5.04.2013

Mahasiswa "Kritis"?

Sudah sering denger kan ya, mahasiswa itu katanya harus kritis dan selalu disebut-sebut agent of change. Tapi kenyataannya, mahasiswa yang bener-bener kritis dan pemikir itu nggak banyak, bisa dihitung pake jari. Ya nggak sob? :)

Gue mau sedikit bercerita atau bisa dibilang ngasih bahan buat teman-teman sekalian berpikir. Ini sederhana, tapi pasti banyak teman-teman temui sehari-hari. Kritis itu identik dengan bertanya, sejauh ini begitulah paradigma kebanyakan orang. Nah, anggap saja begitu. Tapi coba deh hitung, ada berapa banyak mahasiswa yang bertanya ketika kuliah? atau berapa banyak mahasiswa yang minimal mempertanyakan apa yang dia dapat? Jarang ya.. artinya jarang juga yang kritis.

Mungkin beginilah kira-kira suasana di kelas ketika itu..

Dosen: "Ada pertanyaan?"
Mhssw: "....."
Dosen: "Sudah jelas?"
Mhssw: "....."
Dosen: "Baiklah, kalau begitu kita review.."
Mhssw: "Itu pak, bu.." mulai angkat tangan.


Sama nggak? atau beda? :D Tapi kebanyakan gambarannya begitu. Gue sebenernya cukup prihatin dengan mental "nrimo" mahasiswa seperti itu. Rasanya cupu banget jadi mahasiswa yang nggak kritis atau nggak bisa ngasih feedback ke dosen. Nggak bertanya itu bisa jadi dua artian, "bener-bener paham" atau justru "bener-bener nggak paham". Gue akui ketika gue paham, gue justru semakin ingin bertanya atau ketika gue  sedikit paham maka akan memancing pertanyaan-pertanyaan untuk membuat gue paham. Jadi, secara subjektif bisa gue simpulkan ketika nggak ada mahasiswa yang bertanya itu berarti, kepalanya kosong = nggak paham atau kepalanya penuh = dengan hal-hal lainnya.

Ini nih sikap yang seharusnya sedini mungkin disadari mahasiswa, mental "nrimo" apa adanya sudah seharusnya dibuang jauh-jauh. Gue kutip dari sebuah buku,

Ibnu syihab berkata "Ilmu adalah gudang-gudang penyimpanan dan pertanyaan adalah kuncinya".

Nah, dari sini teman-teman sekalian pasti sudah paham kan. Dosen itu sebenarnya punya banyak ilmu yang nggak semuanya bisa tersampaikan melalui perkuliahan. Salah satu cara untuk memancing mereka membagi ilmunya ya melalui bertanya atau jangan-jangan justru kita selama ini nggak mau mencari ilmu baru makanya malas bertanya? Pikir kembali.

Sejalan dengan hal tsb, gue pernah berdiskusi dengan beberapa teman gue yang mengakui ada jenis pertanyaan yang memang tujuannya bukan bertanya tapi menguji. Melalui bertanya kita juga bisa tau sejauh mana kualitas dosen kita, dengan begitu kita bisa tau mana dosen yang ilmu pengetahuannya luas dan nyaman untuk diajak berdiskusi. Gue yakin, pengetahuan kita mengenai kualitas dosen ini akan bermanfaat pada waktunya atau pada saat kita ingin berdiskusi, maka kita tau kemana harus berlari. :)

Nah, sekarang kita bahas sedikit tentang para orang kritis. Di kelas kita atau dimanapun kita pasti selalu punya teman yang demennya nanyaaa muluuu.. Terkadang cara dia nanya dan keingintahuannya malah bikin sebel. Ibarat diminumin air garam, bukannya hilang dahaga tapi justru bertambah. Itulah ciri pencari ilmu yang sebenarnya. Mencari ilmu memang sudah seharusnya begitu, seperti minum air garam, semakin diminum semakin membuat haus. Semakin tau semakin ingin tau lagi. Namun sayang, orang-orang seperti ini sering dianggap "beda" atau bahkan diolok-olok, diledekin.  Jadi gimana sob solusinya? nggak nanya salah, nanya juga salah. Sikap dasar si tipe penanya tadi perlu kita punya namun ada hal-hal yang sudah semstinya juga kita ketahui, misalnya adab bertanya. Ada seorang dosen ketika itu, mempersilahkan bertanya salah satu mahasiswanya namun tiba-tiba saja ditolak. Kenapa? karena beliau menganggap mahasiswa tersebut "tidak tau adab bertanya''.

Mungkin gue nggak akan berpanjang lebar soal etika atau adab, karena gue yakin teman-teman semua pasti sudah seharusnya menyadari etika yang baik dan semestinya itu seperti apa. Kalau belum tau, silahkan ikut kegiatan pengkaderan (lagi). :p

Gue cuma mau "nyentil" temen-temen aja, sadar nggak sih kalau mahasiswa sekarang cenderung pasif? Kalau sadar selamat! Berarti anda termasuk orang-orang yang peka terhadap lingkungan anda. Memang, orang tua kita nggak pernah berpesan semacam, "Yang kritis di kampus ya, Nak. Selalu berikan masukan yang membangun untuk dosen, menteri pendidikan, kalau perlu presiden sekalian, tentang sistem belajar kalian!" Ada nggak? :) Pesan yang selalu kita dapat adalah, "Belajar sungguh-sungguh ya nak.." Jelas itu tugas kita! Utama! Tapi, bukan berarti kita jadi pasif, cuma jadi KUDANIL. KUliah DApet NILai aja. Minimal jangan jadi mahasiswa yang "nrimo".

Gue bukan mahasiswa super kritis, tapi gue sadar mahasiswa harus kritis. Anggap aja gue seorang teman yang mengingatkan sesama teman. Jadilah mahasiswa yang kritis, berada di sisi minoritas bukan berarti salah.



Hidup Mahasiswa!

No comments: