Ah, saya senang sekali pagi ini saat membuka kolom komentar di blog dan ada yang merasa terinspirasi membaca tulisan saya. Hehe. Kalau kata anak sekarang sih, apalah aku ini cuma bubuk remukan rengginang yang tulisannya masih cupu dan jauh dari penulis-penulis hebat. Tapi tahukah kamu, salah satu alasan saya senang untuk berbagi di blog adalah karena adanya pembaca. Terlebih, jika orang-orang yang membaca tulisan saya memberikan feedback positif. Aih, senangnya.. Ketika saya rajin menulis di blog, terlihat pengunjung di blog ini lumayan meningkat atau konsisten. Sebaliknya, ketika saya jarang menulis di blog justru ada penurunan pembaca. Oleh karena itu, saya pun harus menjaga konsistensi saya dalam menulis. Apapun itu.
Saya jadi teringat, dulu sekali saat awal blog ini saya buat, hampir tidak ada yang membaca. Alih-alih memberikan feedback. Dulu pun, saya tidak memiliki kenalan dari blog. Belakangan saya justru menemukan teman baru melalui blog ini, tentu saja dengan penghubung tulisan saya. Mungkin hanya bermula dari berbagi file via email, namun bersambung menjadi perkenalan. Bagi saya ini pengalaman yang unik dan menyenangkan.
Maka dari itu, menulis memberi pengalaman tersendiri bagi saya. Saya mengetahui beberapa orang hebat melalui tulisan-tulisan mereka, meskipun mereka tidak mengenali saya. Sepertinya, menulis membuka beberapa peluang. Salah satu di antaranya adalah ditemukan. Seperti kata mas Wahyu Aditya:
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
(Rumah Kaca, 352) ― Pramoedya Ananta Toer
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)” ― Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Jika Kau Bukan Anak Raja Dan Bukan Anak Ulama Besar, Maka Menulislah.” –Imam Al Ghazali
That's why we should write! :)
No comments:
Post a Comment