Ceritanya sudah selesai ujian untuk semester ini. Betapa senangnya saya pada akhirnya bisa juga melewati semester dengan ambilan 10 mata kuliah ini. Fiuh! Ini ambilan terbanyak loh, sebelumnya saya cuma mengambil paling banter 9 mata kuliah. Sekedar curhat, mungkin kuliahnya nggak terlalu terasa, paling menyita 2 jam setiap minggunya. Yang agak bikin berat itu adalah ujiannya, tugasnya, diskusinya. :D Ya itu bisa dibilang semuanya nggak? At least, mata kuliah Interaksi obat yang saya ambil lumayan banyak manfaat sama kaitannya sih di semester ini. So far, nggak perlu disesali.
Malam ini, lepas sudah dari belenggu ujian berhari-hari itu. Saatnya refreshing otak, pilihannya jatuh pada maraton film! Haha. Ada tiga film yang saya tonton malam ini. Saya pilih secara random. Di antara ketiganya yang berkesan adalah yang terakhir, bergenre keluarga, love, life. Saya nggak milih-milih loh ya.. nontonya juga random kok. Film pertama cerita kisah cinta tapi yah.. terlalu klasik dan fantasi banget lah. Film kedua ternyata action -_-. Film ketiga, so touching!
Nggak perlu sebut judul filmnya ya, ketauan ntar nggak update-nya :D.
Setelah nonton film ini saya jadi bertanya-tanya, kenapa ya dua orang yang saling cinta--atau seenggaknya saling menyayangi--itu susah banget untuk jujur satu sama lain?
Kedua, pernyataan 'Ketika memang ditakdirkan bersama, Tuhan nggak akan menggerakan satu hati melainkan sekaligus dua-duanya' itu sepertinya benar. Dengan catatan, kita memperjuangkan orang yang tepat, yaitu orang yang tau jika ia sedang diperjuangkan.
Ketiga, perfect couple doesn't always perfect man and woman. Justru dengan segala kekurangan dan kepayahan yang dimiliki mereka udah kayak gembok sama kunci, klik aja gitu. Justru saling melengkapi. Wanita cantik pintar dan dewasa ini, siapa yang tau justru menitipkan kebahagiaanya pada seseorang yang dia katakan bodoh, payah dan nggak dewasa.
Terakhir, ada banyak pilihan dalam kehidupan kita. Namun, kita yang menentukan mana yang penting dan berharga untuk kita simpan dan prioritaskan. Contohnya, di sini si tokoh lebih memilih keluarganya dibanding pekerjaan.
Saya kira itu. :)
Ilustrasi |
No comments:
Post a Comment