9.08.2013

Happiness Is Perfume

Pernah nggak kalian ngasih sesuatu ke orang lain? Apa rasanya? Apa rasanya ketika kalian memberi sesuatu ke orang lain dan orang itu sangat senang menerima pemberian dari kita?

Apakah kamu senang?

Dulu sewaktu kecil bahkan hingga dewasa, kejadian ini sering terjadi. Ketika ada makanan di meja makan dan itu tinggal sedikit, aku bertanya kepada Ibuku. "Ibu mau? Ibu sudah makan?" dan seketika itu juga Ibuku berkata, "Ibu sudah makan, ibu kenyang. Makanlah.."

Sewaktu kecil aku percaya kata-kata Ibuku tersebut, tapi belakangan aku tau sepertinya Ibu sering berbohong. Ibu adalah orang yang selalu paling awal menyiapkan makanan, tetapi beliau selalu menunggu giliran akhir untuk makan. Bahkan terkadang hanya mendapat bagian yang tidak cukup banyak. Tapi beliau tidak pernah mengeluh, biasa saja.

Begitupun dengan Bapak. Ibu selalu menyebut Bapak adalah sosok pria yang pandai nyeker, atau bermakna pintar mencari rezeki. Aku sendiri memandang sosok Bapak sebagai pria multi talent. Pengalaman beliau amat banyak, setiap kali aku tidak tau sesuatu, beliau lah tempat bertanya. Beliau juga orang yang selalu membantuku membuat prakarya tugas sekolah. Beliau orang yang pandai bergaul, pandai bicara, dan pandai apapun. Hanya saja satu, beliau adalah orang yang sangat keras.


Salah satu kebiasaan unik Bapak adalah beliau selalu membawa pulang makanan ke rumah, dari mana pun beliau peroleh pasti akan beliau bawa pulang. Sewaktu aku masih kecil bahkan sekarang pun kebiasaan ini masih sesekali beliau lakukan. Gorengan, kue, bahkan 2 buah jeruk pun beliau bawa. Padahal makanan itu bisa saja beliau habiskan sendiri, tapi tak pernah beliau lakukan. Selalu dibawanya pulang untuk anak-anaknya. Ah, pria ini. :')

Kadang aku bertanya-tanya, mengapa mereka bersikap seperti itu. Mungkin begitulah orang yang sudah memiliki anak, turun sedikit egonya. Mungkin. Namun, mungkin saja ada hal lain yang tidak aku ketahui.

Aku bertanya, "Apakah mereka bahagia memberikan apa kepunyaan dan yang sudah seharusnya menjadi hak mereka?"

Tidakkah kebahagiaan itu seperti parfum? Menuangkan parfum kepada orang lain pasti memungkinkan diri kita sendiri terkena parfum tersebut. Seperti apa yang orang tuaku juga orang tua kalian lakukan tentunya. Mereka menuangkan parfum kepada anak-anaknya, dan secara tidak langsung menuangkannya sedikit banyak kepada diri mereka sendiri. Membahagiakan orang lain secara tidak langsung akan membahagiakan diri kita sendiri

Mungkin inilah makna dari berbagi. Lihat kan ada saja orang yang punya banyak hal tapi tidak merasa bahagia, mungkin jawabannya adalah karena kurang berbagi.

Terinspirasi dari gambar ini:



Yaa.. mari mulai sekarang belajar untuk membahagiakan orang lain. :)


No comments: