12.30.2013

Membuka Pintu yang Lain

Waktu itu saya menonton acaranya pak Mario Teguh, itu loh jalan emas. :D

Dikatakan oleh pak Mario bahwa ketika kita ingin mencari seseorang--atau sesuatu dari orang itu--maka kita tidak akan langsung dipertemukan dengan orang tersebut. Rata-rata kita akan dipertemukan pada empat orang. Orang pertama akan menunjukkan jalan menuju orang kedua, orang kedua menunjukkan orang ketiga dan barulah orang ketiga menunjukkan orang keempat. Orang keempat inilah yang kita tuju sebenarnya. Kira-kira begitu yang saya tangkap dari pesan beliau.

Konsep ini mungkin sejalan dengan yang namanya konsep kesempatan. Kata Raditya Dika,
  “Kesempatan itu kayak pintu, ada dimana-mana. Tapi lo harus sering ketok.”
Tonton ini!


Jadi, anggap aja kesempatan itu pintu. Kalau kita nggak ketok, mana mungkin akan terbuka dengan sendirinya untuk kita. Dan, ingatlah pesan Pak Mario yang sebelumnya saya sebutkan. Jika ternyata pintu yang kita masuki salah, kita tidak akan rugi karena kita akan diarahkan menuju pintu lainnya, pintu kesempatan kita yang sebenarnya. Setidaknya kita tau, bukan itu pintu--kesempatan--kita. Kalau nggak diketok, sampai kapan pun mana kita tau kan?

Saya tulis ini karena saya sendiri seringkali takut mengetok pintu-pintu yang ada di hadapan saya. Saya takut saya salah pintu, saya takut saya tidak akan sanggup menghadapi apa yang ada di balik pintu itu. Saya lupa dengan pesan dua orang sukses itu yang saya simpan terlalu lama di kepala ini.

Semoga kalian, tidak terlalu lama berpikiran seperti saya. :)

No comments: