Ketika saya diam, kemungkinan yang terjadi pada saat itu ada dua. Satu, saya sedang marah. Dua, saya sedang tenggelam dalam perasaan saya sendiri.
Ketika saya diam, maka biarkanlah saya tetap diam. Kamu tak perlu bertanya saya kenapa. Mungkin tidak seperti manusia lainnya. Entah mengapa, saya hanya ingin didiamkan saja. Mungkin ketika itu saya sedang mencari waktu untuk sendiri.
Saat marah saya akan diam, atau bahkan tiba-tiba saja pergi meninggalkan tempatku berdiri saat itu juga. Saya hanya ingin berlari, menyembunyikannya. Ketika saya begitu maka jangan banyak bicara, diamlah. Saya juga akan diam, karena bagi saya saat marah sebisa mungkin harusnya saya diam. Jika sedikit saja saya bicara bisa jadi akan sangat menyakitkan. Maka jika saya marah, biarkan saya diam.
Jika saya sedang tenggelam dalam perasaan diri saya sendiri juga biarkanlah saya untuk tetap diam. Biarkan saya mengais serpihan semangat dalam jiwa saya sendiri, ketika saya sedang dalam dunia "diam" itu. Jadi jangan banyak bertanya. Dan jangan menambah pelik suasana hati saya dengan ocehan-ocehan "diri anda". Karena itu membuat saya justru ingin berteriak keras saat itu juga.
Saya tidak ingin menyakiti siapapun, saya hanya butuh diam, mencari waktu untuk diri sendiri, kemudian kembali menemukan diri saya. Maka pahamilah diam saya, dan maafkanlah jika diam saya justru menyakiti.
No comments:
Post a Comment