10.06.2013

Bitter-Sweet of "2nd Pharmacoterapy"

Mungkin ada yang merasa bulan Septembernya berlalu begitu saja. "Nggak kerasa ya sudah Oktober." Mungkin ada yang merasakannya. Namun bagiku, September tahun ini, benar-benar ada "rasanya", termasuk menunggu September tiba. Karena ada apa? INI!



Menjadi salah satu panitia di event 2nd Pharmacoterapy bukanlah pilihan mudah. Tetapi ternyata, menjalani hari-hari selama beberapa bulan menjadi--tepatnya--koordinator acara jauh lebih sulit dibandingkan mengiyakan tawaran ini.


Acara ini adalah acara tahunan di program studi farmasi. Tahun ini adalah tahun dimana 2011 adalah penggerak utama kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Aku adalah salah satu bagian kecil dari semua ini.

Menjadi koordinator acara itu berjuta rasanya, kalau nggak percaya coba aja. :) Setiap tim pasti punya tantangan masing-masing, dan kali ini aku akan bercerita tentang acara dari sudut pandangku.

Boleh ku bilang, beberapa bulan terakhir ini menjadi moment tersendiri dalam kehidupanku. Satu tahun ini, dan beberapa bulan terakhir telah memberikan rasa pahit dan manis yang silih berganti. Semenjak mengurus acara ini, aku tau bagaimana sulitnya sebuah ide itu didapatkan. Juga, bagaimana sulitnya membuat orang lain mengerti akan pemikiran dan ide yang kita buat.

Mencetuskan ide adalah hal pertama yang harus dilakukan ketika mempersiapkan acara ini. "Acara ini mau diisi--acara-acara--apa aja sih? Bagaimana caranya supaya acara ini jadi "beda" dan fresh. Itu adalah beban pertama yang singgah di pundakku. Mencari ide itu kadang susah-susah gampang. Kadang ya ada kadang ya mampet. :D Apalagi, aku ini salah satu orang yang terkadang pikirannya jauh lebih encer di waktu-waktu mepet (the power of kepepet) :D.



Nah, inilah yang selama ini--bagiku--menjadi kendala dan seringkali membuat pusing teman-teman dari tim lainnya. Saya seringkali dapat ide dadakan, dan banyak orang yang nggak bisa menerima kondisi seperti itu. Maafkan koor acara yang apa adanya ini ya.. huhuhu :p


Tapi, tidak sampai di situ. Sebaik apapun idenya, ide adalah ide. Tidak ada artinya tanpa perjuangan untuk mewujudkannya. Dan ketika itu, setiap manusia tidak dinilai dari apa yang bisa dia lakukan tapi dari apa yang telah dia lakukan. Untuk memperoleh itu semua, perlu usaha dan kerja keras yang tidak biasa. Hati, pikiran, dan tenaga, semuanya dikerahkan.

Awalnya, aku tau situasi yang akan aku hadapi akan sulit, benar-benar sulit. Akan ada masa dimana tawa kami akan berganti, dengan amarah, dengan kekecewaan dan berbagai tekanan. Namun akhirnya, aku berdiri di sini. Di zona waktu dimana akhirnya semua masa sulit itu berlalu. Ibarat hujan, hujannya telah reda, dan akhirnya pelanginya muncul juga.

Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul saat pelaksanaan acara ini, mulai dari yang besar sampai yang kecil-kecil--tapi banyak, terutama permasalahan teknis di lapangan. Sekarang saatnya aku ceritakan acaranya satu-per satu ya.

1. Sehat Bersama Farmasi


Acara ini adalah acara pertama sekaligus acara pembuka rangkaian acara Pharmacoterapy. Acara ini terdiri dari Senam, Jalan santai, Donor darah, Pemeriksaan kesehatan gratis, Pameran Herbarium dan produk farmasi, serta Lomba mewarnai untuk anak-anak TK. Wah, ternyata lumayan banyak ya acara dalam acara SBF ini. =.=' Pantesan waktu itu cukup puyeng ngerjainnya. Ada banyak hal yang cukup memusingkan untuk mempersiapkan acara ini terutama soal dana dan tempat. Mencari bala bantuan, membersihkan herbarium sampai datang ke TK-TK harus dilakukan sebelum acara ini dimulai. Tidak lupa, aksi geret-menggeret panitia pun sampai terjadi. Tapi alhamdulillah acara ini ramai lancar (kayak arus lalu lintas ya :D) dan sangat diapresiasi oleh Kepala Program Studi. Tidak lupa acara ini juga turut dimeriahkan oleh walikota Banjarbaru.

Pesannya untuk ke depan, acara ini jangan sampai ditinggalkan. Kalau bisa buat acara ini semakin besar dan dikenal masyarakat luas. Jadi ketika kita publikasi dan bilang SBF, maka orang-orang akan langsung ingat dan tau, "Oh ini yang ngadain anak farmasi itu ya?", dsb. FYI, waktu aku nawarin acara ini ke ibu-ibu, mereka bilang. "Ini yang Car Free Day itu ya? | ..... |.  Artinya apa? Mereka masih belum benar-benar tau, jadi kita harus lebih giat lagi supaya orang lain KENAL sama kita. :)

2. Talkshow "Gerakan Peduli Obat"


Acara ini lumayan bikin galau :|. Di persiapan acara inilah aku sempat  jadi orang yang hampir patah arang dan nangis tersedu-sedu di pojok sekre himpunan, saksi mati tuh :D. Saksi hidupnya, temen-temen panitia inti. Ini tipe acara pertama yang dibuat dengan format talkshow. Acara ini diniatkan untuk menggerakan masyarakat umum untuk lebih mengenal lebih jauh mengenai obat-obatan yang mereka konsumsi.

Rencana awalnya, pengeeen banget bikinn acara ini gratis untuk masyarakat. Tapi ternyata itu juga tantangan terbesar dari acara ini, kalau kata orang banjar tuh ''manggah mencari duitnya". Mencari orang-orang yang memang mau peduli dengan obat-obatan juga masih sangat minim. Mungkin itu bisa dijadikan bahan renungan bagi kita khususnya orang-orang yang concern dengan dunia farmasi untuk lebih mengedukasi masyarakat luas. Semoga tahun depan ada acara dengan niat yang sama ya, mungkin dengan format yang berbeda. :)

Oh iya ada cerita lucu loh tentang tempat pelaksanaan acara ini. Waktu pertama kali ke lokasi aku sedikit nggak percaya dengan kata-kata koor perlengkapan yang berkata harga sewanya cuma 350 ribu. Tiba-tiba terlintas piiran parno, "Gimana kalau ternyata harganya 3,5 juta? dapet duit darimana?". Ternyata, koor perlengkapan pun berpikir demikian. Ketika hari H+1 setelah acara dilakukan pembayaran, ternyata harga sewa yang sebenarnya memang 3,5 juta. Untunglah kita punya koor perlengkapan yang pandai bersilat lidah, jadi hanya membayar sesuia "perkiraan". Bayangin kalau pemilik bersikeras untuk minta uang sebesar 3,5 juta. Pasti panitia inti bakalan kebakaran jenggot. :D


3. Lomba Karya Tulis Ilmiah


Lomba karya tulis ilmiah adalah acara ketiga yang digelar dalam rangkaian acara Pharmacoterapy. Sempet sakit kepala juga mikirin acara ini. Gimana nggak, berani-beraninya kami bikin hadiah lomba segitu banyaknya? :D Waktu itu, bahkan pernah salah satu panitia inti nyeletuk, "Kok banyak banget ya duit yang kita perlukan untuk hadiah?" Kemudian tepok jidat, jidat panitia lain satu-satu.

Terus, menjelang hari terakhir pendaftaran cuma ada 4 pendaftar loh sodara-sodara. Serius. Sementara itu, peserta yang akan diundang sebanyak 10 tim. Jadilah aku dan windi galau tingkat RT mikirin peserta yang tak kunjung meningkat jumlahnya. Namun, ternyata tepat H-1 pendaftaran terakhir ada peningkatan jumlah peserta sampai menginjak kepala 2. :) Rasanya ituuu.. kayak nggak sengaja dapet duit di saku baju pas akhir bulan. Bahagiaaaa banget!

Ketika hari H acara ini sedikit cukup ricuh terutama saat menjemput peserta dan menjelang pengumuman. Salah satu kritik dan masukan dari peserta adalah koordinasi panitia yang kurang dan pelaksanaan yang kurang tepat waktu. Ini bisa dijadikan koreksi untuk pelaksanaan selanjutnya. Ada juga loh yang bilang acara ini sebaiknya dibuat jadi tingkat Nasional. Gimana? :)

4. Seminar Nasional Kefarmasian "Peran Farmasis di Era SJSN"


Nah, acara keempat. Acara Seminar Nasional Kefarmasian. Di acara ini aku bertindak sebagai sc. Sempet gugup juga karena persiapan acara ini dilakukan ketika masa-masa KKN. Artinya, aku menjadi penanggung jawab sementara himpunan karena kak Dika sebagai Ketua Himpunan sedang mengikuti KKN, dan aku menjadi sc tunggal. Ada cukup banyak suka duka persiapan acara ini. Salut untuk panitia yang begitu tegar mengahadapi segala halang rintangan sehingga sukses mendatangkan Wakil Menteri Kesehatan Prof. Ghofron, Dirjen Binfar Dra. Maura dan SekJen IAI Pusat .

Pertama kali dikabarin ketua pelaksana via Line yang menyatakan seminar ini terakreditasi 5 SKP (akreditasi maksimal untuk acara seminar yang dilaksanakan dalam satu hari), rasanya senang luar biasa. :) Perjuangan yang nggak sia-sia. Sukses untuk Kukuh sebagai ketua pelaksana acara ini. Oh iya, sebenarnya acara ini masuk rangkaian Pharmacoterapy, tapi karena termasuk acara yang besar maka dibuat kepanitiaan tersendiri. Tetapi, panitianya juga masih termasuk panitia di Pharmacoterapy loh. Terakhir, ketika pulang dari acara ini, pak Liling menjabat erat dan mantap tangan kami para panitia dan tersenyum puas. "Saya puas dengan acara ini." Begitu kata beliau. Bahkan Bapak Khoerul Anwar menyempatkan diri untuk pulang ke Kalimantan karena mengkhawatirkan acara ini. Mudah-mudahan bapak nggak kecewa ya pulang sebentar. :)

5. The Last! Malam Puncak 2nd Pharmacoterapy


Ini adalah acara terakhir yang sempat bikin kepala dan hati memanas. :D Iya, kalau menurutku pribadi sih, ini acara yang memang bikin segalanya memuncak, termasuk emosi jiwa juga. Jujur sih memang, di acara ini kemungkinan besar sudah banyak panitia yang mulai jenuh--termasuk aku. Di samping itu acara ini juga perlu banyak persiapan yang harus dikerjakan di sela-sela kesibukan utama mahasiswa farmasi.  Kadang nggak konsen juga ngerjain kedua hal tersebut secara bersamaan. Rasanya pengen nyebur ke laut aja, semuanya menuntut untuk dikerjain. :|

Acara ini didasari oleh pemikiran, "Kok selama ini yang ribut dengan acara rutin tiap tahun ini sebagian besar cuma panitia aja ya? Kemana mahasiswa farmasi lainnya?" Begitu pikirku. Akhirnya tercetus pemikiran untuk membuat acara ini. Tujuannya, supaya temen-temen semua tau acara ini ada. Juga, untuk menyisihkan setidaknya satu hari untuk berkumpul bersama semua teman-teman farmasi. Moment seperti itu sungguh langka dan susah unutk dicari.

Acara ini diisi dengan lomba-lomba dan kesempatan untuk unjuk gigi bakat seni dan olahraga--selain bakat untuk menulis laporan. Pagi hari diisi dengan lomba futsal daster, lomba tarik tambang, lomba masak dan pom-pom. Lomba jogetnya di-cut karena udah nggak mampu untuk lagi-lagi memutus urat malu. :D Iya, acara ini penuh dengan moment dimana gengsi harus dibuang jauh-jauh dan urat malu harus diputus. :D Nggak kok, malu itu beda sama nggak berani tampil. Hayo apa bedanya?

Satu acara yang bikin heboh dan mungkin untuk sebagian kaum masih terngiang-ngiang di kepalanya adalah pom-pom boys. Acara ini sempat membuat banyak orang histeris, semua peserta menampilkan aksi yang nggak biasa. :D Bahkan orang yang tidak terduga-duga turut ikut serta.

Malamnya, jauh lebih spektakuler. Banyak sekali isu yang beredar tentang dress code: Jadul yang menyusahkan katanya. Aku menanggapi ini dengan sedikit agak resah juga. Tapi tetap yakin kok pasti akan jadi meriah. Ternyata fakta di lapangan menunjukkan hasil yang cukup jauh di luar perkiraan. Ternyata teman-teman jauh lebih niat dari apa yang aku bayangkan. :D Ada banyak sekali kostum-kostum unik yang dipakai, ada celana gober-gober sampai gadis berkepang dua juga ada.

Kesan pak Liling ketika melihat kondisi ruangan yang berisi kumpulan manusia berdandan ala masa lalu ini membuat beliau geleng-geleng kepala, terlebih ketika Fashion show digelar. Aku membaca ekspresi wajah beliau sebagai tanda, "Kalian memang edan! bisa-bisanya bikin acara semacam ini." :D Ibu Malikha dan suami beliau pun turut mengapresiasi acara ini. Beliau cukup kagum dengan kemampuan anak-anak farmasi UNLAM yang tenyata punya bakat seni yang cukup membanggakan. Satu lagi yang mungkin cukup dikenang adalah Pharmacy Award yang digelar di akhir acara. Acara ini khusus untuk menganugerahi teman-teman dengan keunikannya. Mulai dari kategori tersenyum sampai dengan terpojok. 

Alhamdulillah, acara ini berjalan cukup lancar meskipun ada beberapa kendala dan kekurangan. Acara ini berlangsung atas kerjasama dan bantuan dari banyak orang. Terima kasih untuk segala kontribusi yang telah kalian buat untuk acara ini. Semoga acara ini bisa menjadi moment special yang akan selalu diingat.

Secara keseluruhan, aku senang dan bangga menjadi bagian dari 2nd Pharmacoterapy. Acara ini akhirnya dapat diselenggarakan dengan baik. Meskipun banyak sekali suka dan duka, tawa, tangis dan canda di antara kita semua, terutama panitia inti, bersyukurlah kita berhasil melaluinya. Maaf untuk segala kesalahan yang pernah ku buat, dan terima kasih setinggi-tingginya atas segala bantuan kalian baik harta, tenaga, juga telinga dan hati kalian. Pada akhirnya semua hal-hal sulit akan berlalu, sama seperti halnya pelangi yang pasti akan muncul selepas hujan. "Just face it, everything will be passing by." Aku hanyalah bagian kecil dari sebuah perubahan. Semoga bagian kecil ini cukup untuk memberikan kontribusi dan karya yang akan terus diingat oleh orang lain. 

"PCT, You made me strong!"

Special thank to: Allah SWT sebagai pendengar setia, Ibu, Bapak, teman-teman inti: iqbal, vivi, izma, mira, ajeng, niar, socoy, dyah, isnan, mega, nisa abdina, noni. Nisa dan mira (lagi), linda, windi, kak yusela, kak said, ovi, nadia, awa, za, azay, fonda. Teman-teman DMB, awan, khoir, irvan, dan semua yang pernah aku repotkan. Juga pihak PS, kak dika, kak novita sebagai pembimbing yang memberi semangat dan juga terkadang tekanan. :D Terima kasih semuanya!

No comments: