5.07.2014

Mengalah Bukan Kalah



Dalam beberapa situasi, seringkali saya enggan mengalah. Namun, pada waktu itu, yang saya lakukan adalah sebaliknya. Bahkan, saya pun turut menarik diri. Bukan berarti saya mengaku kalah. Tidak. Karena dalam hal yang satu ini, saya pikir tidak ada istilah menang atau pun kalah.

Saya tidak pernah tau, apakah mengalah adalah jalan terbaik yang bisa dilakukan. Barangkali, ada yang berpikir apapun yang benar-benar kamu inginkan dan layak untuk diperjuangkan maka perjuangkanlah. Tapi, bagi saya, mengalah adalah pilihan terbaik yang saya punya. Toh, segalanya akan jauh lebih baik ketika saya mengalah, kecuali tentang perasaan saya sendiri.

Meskipun tadi saya katakan tidak ada istilah menang dan kalah di sini, namun karena pilihan mengalah inilah perasaan ini kadang-kadang menjadi tidak baik. Tidak sebagaimana mestinya saya inginkan dia terkendali. Akan tetapi di balik itu semua, saya merasa menang. Saya menang karena berhasil mengalahkan diri saya sendiri dengan segala ketidakrasionalan pikiran saya pada waktu itu. 

Dan saya menang.. Karena saya memilih untuk mengubur ego pribadi. Jika saya mau, saya bisa membuat semuanya jauh lebih kacau. Semua itu ada di ujung lidah saya. Tapi, saya memilih diam. Pun saya katakan, bisa jadi saya akan kalah dengan kehilangan lebih banyak. Oleh karena itu saya memilih menang dengan mengalah, karena lewat cara tersebut saya hanya akan kehilangan satu.

Inilah sebuah rahasia dan sampai kapanpun, ini akan tetap jadi rahasia. Tentang perjuangan diam-diam.

No comments: