Selamanya hidup itu tidak akan menjadi lebih mudah. Itu adalahh kesimpulan yang ku ambil dari percakapanku dengan seorang teman ketika sedang praktikum kemarin. Kami sama-sama mengeluh karena menjalani praktikum selama kurang lebih 6 jam. Biasanya praktikum baru dimulai jam 2 siang dan selesai jam 5 sore (lebih sering lewat dari ini sih). Kemarin, jam 12 kami diminta untuk sudah datang. Oh God, bayangkanlah. Jadi kepikiran, semakin ke tingkat atas, jumlah praktikum semakin bertambah, begitu pula dari segi materi yang diberikan semakin susah. Namun ternyata tidak hanya itu saja. Jam praktikum pun, turut bertambah. :|
"Aku capek, semakin lama semakin berat ya rasanya perkuliahan kita." Kataku
"Aku juga yu.." timpalnya dengan wajah seperti orang mau mengangkat bendera putih.
"Yah, mungkin itu lah kehidupan. Kita selalu dikasih kesulitan. Tapi, pada akhirnya kita bisa juga kan ngelewatin."
Iya, tapi.. rasanya semakin melelahkan. Kapan ini berakhir dan jadi lebih mudah?"
"Nggak akan pernah," jawabku. "Kita sekarang sedang 'sekolah' dan pada akhirnya kita akan 'naik kelas'. Begitu seterusnya, kelas baru, 'ujian' baru. Hidup itu nggak akan lebih mudah."
Dulu, aku pernah berniat untuk berhenti sekolah di kelas 2 SD. Alasannya sederhana, karena aku takut menghadapi pelajaran di kelas 2 yang kata kakak sepupuku lebih sulit dibandingkan pelajaran kelas 1. "Iya ya." Pikirku saat itu. Kelas satu sih enak, cuma belajar tambah-tambahan, belajar baca tulis. Nanti kelas 2 harus belajar perkalian dan pembagian, pasti susah deh. kalau gitu aku mau berhenti aja deh sampai kelas 1." Begitulah pemikiran seorang ayu kecil.
Lucunya, sekarang aku sudah kuliah. Sekarang 859 dikali 453 saja dihitung. Bayangkan kalau dulu aku benar-benar berhenti sekolah karena pikiran 'kecil'ku.Begitulah kehidupan. Ketika kita belum menghadapinya, kesulitan itu kelihatan besar sekali. Seperti benda dari kejauhan yang bayangannya lebih besar dibandingkan dengan benda aslinya. Tetapi ketika bendanya sudah di depan mata, ukurannya tidak seberapa. Mudah sekali melaluinya.
Kita sering dihantui ketakutan-ketakutan yang kita ciptakan sendiri. Yang belum tentu menjadi suatu kenyataan. Sekalipun suatu hal itu sulit, pasti ada kemudahan yang menyertainya. Seperti janji-Nya:
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS: 94;5-6)
Allah ulang 2x. :')
Kehidupan itu memang tidak pernah jadi lebih mudah. Kita akan 'naik kelas' setelah menyelesaikan ujian kita. Kita akan menerima tantangan dan ujian baru yang jauh lebih sulit setiap saat, setiap fase kehidupan kita. Tapi, kitapun harus ingat,
Hidup tidak akan jadi lebih mudah.
Tapi, Dia tidak pernah lupa menyelipkan kemudahan (jalan keluar) di setiap kesulitan tersebut.
Tapi, Dia tidak pernah lupa menyelipkan kemudahan (jalan keluar) di setiap kesulitan tersebut.
head up my friends its not the end
get up your bed don't be affraid
head up my friends its not the end
don't be affraid to take one chance
get up your bed don't be affraid
head up my friends its not the end
don't be affraid to take one chance
Easy Tiger - Paint This Town
No comments:
Post a Comment