Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah pertemuan dua bola mata, yang dilayangkan secara diam-diam tapi tertangkap siluetnya.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah senyum tipis yang terasa jauh lebih manis, dibalut rasa malu saat mata bertemu.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah perasaan berdesir yang tiba-tiba muncul kala tak ada jarak.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah pemberian tulus sepasang telinga, demi mendengar cerita tanpa dasar, tanpa meminta kata 'seharusnya'.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah pesan formalitas, yang mungkin dapat ditafsirkan 'kamu sedang apa?'.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah penerimaan.
Dan bagaimana jika ternyata sesungguhnya engkaulah yang sedang menyatakan sebuah pernyataan cinta.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah senyum tipis yang terasa jauh lebih manis, dibalut rasa malu saat mata bertemu.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah perasaan berdesir yang tiba-tiba muncul kala tak ada jarak.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah pemberian tulus sepasang telinga, demi mendengar cerita tanpa dasar, tanpa meminta kata 'seharusnya'.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah pesan formalitas, yang mungkin dapat ditafsirkan 'kamu sedang apa?'.
Bagaimana jika tiba-tiba kamu mendapat sebuah pernyataan cinta, dari sebuah penerimaan.
Dan bagaimana jika ternyata sesungguhnya engkaulah yang sedang menyatakan sebuah pernyataan cinta.
No comments:
Post a Comment