8.21.2013

Perubahan Dalam Hidupku


Tulisan ini dibuat dalam rangka umurku yang sudah menginjak 20 tahun. Uhuk! :D

Berbicara soal umur yang ternyata kian bertambah ini, aku tertarik untuk membahas sedikit mengenai, "What's the biggest change in my life?" untuk sejauh ini. Mmm.. Apa ya perubahan terbesar dalam hidupku sampai saat ini? 

Secara spesifik susah juga dijelaskan how's my life change, yang jelas hidupku berubah. Mungkin dari karakter, aku yang sekarang cukup banyak berubah sih (sepertinya) :D. Hal terdekat saat ini yang bisa menunjukannya adalah, postingan-postingan di blogku. Kalau kalian pernah membacanya dari awal sampai dengan sekarang, maka kalian akan tau bahwa dulu, aku alay. :))

Sudah jadi rahasia umum ya kalau setiap orang pasti melalui fase kehidupan yang satu itu. Dulu.. ya duluuu lah pokoknya blog ini isinya curhat abis! :D Dari persoalan sekolah sampai cerita tentang love yang silly dan menggebu-gebu. Bahkan, ada postingan yang ku buat hanya karena sms tak terbalaskan. :D Dasar anak-anak, labil.

Dari segi bahasa penulisan pun sudah jauh berubah, sekarang sudah lebih tertata dan bisa bercerita dengan lebih runtut dibandingkan dulu awal-awal pindah ke blog ini. Lagi pula, kontennya juga jauh lebih berisi dan lebih panjang.

Waktu itu ketemu sepupu, dia bilang "Ayu berubah ya, sekarang lebih dewasa".
Entahlah dia bilang begitu karena melihat dari sisi mana. Mungkin dari penampilan, karena kami juga nggak banyak ngobrol panjang lebar. Tapi, untuk diriku sendiri aku merasa memang lebih dewasa dibandingkan dulu, dari segi pemikiran.

Semenjak jadi mahasiswa, orientasi berpikirku juga jauh berubah. Apalagi semenjak mengenyam pendidikan khususnya farmasi. Aku juga menyadarinya ketika ngobrol panjang lebar dengan teman, pemikirannya jauh berubah, lebih matang. Namun di sisi lain aku pun menyadari, ada sesuatu yang juga berbeda dariku, sesuatu yang dia nggak punya. Ternyata lingkungan banyak mempengaruhi seseorang ya..

Sebenarnya tulisan ini nggak mau bercerita tentang hikmah tertentu atau apapun itu yang biasanya aku selipkan dalam setiap postingan. Aku cuman ingin menuliskan apa yang sedang aku pikirkan, dan mengajak kalian yang membaca ini untuk berpikir. Apakah kamu sudah tau perubahan apa yang terjadi pada dirimu. Atau jangan-jangan tidak ada perubahan apa-apa, coba pikirkan. :)

Meskipun kadang-kadang, kita merasa nggak ada yang berubah dari diri kita. Aku ya begini-begini aja kok, nggak berubah. But you know? Actually, you've changed.

Btw, sekarang aku sudah punya 4 keponakan yang semuanya jagoan, laki-laki semua. :D Mungkin itu termasuk perubahanjuga ya, sekarang aku kemana-mana dipanggilnya bibi. Duh.. :D

Ok, lemme introduce to you.. :)

Keponakan dari kakak pertama

Mereka ini kakak beradik. Fahril adalah keponakan pertamaku. Dia ini anaknya ajaib, nggak bisa diem dan cerdas. Dulu sempet diperiksa katanya autis. Tapi bukan autis yang diem aja gitu, justru kebalikannya. Dia memang punya dunia sendiri, kadang nggak pernah denger kalau dipanggil orang, selalu suka main sendiri. Apalagi waktu dulu sewaktu masih kecil dan pisah sama ayahnya karena ayahnya kerja jauh. Tapi sekarang udah nggak lagi, dia ini pinter kok, lebih ke cerdas kalau menurutku. Sekarang fahril udah baikan, sudah bisa berbagi dunianya :) karena sudah menjalani terapi gitu. Good job brother! Berkat kakakku juga yang keukeuh sama usahanya dan perhatiannya sama anaknya. You such a good daddy, beside your name dedy. :D

Nah, yang kecil namanya Reizo. Ini adeknya Fahril. Sebelum Reizo sebenarnya fahril hampir punya adek, tapi sayang keguguran. Ceritanya panjang banget lah. :) Konon katanya, si Reizo terjadi akibat desakan Fahril. Lah, maksudnya? Jadi si Fahril ini nuntut supaya punya adek. Sampai-sampai katanya, dia rela nungguin anak bayi tetangga dan nggak mau pulang. Yah, akhirnya dikasihlah dia adek sendiri. :D Dasar nih si Fahril, tapi liat deh di foto itu, kayaknya emang dia sayang banget sama adeknya. How cute!


Keponakan dari kakak ketiga
Kalau si cakep di atas namanya Gilang. Putih banget anaknya, padahal bapaknya item. :P Dia ini dari sifatnya kayaknya lebih miripan sama ibunya deh. Anaknya suka rame gitu, suaranya gede, apalagi kalau udah ngamuk. :D Dia ini ciumable banget. Sebelum dipotong rambutnya, rambut dia banyak, tebel. Tapi sekarang, rambutnya malah nggak ada. :))

Keponakan dari kakak kedua
Namanya Rohid. Rohid ini jauh lebih tua dibandingkan si Gilang. Sekitar sepuluh bulan lah, sementara si Gilang kan baru dua bulan. Terakhir kali aku tinggal ke Banjarbaru, si Rohid udah bisa merangkak lancar sempurna, cepet banget. Nah, dia lagi diajarin jalan. Semoga ntar pas aku pulang satu semester lagi dia udah bisa jalan dan main kejar-kejaran. Di antara semuanya kecuali Reizo (:D Kalau Reizo kan aku belum pernah nih ketemu langsung. Umurnya masih sebulanan, lebih muda dari Gilang. Jadi waktu lebaran belum bisa dibawa pulang), si Rohid ini anak yang paling kalem. Apalagi kalau pertama kali ketemu, dia pasti malu-malu gitu. Pokonya anaknya diem banget lah kayak ibunya :D
Ada yang lucu dari ROhid dan Gilang. Jadi, umur kedua ayah mereka ini beda 2 tahun. Tapi, mereka berdua itu udah kayak temenan aja. Manggil kakak, atau mas aja kayaknya nggak pernah tuh si kakak ketigaku. Kedua anak ini nih pas dijejerin mirip banget kayak ayah mereka dulu. Persis banget. :D Jadi semacam generasi kedua gitu. Sayang aku nggak punya foto kecil kedua ayahnya, kalau dibandingin lucu banget.
Liat ekspresinya Gilang :D
Itulah, keponakan-keponakanku. Mereka semua cowok, jagian semua. Sama kayak kakak-kakakku, semuanya laki-laki. Mungkinkah genetika bermain di sini? :D

Udah itu aja dulu yang diceritain.Aku? Apa? Punya aku mana? HAHA Nanti deh ya kalau aku punya dedek-dedek juga diceritain di sini. Pfft :D

No comments: