sorce: http://pixienotion.blogspot.com
Minggu ini lagi musim ujian. Nggak kampus nggak kosan, hawanya penuh tekanan. Apalagi ditambah 2 minggu lagi tepatnya 6-8 Maret 2012 bakalan diadain makrab (malam keakraban) untuk prodi gue, farmasi. Sebenernya nggak ada masalah yang aneh dengan makrab. Ya seperti layaknya kegiatan sejenis, semacam latihan dasar kepemimpina (LDK), training, mabit, dll. Yang jelas nggak akan lepas dengan acara "dimarahin" sama senior. Tapi, juga nggak bisa dipungkiri acara-acara semacam ini pasti rame dan tentunya menambah solidaritas. Tapiii.. seperti yang udah gue bilang, gue nggak terlalu mempermasalahkan hari H acara ini, yang gue "sedikit" permasalahkan adalah hari-hari menjelang makrab. Tugasnya ituloh.. Ya anggep ajalah, acara ini semacam ospek kedua. Jadi kami disuruh bawa berbagai macam barang yang aneh-aneh. Meskipun, kalau dipikir-pikir barang ini pasti emang dibutuin. Ini dia list barang-barang yang kudu dibawa:
- Baju hitam
- Sepatu
- Celana training
Dari ketiga barang ini msih "wajar"lah.. tapi kenapa musti item? Gimana kalo makenya siang bolong? pasti panas!
- Kabel roll
- Lampu emergency
- Kayu bakar 5 ikat
- Air mineral 1 dus (botol 600 ml)
- Minyak tanah 1 L
- Ban mobil bekas
- Peralatan kemah
- Parang
- Kantong mayat
- Plastik besar
- Tikar
Dari bahan-bahan ini gue mulai menerka apa yang bakalan kami lakukan di lokasi. Sepertinya kami bakalan berkemah (yaiyalah!!), membuat api unggun, membuat mobil-mobilan dan berburu rusa dengan parang. Gue nggak ngerti kantong mayat itu buat apaan, apakah di sana kami akan memutilasi salah satu panitia atau justru kami yang akan dimutilasi untuk santapan makan malam. Entahlah..
Alat pribadi:
- Alat tulis
- Slayer
- Senter
- Madu rasa min.3
- Sendok
- Makanan tambahan
- Jaket
- Obat pribadi
- Yasin
- Alat Sholat
- Peralatan pribadi
- Air mineral
- Jas hujan
- Sarung tangan tukang
Dari sini gue berpikr makin aneh, apakah entar kami bakalan ngeracik jamu pake madu? atau kami akan berkebun? atau diam-diam ternyata panitia mendatangkan ustad kondang dan kami akan mengadakan pengajian di sana? Gue makin penasaran..
Dan.. sampailah pada benda-benda yang dilarang untuk dibawa. DILARANG!
- Jam tangan (bisa dimaklumi)
- HP (bisa dimaklumi)
- Alat elektronik (bisa dimaklumi)
- Perhiasan (bisa dimaklumi)
- Senjata tajam (bisa dimaklumi)
- Modul atau laporan (sumpah yg ini pasti kerajinan banget!)
- Alat kosmetik kecuali sikat-pasta gigi, sabun mandi, shampo (what the...!?!??)
Dari semua bahan-bahan itu, gue maklum. Ya gue maklum untuk nggak ngebawa itu semua. Tapi untuk yang terakhir!! Kenapaaaa? Gue nggak masalah nggak bawa embel-embel make up yang ribet karena emang gue bukan orang yang ribet-ribet pake maskara dan sejenisnya, di hutan gitu siapa juga yang bakal liat. Tapi, sabun muka, deodoran?! Oh my God.. bakal jadi apa selama 3 hari tanpa itu. Muka kami bakal kucel, dekil, itu pasti. Tapi tanpa deodoran itu.. sementara jaminan bisa mandi masih benar-benar diragukan.
Daaannn.. satu lagi, tugas yang kudu kami lakukan adalah membuat bingkisan berisi barang seharga Rp.4.100,- dibuktikan dengan struk belanja atau nota pembayaran. Awalnya kami takjub, gimana caranya menemukan barang langka ini. Bahkan ketika gue ke minimarket, yang gue cari bareng temen gue adalah barang-barang seharga Rp.4.100,-. Saat itulah terjadi percakapan super absurd..
Gue: "Mir!!! Rp.4.100,-!
Kami heboh, seperti abis nemuin emas di timbunan sampah. (emang ada???)
Dan mba-mba penjaga toko cuma cekikikan ngeliat tingkah kami.. Untuk meluruskan penafsiran biar kami nggak disangka kolektor alay, kami bilang, "Lagi dapet tugas mba..hehe" *krik* Si mba penjaga toko masih cekikikan memaklumi.
Selain itu, kami kudu ngumpulin semua tanda tangan panitia + dosen + kakak tingkat @angkatan 10 orang + ketua dan wakil himpunan = Lari-lari kesana kemari bawa-bawa buku dan pulpen. Kami udah kayak penjaga lapak-lapak dagang. "Tanda tangannya kakak.. Yok, dilihat dulu kakak.. kaka kenalan dulu kakak.." Kemana pun mereka pergi kami buntutin, kami jadi stalker dadakan yang mantengin dimana aja mereka berada, jadwal mereka, juga mantan beserta gebetan mereka. (yg terakhir nggak! ) Satu hal yang konyol banget, semenjak tugas itu diberlakukan gue, dan temen-temen senasib jadi super sensitif. Setiap ada kerumunan yang mencurigakan, mata kami langsung berakomodasi dua kali lipat. "Kakak siapa? Kakak siapaaa??!! NIM? NIM?!Woy, di lantai atas ada 2010!! Serbuuuu...
Hari ini pun nggak kalah konyol, kami nungguin angkatan 2010 kelar kuliah. Ketika semuanya pada keluar, kami kayak kebakaran jenggot berlari-lari kesana-kemari. Kakak-kakak ini juga nggak kalah gesit, mereka lincah banget pergi ninggalin kami. Ketika seorang kakak lewat gue masih sibuk minta tanda tangan dengan salah satu kating, buku gue masih dipegang. Gue nggak mungkin narik buku itu, gue pun reflek manggil dia. "Kakaaaaakkk... tungguuuu...! " Dia ketawa ngeliat ekspresi yang "segitunya". Gue pun sadar, gue konyol!
Itulah, serba-serbi sebelum makrab yang tengah gue dan temen-temen seangkatan jalani. Sekaligus jadi report pra-makrab. Semoga hari H bakalan lebih seru lagi!! Tunggu report gue selanjutnyaaaa..
- Sepatu
- Celana training
Dari ketiga barang ini msih "wajar"lah.. tapi kenapa musti item? Gimana kalo makenya siang bolong? pasti panas!
- Kabel roll
- Lampu emergency
- Kayu bakar 5 ikat
- Air mineral 1 dus (botol 600 ml)
- Minyak tanah 1 L
- Ban mobil bekas
- Peralatan kemah
- Parang
- Kantong mayat
- Plastik besar
- Tikar
Dari bahan-bahan ini gue mulai menerka apa yang bakalan kami lakukan di lokasi. Sepertinya kami bakalan berkemah (yaiyalah!!), membuat api unggun, membuat mobil-mobilan dan berburu rusa dengan parang. Gue nggak ngerti kantong mayat itu buat apaan, apakah di sana kami akan memutilasi salah satu panitia atau justru kami yang akan dimutilasi untuk santapan makan malam. Entahlah..
Alat pribadi:
- Alat tulis
- Slayer
- Senter
- Madu rasa min.3
- Sendok
- Makanan tambahan
- Jaket
- Obat pribadi
- Yasin
- Alat Sholat
- Peralatan pribadi
- Air mineral
- Jas hujan
- Sarung tangan tukang
Dari sini gue berpikr makin aneh, apakah entar kami bakalan ngeracik jamu pake madu? atau kami akan berkebun? atau diam-diam ternyata panitia mendatangkan ustad kondang dan kami akan mengadakan pengajian di sana? Gue makin penasaran..
Dan.. sampailah pada benda-benda yang dilarang untuk dibawa. DILARANG!
- Jam tangan (bisa dimaklumi)
- HP (bisa dimaklumi)
- Alat elektronik (bisa dimaklumi)
- Perhiasan (bisa dimaklumi)
- Senjata tajam (bisa dimaklumi)
- Modul atau laporan (sumpah yg ini pasti kerajinan banget!)
- Alat kosmetik kecuali sikat-pasta gigi, sabun mandi, shampo (what the...!?!??)
Dari semua bahan-bahan itu, gue maklum. Ya gue maklum untuk nggak ngebawa itu semua. Tapi untuk yang terakhir!! Kenapaaaa? Gue nggak masalah nggak bawa embel-embel make up yang ribet karena emang gue bukan orang yang ribet-ribet pake maskara dan sejenisnya, di hutan gitu siapa juga yang bakal liat. Tapi, sabun muka, deodoran?! Oh my God.. bakal jadi apa selama 3 hari tanpa itu. Muka kami bakal kucel, dekil, itu pasti. Tapi tanpa deodoran itu.. sementara jaminan bisa mandi masih benar-benar diragukan.
Daaannn.. satu lagi, tugas yang kudu kami lakukan adalah membuat bingkisan berisi barang seharga Rp.4.100,- dibuktikan dengan struk belanja atau nota pembayaran. Awalnya kami takjub, gimana caranya menemukan barang langka ini. Bahkan ketika gue ke minimarket, yang gue cari bareng temen gue adalah barang-barang seharga Rp.4.100,-. Saat itulah terjadi percakapan super absurd..
Gue: "Mir!!! Rp.4.100,-!
Kami heboh, seperti abis nemuin emas di timbunan sampah. (emang ada???)
Dan mba-mba penjaga toko cuma cekikikan ngeliat tingkah kami.. Untuk meluruskan penafsiran biar kami nggak disangka kolektor alay, kami bilang, "Lagi dapet tugas mba..hehe" *krik* Si mba penjaga toko masih cekikikan memaklumi.
Selain itu, kami kudu ngumpulin semua tanda tangan panitia + dosen + kakak tingkat @angkatan 10 orang + ketua dan wakil himpunan = Lari-lari kesana kemari bawa-bawa buku dan pulpen. Kami udah kayak penjaga lapak-lapak dagang. "Tanda tangannya kakak.. Yok, dilihat dulu kakak.. kaka kenalan dulu kakak.." Kemana pun mereka pergi kami buntutin, kami jadi stalker dadakan yang mantengin dimana aja mereka berada, jadwal mereka, juga mantan beserta gebetan mereka. (yg terakhir nggak! ) Satu hal yang konyol banget, semenjak tugas itu diberlakukan gue, dan temen-temen senasib jadi super sensitif. Setiap ada kerumunan yang mencurigakan, mata kami langsung berakomodasi dua kali lipat. "Kakak siapa? Kakak siapaaa??!! NIM? NIM?!Woy, di lantai atas ada 2010!! Serbuuuu...
Hari ini pun nggak kalah konyol, kami nungguin angkatan 2010 kelar kuliah. Ketika semuanya pada keluar, kami kayak kebakaran jenggot berlari-lari kesana-kemari. Kakak-kakak ini juga nggak kalah gesit, mereka lincah banget pergi ninggalin kami. Ketika seorang kakak lewat gue masih sibuk minta tanda tangan dengan salah satu kating, buku gue masih dipegang. Gue nggak mungkin narik buku itu, gue pun reflek manggil dia. "Kakaaaaakkk... tungguuuu...! " Dia ketawa ngeliat ekspresi yang "segitunya". Gue pun sadar, gue konyol!
Itulah, serba-serbi sebelum makrab yang tengah gue dan temen-temen seangkatan jalani. Sekaligus jadi report pra-makrab. Semoga hari H bakalan lebih seru lagi!! Tunggu report gue selanjutnyaaaa..
No comments:
Post a Comment