Kau tahu, hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu. Banyak sekali pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. Malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat.
- Tere Liye, novel ‘Eliana’
Ada seseorang yang mengajariku satu hal, bahwa cinta sejati itu rela melepaskan, tidak memaksa, dan mengikhlaskannya. Sungguh sebuah pelajaran yang berharga.
"Kita lihat saja nanti, saya masih meyakini bahwa jodoh itu tak kemana." begitu katanya.Ini adalah kisah seorang pria yang telah mencintai wanita 5 tahun lamanya. Bahkan, bisa jadi lebih. Awalnya amat keras kemauannya, amat teguh hatinya untuk memiliki wanita tersebut. Tapi, hal-hal yang telah ia lakukan tidak lantas membuat wanita yang dia sukai itu tersentuh. Sampai akhirnya ia mengatakan kalimat di atas.
"Saya tidak akan lagi memaksa."
Jika dengan melepas akan membuat orang yang dia cinta bahagia, maka biarkanlah ia melepaskannya. Jika bukan dengan aku dia bahagia, maka tak apa, selama dia bahagia. Itu yang ku tangkap dari kata-katanya. Maka benarlah hakikat cinta yang sebenarnya adalah melepaskan, sebuah kebijaksanaan yang sederhana namun butuh keikhlasan yang luar biasa besarnya.
Sepenggal pengalaman itu mengingatkanku bahwa sekali lagi hidup itu harus mengikhlaskan, menyeimbangkan antara yang datang dan pergi. Juga mengigatkan bahwa sejatinya cinta adalah tulus, tidak menuntut balas, rela berkorban dan berani melepaskan.
Dan saya pun tidak akan memaksa lagi. Kalau memang datang, datanglah.. Jika ingin pergi, pergilah.. :)
[Draft on November 11th 2013].
Dan saya pun tidak akan memaksa lagi. Kalau memang datang, datanglah.. Jika ingin pergi, pergilah.. :)
[Draft on November 11th 2013].
5 comments:
Assalamualaikum.
Bang Tere Liye juga pernah menjelaskan hal ini di page fb nya. Cinta sejati memang melepaskan.
Ataupun juga Cinta karena Allah. Yaitu, ketika memutuskan berpisah karena Allah. Juga bertemu karena Allah. :)
@Asep Saepurohman: Iya, memang terinspirasi dari bang Tere Liye. Ya, kalau memang untuk kita, pasti Allah kasih kan? :)
Aaaaaaa >.< keren banget mbak, sampe trenyuh bacanya hehe
Halo citra.. hehe semoga kamu bisa menjadi salah satunya ya ;)
mantap bangetttttt
Post a Comment