"Aku pengen bisa keliling dunia.."
"Yakin bisa? Emang kamu punya waktu? Biaya?"
"Aku pengen belajar banyak bahasa."
"Yaelah, bahasa inggris aja pas-pasan."
"Aku pengen belajar sampai tingkat setinggi-tingginya."
"Kalau aku sih pengen nikah aja."
Sering mengalami percakapan-percakapan semacam itu? Mungkin yang kalian alami jauh lebih banyak dan mungkin lebih menyakitkan dibandingkan beberapa contoh yang gue sebutin di atas. Bukan sesuatu yang mengherankan memang mendapat suatu tanggapan negatif dari orang lain terutama menyangkut banyak hal-hal tentang mimpi, harapan dan angan yang secara logika sulit terjangkau. Tapi kalau boleh gue bilang, suatu pengharapan, suatu mimpi siapapun pemiliknya pasti merasuk di dalamnya kekuatan besar. The power of dream, kekuatan yang luar biasa. Tapi sayang, tidak banyak yang berani memilikinya. Tidak banyak yang mampu menggenggam mimpinya erat-erat kemudian membagi energi optimisme tersebut kepada orang lain.
Alasannya, bisa jadi faktor dari dalam diri orang tersebut. Namun, tidak juga terlepas dari pengaruh orang lain. Terkadang orang-orang yang tidak cukup berani atau percaya menggenggam mimpinya justru menyebarkan energi negatif kepada orang lain. Inilah salah satu faktor luar. Kalau boleh gue bilang, orang-orang semacam ini adalah pengecut yang bener-bener pengecut. Atau boleh disebut pecundang? Kenapa? Karena bisa jadi dia takut kalah, takut jika orang yang punya mimpi lebih besar darinya punya keberanian dan keyakinan lebih dari dia. Maka, salah satu cara agar orang lain tidak dapat mencapainya adalah dengan mematikan mimpinya. Sungguh kejam kan?
Dicemooh, diremehkan bahkan ditertawakan harusnya tidak akan menggoyahkan seorang pemimpi sejati. Justru itu adalah bagian dari asam manisnya suatu proses mencapai suatu impian. Tapi, di sisi lain gue punya harapan untuk orang-orang yang belum punya keberanian. Jika memang kalian melihat seorang pemimpi, jangan kalian runtuhkan angannya, jangan kalian matikan mimpinya. Berilah ia semangat dan tambahkan keyakinannya. Jika perlu biarkan ia mengepakkan sayapnya, kemudian kau akan percaya bahwa kekuatan mimpi itu ada. Ikutilah ia, tirulah semangatnya. Hidupkan mimpinya, juga mimpimu.
Jika kau tak punya keberanian untuk bermimpi, maka jangan mematikan mimpi orang lain. Justru bahu membahu lah dalam mencapai impianmu. So nggak ada satupun pihak yang rugi kan? Oke, tulisan singkat ini semoga bisa memberi pencerahan. Salam manis untuk para pemimpi di luar sana! ;)
No comments:
Post a Comment