia, kau, maupun aku. Tak ada satupun. Setidaknya pinjamkan aku bahu untuk sekali saja menangis atau sepasang tangan untuk mengusap kepalaku. Jika tak ada, bantu aku berdiri. Bantulah aku! Letakkan tanganmu di pundakku, junjung tanganku dan angkat daguku.

11.14.2010

Loe-loe! Gue-gue! Be Yourself!

Mari dibaca ya untuk sedikit renungan. Check it out! ^^

Masa remaja. Tentu udah nggak asing lagi di telinga kita. Masa remaja memang selalu jadi topik yang menyenangkan untuk dibahas. Bahkan segelintir orang ingin mengulang masa remaja mereka. Tetapi, taukah kamu? Masa remaja adalah masa-masa yang cukup sulit, dimana saat itulah kita mulai beranjak dewasa dan mencari jati diri. Tentu saja itu nggak mudah! Right?Para remaja pasti sering didera yang namanya kebimbangan. Mencari jati diri pun susah, "seperti mencari jarum dalam jerami!" Apalagi ditambah dengan kondisi emosional yang tidak stabil kadang naik dan turun (duh, ribet banget yak jadi remaja! hehe)

Oke, kita akan bahas bagaimana mencari jati diri. Seringkali, para remaja selalu mengikuti yang namanya tren. Menyamakan diri dengan orang yang mereka suka dan kagumi. Sebenarnya ini wajar karena menurut ilmu sosiologi yang pernah saya pelajari (pas kelas X) memang kecendrungan untuk meniru itu ada ketika usia tertentu. Tetapi, tidak sepatutnya meniru secara berlebihan, mengubah diri sendiri hanya demi mendapat penilaian orang lain kalau kita "up to date'' dan semacamnya. Memang tampil cantik/tampan serta menarik adalah keinginan semua orang. Tapi ingat! (ting!!) Penilaian itu subjektif bisa jadi cantik di mata si A belum tentu cantik di mata si B. Oleh karena itu, jadilah diri sendiri. Itu akan memudahkan kita untuk menemukan jati diri kita yang sebenarnya. Meskipun agak susah, tapi yuk dicoba! :)

Sssttt..! Ini rahasia tapi saya akan sedikit membocorkannya. Seseorang dalam menilai orang lain, tidak hanya melihat dari covernya saja. Meskipun awalnya mereka melihat dari kecantikan atau ketampanan luarnya saja, tapi... UUD! Ujung-ujungnya di Dalam jg.. Right! tentu hatinya. Jadi, nggak perlu pusing karena badan lu cungkring. Tapi, berpusing ria lah saat otakmu miring! Hehe
Nggak perlu repot ngurusin badan cuma untuk dibilang cantik. Padahal badan kayak keramik, muka kaya plastik.hehe Semua orang nggak akan peduli akan itu semua, karena mereka akan menilai betapa cantiknya hatimu dan menariknya kepribadianmu.

Kecantikan/ketampananan secara fisik akan muncul dengan sendirinya. Kuncinya jadi diri sendiri itu lebih asik! Memahami diri sendiri itu kudu, terimalah segala kekurangan kita. Sebab, tidak ada segala sesuatu yang sia-sia.

11.12.2010

Diam Ala Kadarnya

Hola.. :)) Postingan kali ini sekedar untuk merefresh tentang mind-set kita guys. Oke, firstly temen-temen pasti pernah dengar "Diam itu emas" kan? Sekedar ingin tau, apa temen-temen mencerna kalimat di atas dengan presepsi yang benar. Nah, diam itu sendiri punya banyak artian loh.

Diam bisa berarti kita menjaga lisan kita, entah sekedar untuk menjaga perasaan orang lain maupun menghindari masalah. Kalau untuk hal positif seperti itu sih, sah-sah aja. Diam sebagai sarana kita untuk tidak membiarkan masalah bertambah besar. Walaupun demikian, terlalu lama diam juga tidak sepenuhnya baik. La kok? Gini nih, saat kita diam memang masalah tidak melebar. Tapi, pertanyaannya sekarang adalah apakah masalah kita selesai? Jawabannya temen-temen pasti udah tau. Tentu aja nggak kan? Masalah tetap saja ada dan terus membayangi kita kemana pun pergi dan apapun yang kita kerjakan.

So? Masih ingin diam? Diam bukan berarti cuek, juga bukan berarti ketidakberdayaan kita pada masalah. Tetapi, saat diam itu adalah saat berpikir jalan keluar masalah yang temen-temen hadapi. Waktu melihat teman kita kesusahan apa kita masih wajib diam? Waktu ada masalah, apa kita kudu tetep diam seribu bahasa. Well, tentu nggak kan temen-temen. Kita memang harus diam, tetapi diamlah pada tempatnya (kayak buang sampah aja, hehe) Bagaimanapun, kita tidak boleh menjadi makhluk yang cuek dan apatis terhadap lingkungan kita. Semua ada aturan mainnya, begitu jg diam. Diamlah sesuai kadarnya, nggak kurang dan nggak lebih. :D

11.10.2010

Bukan Bisa atau Tidak TAPI Mau atau Tidak??

“Hmm… Aku bisa nggak ya? Aduh, kayanya aku nggak bisa deh!”

Pernah nggak teman-teman bertanya begitu pada diri sendiri? Terkadang tanpa kita sadari kita telah menghakimi diri kita sendiri dengan dengan ungkapan tidak bisa, tidak mampu, tidak berbakat, dsb. Padahal, temen-temen tau nggak sebenarnya bukan salah, hanya saja tidak sepenuhnya benar  apa yang ada dalam benak kita tersebut. Ungkapan seperti itu justru hanya akan mematahkan semangat kita untuk berusaha. Coba pikir, tanpa mencoba kita langsung menyerah hanya karena perasaan “tidak bisa” yang terbayang-bayang dalam benak kita. Ngeliat teman kita yang jago langsung ciut.
“Wah.. Aku mana bisa seperti dia?”

Lagi-lagi ungkapan itu yang terlontar. Ketahuilah teman, kalau mereka yang kita cap sebagai “JAGO” dulunya juga hanya orang-orang dengan kemampuan yang biasa-biasa saja. Lalu, apa yang membuat mereka berbeda? Mengapa sekarang mereka bukan lagi orang dengan kemampuan biasa-biasa saja? Mau tau?

Orang-orang yang nggak ‘biasa’ tidak pernah bertanya “Saya bisa atau tidak?” pada dirinya sendiri. Tetapi, mereka selalu bertanya “Saya mau atau tidak?” Yap! Itu dia! Kuncinya, mereka selalu berpikir saya mau atau tidak bukan saya bisa atau tidak karena jika kita mau kita pasti bisa. Ayo deh pikir ulang, ubah mind-set kita. Cobalah berpikir lebih positif, kita dilahirkan pasti telah dianugerahi dengan seabrek bakat. Jadi, jangan khawatir dengan kita bisa atau nggak, bakat atau nggak, tapi kita mau atau nggak.

Masalah jadi “jago” itu urusan belakang yang terpenting adalah usaha terlebih dahulu. Semua orang berbakat dan nggak bisa melakukan hal yang sama, yang membedakannya hanyalah waktu. Niatkan dalam hatimu dengan niat yang sebenar-benarnya. Eitss, terkadang kita sering salah beranggapan. Katanya, “Aku udah berusaha kok, udah niat banget malah. Tapi, tetep aja nggak bisa!” La trus, apanya yang salah? Teman, kalau kita udah berniat nggak bakal ada lagi yang namanya malas-malasan. Kalau teman-teman masih malas, berarti itu belum sepenuhnya berniat lho!

“Niat udah, malas juga udah dibuang jauh-jauh. Tapi, kenapa ya aku masih ngerasa belum bisa?” Kadang ada aja yang ngedumel gituan, hehe.. Apa lagi yang kurang? Semangat dan Kesabaran!! Teman-teman jangan gitu aja langsung nyerah dong, kalau mau “bisa” teman-teman kudu siapin persediaan semangat yang banyak. Sewaktu kamu “belum” berhasil, kantung semangatmu akan berperan mengeluarkan cadangan semangat supaya kamu mampu bertahan untuk tetap berusaha. Ok! Semangat udah disiapkan, sekarang tinggal menggunakan kesabaranmu untuk menantikan hasilnya. Pernah nggak, teman-teman bilang “Aku ini udah sabar bangett!!” dengan nada yag sedikit ketus. Saya juga tau kok, kalau kamu udah bersabar, tapi sabar versi kamu. Kalau kita udah bener-bener bersabar, nggak akan ada lagi  keluhan yang bakal yang terlontar dari mulut kita. Hati kita yang bersabar, jadi mulut nggak perlu ambil bagian.:)

“Udah sabar kok masih nggak bisa juga sih!” Waahh, kalau masih ada kata-kata begitu cek ulang deh udah bener-bener bersabar belum? Orang yang bersabar tau, belajar adalah proses, untuk menjadi bisa perlu belajar dan itu PROSES. Kita nggak bisa mendapatka segala sesuatunya dengan instan. Kalau, di dunia dongeng sih mungkin bisa pakai tongkat ibu peri clang-cling sana-sini. Tapi ini dunia nyata sobat!!:)

Thomas Alva Edison aja baru berhasil menemukan bohlam setelah percobaan yang ke 1000. Coba hitung, ada 999 kegagalan yang dialami. Kalau dikalkulasikan, berapa banyak semangat dan kesabaran yang ia punya? 98573425xxxxxx bla bla bla.. Banyak banget deh pokoknya! Terbukti kan, perlu niat, usaha, semangat, dan juga kesabaran yang ekstra untuk jadi BISA. Satu lagi, wah masih ada?? Jadi bisa aja susah banget sih!! Kan musti sabar..:)

Sebagai manusia sudah sepatutnya kita memohon bantuan dari Yang Maha Kuasa. “Kan kita udah niat, usaha, semangat plus sabar kok masi perlu berdoa? Kita adalah manusia biasa hanya mampu berikhtiar semampunya, yang akan menentukan adalah Allah SWT. Eitss, tapi bukan bararti semua usaha kita nggak ada gunanya lho, tetap kita adalah penentunya. Kita diberi kebebasan untuk mengubah hidup kita, maka dari itu, nyok kita ubah mind-set kita tentang hidup.

Kita bisa melakukan apapun, coz nothing impossible! Udah sering denger kan? Yang harus dilakukan adalah niat dengan sebenar-benarnya + usaha + semangat + kesabaran + doa !! Ok! ;) Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Udah punya pemikiran yang lebih baik? Kalau belum sebaiknya baca sekali lagi deh tulisan saya. :D