Gambar dari sini
Tiba-tiba saya pengen ngebahas ini. Dalam suatu organisasi,--ya sebutlah yang skalanya tidak terlalu besar cem himpunan mahasiswa--selalu saja ada program atau pelaksanaan program yang kesannya atau jatuhnya seadanya. Ya, atau boleh dikatakan tidak tepat sasaran atau kebermanfaatannya tidak sesuai dengan tujuan awal. Setidaknya itulah pengalaman yang pernah saya hadapi selama berkecimpung dalam organisasi. Tidak semua program kerja dengan perencanaan bagus akan berjalan mulus, apalagi yang perencanaannya sembarangan dan asal jadi. Pasti sudah jelas bagaimana akhirnya.
Ini baru skala kecil. Saya kira dunia ini adalah sebuah organisasi, dari yang terkecil hingga terbesar. Bisa dibayangkan dong kalau masalah di atas pun pasti akan terjadi di organisasi yang skalanya lebih besar, seperti negara. Saya tahu, melaksanaan sebaiknya-baiknya perencanaan itu tidak mudah. Apalagi jika harus dianggap ideal bagi semua orang. Hampir mustahil. Maka dari itu, saya sering merasa gerah dan ketar-ketir ketika pemenrintah mengusung wacana pelaksanaan program baru. Apalagi jika kesannya sradak sruduk, dan penuh kontroversi. Jika dalam perencanaannya saja diragukan maka secara urut kelanjutannya dapat diramal.
Saya kadang ngeri. Ngeri apa jadinya negeri kita nanti.
Lain lagi soal menata kondisi internal. Kadang saya bisa cukup memahami kalau anggota DPR itu ketiduran, menguap atau merasa bosan. Toh, di organisasi yang urusannya tidak sekaliber jumlah kepala yang mereka urus pun juga demikian. Pembahasan materi kadang ruwet dan alot, syukur-syukur kalau pembahasannya berupa hal yang krusial. Lah ini, sepele betul. Nggak heran kalau model-model begini yang jadi penerus maka nggak akan jauh berbeda tipenya (Salah satu senior dalam suatu organisasi yang dulunya juga aktivis mahasiswa pernah mengakuinya).Ini baru skala kecil. Saya kira dunia ini adalah sebuah organisasi, dari yang terkecil hingga terbesar. Bisa dibayangkan dong kalau masalah di atas pun pasti akan terjadi di organisasi yang skalanya lebih besar, seperti negara. Saya tahu, melaksanaan sebaiknya-baiknya perencanaan itu tidak mudah. Apalagi jika harus dianggap ideal bagi semua orang. Hampir mustahil. Maka dari itu, saya sering merasa gerah dan ketar-ketir ketika pemenrintah mengusung wacana pelaksanaan program baru. Apalagi jika kesannya sradak sruduk, dan penuh kontroversi. Jika dalam perencanaannya saja diragukan maka secara urut kelanjutannya dapat diramal.
Saya kadang ngeri. Ngeri apa jadinya negeri kita nanti.
Iniloh yang sebenarnya mau saya kritisi. Banyak yang seolah-olah menganggap terlalu kaku dan idealis ketika kita berusaha sebaik mungkin pada tingkatan organisasi kecil. Seolah-olah tidak penting, tidak usah lah serius-serius amat. Padahal ini adalah gambaran kecil yang akan membudaya pada skala organisasi yang lebih besar. Saya kira semua orang mustinya cukup terbuka pikirannya untuk memahami ini. Namun, pada kenyataannya banyak loh yang saya temukan tidak demikian.
Kesimpulannya, untuk memulai sesuatu yang besar tentu dimulai dari sesuatu yang kecil. "If we can't do great things, do small things in a great way", melakukan yang terbaik di organisasi skala kecil misalnya.
Begitulah, saya kira. Saya sendiri pun masih belajar.
No comments:
Post a Comment