6.18.2014

Sampaikan Pada-Nya

"Ya selalu saja kamu begitu", kata si logika pada perasaan. "Kamu selalu memilih untuk berdiam, memendam. Memangnya masalah itu akan selesai?" katanya lagi dengan nada agak memojokkan.

"Memangnya kalau saya cerita atau umbar-umbar masalah ke mana-mana juga bakalan selesai?" balas si hati. Dia merasa menang. "Coba sekarang tunjukkin kalau memang dengan tidak memendam semuanya akan selesai!"

"Iya, masalah kamu memang nggak akan selesai jika kamu umbar. Tapi juga nggak akan selesai kok kalau kamu pendam."

"La terus?" tanyanya sebal. "Harus apa aku?"

"Memberitahu semua orang tentang masalahmu tidak akan menyelesaikan masalah itu. Tidak semua orang mau peduli dan mau mendengar ceritamu. Tapi, selalu ada satu yang mau mendengarmu bahkan ketika kamu tidak mau bercerita dengannya. Ada satu yang selalu mengerti bahkan tanpa kamu harus jelaskan panjang lebar permasalahannya. Dia. Dia yang Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha Pengasih, Maha Penyanyang. Masih kah kamu kebingungan harus berlari kemana?"

Hati pun mengalah, bukan karena ia kalah. Tapi karena memang itulah jawaban yang ia cari. Bukan ia cari, sebenarnya ia sudah tau itulah jawabannya. Ia hanya terlalu angkuh untuk mengakuinya.

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Dikutip dari sini 





No comments: