Hoki, I didn't trust you!
Yap, sebuah kalimat yang emang udah jadi keyakinan gue dari dulu. Hoki, keberuntungaan? Entah kenapa emang dari dulu gue nggak percaya itu. Yang gue percaya adalah takdir. Yah, meskipun 'katanya' takdir itu sesuatu yang nggak bisa diubah dan bla bla.. Tapi, gue yakin kalau ada hal-hal yang emang ditakdirkan untuk kita pilih dan kita tentukan sendiri. Well, pernyataan "nggak percaya sama hoki" itu kembali mencuat setelah gue ngebaca novel Donny Dhirgantoro, 5 cm. Entahlah gue ini makhluk dari planet mana yang baru ngebaca novel terkenal yang udah booming sejak 6 tahun lalu. Oke, gue kuper! Tapi seenggaknya, gue masih punya kesempatan untuk ngebaca. *buat yg belum baca, kalo gue kuper lo apa?* :p
Oke, balik lagi ke pernyataan di atas. Ternyata, mungkin nggak cuma gue yang meyakini itu. Kenapa? Alasannya, karena gue nggak pernah ngerasa beruntung . *kesian* Entahlah, gue percaya apa yang gue dapet hari ini adalah hasil kerja keras kemarin, kemarin lusa, satu bulan, dua bulan, bahkan bertahun-tahun yang lalu. Pernah nggak merasa nyesel, "Kenapa gue dulu nggak berusaha bener-bener. Sekarang gue nyesel." Terlalu ribet? Oke, gue kasih contoh sederhana. Semacam gue waktu UAS kimia, gue ngedumel sendiri. "Gue nyesel dulu waktu SMA pipis pas guru lagi ngejelasin materi ini." atau "Gue nyesel kenapa dulu nggak macarin anak guru gue aja biar bisa privat gratisan." *Baiklah kedua alasan itu ngawur* *efek selesai UAS*
Gue sering banget ngerasain hal-hal kayak gitu, 'merasa nggak beruntung'. Bukan! Bukan maksud gue kufur atas segala keberkahan yang udah gue dapetin sekarang. Gue cuma ngerasa, segala sesuatu yang gue kerjakan sekarang, harus gue kerjakan semaksimal mungkin yang gue bisa. Karena gue tau, apa yang gue lakuin sekarang bakalan ngefek ke masa yang akan datang. Apa yang gue dapet adalah hasil jerih payah gue dulu-dulu. Seperti kata pepatah, "Apa yang kamu tanam adalah apa yang kelak akan kamu petik." Sejauh ini, nggak ada pepatah yang gue ragukan kebenarannya. Ada yang bisa mematahkan keyakinan gue ini? Tell me!
Dan hal itu juga yang diungkapkan dalam salah satu bagian dari novel ini. Kata-kata seorang dosen pembimbing kocak, serem tapi bijak. "Ian.. Bapak.. minta.. kamu.. jangan percaya.. sama.. hoki. Mas Fajar ada di situ, sore itu, bukan karena kamu hoki, tapi kerja keras kamu selama ini yang telah kamu tanam dengan terus tekun dan pantang menyerah dalam menjalankannya. Apa yang kamu kerjakan itu akhirnya menumpuk dan menunggu untuk dibalas. Ketegaran kamu, ketikan kamu berjam-jam, waktu yang kamu habiskan buat baca, waktu yang kamu habiskan untuk bolak-balik ke mana-mana. Mata kamu yang selalu terlihat lelah karena kurang tidur, keteguhan kamu, semua biaya yang orang tua kamu keluarkan, restu orang tua kamu, semuanya nggak pernah sia-sia. Semua akhirnya menumpuk dalam keranjang dharma kamu, menumpuk tinggi, menunggu untuk diberikan ke kamu, dan akhirnyaYang Maha Kuasa memberikannya padamu dengan berbagai cara yang DIA mau. Salah satunya dengan ketemu mas Fajar di sore itu. Saya, semenjak kamu cerita, sudah nggak percaya kalo Mas Fajar adalah satu kebetulan. Mas Fajar adalah perantara yang dikirim umtuk membalas dharma kamu. Semua usaha kamu saat ini, semua yang kamu tanam akhirnya kamu petik."
NICE! Gue setuju banget dengan pernyataan ini. Kadang ada yang menganggap gue, misal cuma belajar sedikit buat ujian tapi tetep bisa ngerjain dan dapet nilai cukup bagus. Komentar mereka, ya emang karena kamu pinter lah dan sejenisnya. Gue cuma senyum, gue cuma berbicara sama diri gue sendiri. "Dia ngomong gitu karena dia belum tau gimana usaha gue dulu, jauh sebelum ini.."
Kalo ada orang yang gue label-in "hoki person", sebenernya gue juga nggak 100% percaya dia hoki. Gue cuma nggak tau usaha dia gimana jauh sebelum saat gue bilang dia "hoki". Ketika lo liat seseorang "lebih" dari lo, lo boleh melabeli dia sebagai orang yang hoki. Ya, orang yang beruntung karena mereka udah tau pentingnya sebuah usaha dan kerja keras lebih dahulu dibandingkan lo. Jadikan itu sebuah semangat, lo juga harus berusaha lebih dan lebih setiap harinya. Usaha nggak boleh ketemu dengan menyerah, usaha nggak boleh ketemu dengan putus asa, dan usaha nggak boleh ketemu lelah. Keep Spirit Guys!
Satu qoute yang menginspirasi gue, "Melihat teman kita tidak lulus itu menyedihkan. Tapi lebih menyedihkan jika dia jadi yang terbaik." Terlepas dari iri maupun dengki, seraplah kalimat tersebut untuk memacumu untuk terus berlari, berlari dan berlari.. Thanks for read..
No comments:
Post a Comment