1.02.2014

Menasehati Diri Sendiri (Heart VS Logic)



Pernah nggak kalian mengalami hal seperti Alice pada gambar di atas. Seringkali, memberikan nasehat dan solusi terhadap permasalahan orang lain itu jauh lebih mudah dibandingkan memberikan nasehat untuk diri kita sendiri.

Ketika ada yang bertanya dan meminta saran ke kita, duh bukan main mudahnya kita berkata "harusnya kamu begini, begitu..". Eh, ketika permasalahan yang sama menghampiri kita, "Ah, bingung! Masa saya harus begini, begitu? Nanti kalau malah jadi begini bagaimana? Nanti begini, nanti begitu?".

Iya nggak? Udah ngaku aja. :D Kadang saya juga gitu kok. Kita bisa melihat dengan jelas solusi yang harus dilakukan seseorang ketika mengahadapi sebuah permasalahan, tetapi tidak berlaku ketika kita yang mengalaminya.

Kira-kira  kenapa ya?

Tau nggak, ketika kita memberikan solusi ataupun nasehat kepada orang lain, terkadang kita tidak melibatkan perasaan kita di dalamnya. Jadi kita melihat dengan akal sehat--logika, bagaimana seharusnya permasalahan tersebut diselesaikan. 


Nah, lain halnya ketika kita menghadapi permasalahan kita sendiri. Seringkali, atau bahkan memang selalu ya.. kita membawa pertimbangan  perasaan dalam setiap keputusan dan tindakan yang akan kita lakukan.

Itulah salah satu hal yang terkadang membuat keputusan, bertindak dan menerima nasehat yang datang ke diri kita sedikit lebih sulit. Apalagi ketika nasehat itu datangnya dari logika kita sendiri. Seperti ada pertentangan dua orang dalam diri kita kan? Si hati bilang ini, logika bilang itu. Biasanya sih, hati yang lebih sulit untuk menerima.

Jadi bagaimana solusinya?

Bagaimanapun, tidak melibatkan hati itu sulit kan? Saya juga tidak menyarankan kalian untuk tidak mendengarkan kata hati kalian.  Sebenarnya, hati kita sudah tau dan setuju dengan apa kata logika kita. Hanya saja, hati perlu waktu. Namun, jangan lantas terlalu lama ya mengambil keputusan atau tindakan. Menurut saya sendiri, selama apa yang kita putuskan tetap berpegang pada prinsip hidup kita dan nilai-nilai kebenaran, tidak ada yang perlu disesalkan atau ditakutkan untuk mengikuti apa kata logika kita.

Sebenarnya di setiap permasalahan yang kita alami, kita sudah tau bagaimana solusinya. Kita hanya, ragu-ragu untuk menerimanya.

"Sometimes your heart needs more time to accept what your mind already know."

Kasih hati waktu, tapi inget! Jangan terlalu lama.

No comments: