Kemarin sore, saat tengah memberi makan hewan uji seorang teman--yang kebetulan juga tengah memberi makan hewan ujinya, tiba-tiba membuka sebuah obrolan serius.
T: "Ayu abis ini mau kemana?"
S: "Maksud 'ini' itu apa ya? Abis dari kandang atau abis apa?" jawab saya setengah bercanda.
T: "Hehe. Maksudnya, abis S-1 mau kemana?"
S: "Hmm.. Kemungkinan langsung kerja atau lanjut profesi. Pengennya sih bisa langsung lanjut, biasanya kalau sudah kerja jadi malas kuliah."
T: "Iya. Kalau aku sepertinya nggak jadi ambil double degree."
S: "Loh kenapa? Bukannya pengen jadi dosen?"
T: "Iya sih, tapi kata bapak 'ini' sebaiknya jangan ngambil S2 di situ. Mungkin aku ambil profesi aja dulu."
Dst. Begitulah percakapan kami berlanjut pada bidang kuliah lanjutan dan beasiswa. Percakapan itu dibuka hanya dengan pertanyaan singkat 'Setelah ini mau kemana?'
Dalam menjalani kehidupan ini, banyak orang-orang di sekeliling kita yang selalu ingin tahu. Setelah ini apa? Kemana? Kapan? Kita pun cenderung menjadi tertuntut untuk menjawab keingintahuan itu. Bahkan, hal itu terkadang membuat kita menjadi gelisah, merasa harus memenuhi ekspetasi orang lain dan mengganggap penting pandangan mereka.
"Mau ngambil bidang skripsi apa?"
"Revisian sudah?"
"Sidang proposal kapan?"
"Gimana penelitiannya sudah selesai?"
"Kapan sidang lagi?"
"Kapan lulus?"
"Kapan wisuda?"
"Sekarang kerja dimana?"
"Kapan nikah?"
"Kapan punya anak?"
Dst.
Setiap orang pasti pernah merasa tertuntut oleh pertanyaan-pertanyaan itu. Di satu sisi, mungkin itu adalah bentuk kepedulian seseorang. Patut disyukuri saat kita berada di tengah orang-orang seperti ini. Namun, terkadang itu hanyalah bentuk 'keingintahuan' orang lain, sekedar itu tidak lebih. Terkadang seseorang bertanya hanya untuk basa-basi, just the way to confirm that they are okay and not alone. Lucunya, kita terkadang gerah disodori pertanyaan-pertanyaan itu. Terlebih ketika kita belum mampu melampaui apa yang ditanyakan orang tsb dan ekspetasinya.
They ask, just to make sure that they are okay. Tidak perlu dipikirkan. Tidak usah kau risaukan. Tak perlu merasa terusik dengan pertanyaan itu. Akan ada masanya kita mengatakan "I'm done". Kau tak perlu merasa tertuntut akan pertanyaan orang lain. Tidak selalu kau penuhi ekspetasi mereka, jalani saja kehidupanmu sebaik-baiknya. Sebaliknya, coba tanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut pada dirimu sendiri. "Setelah 'ini' apa?"
Tentu saja berbeda sekali sudut pandangnya saat yang bertanya adalah orang lain dan diri kita sendiri. Saat orang lain yang bertanya, kita cenderung berusaha memenuhi ekspatasi mereka. Sementara, saat kau bertanya pada diri sendiri yang kau tanyakan adalah "Setelah ini apa? Jika ini sudah tercapai apa lagi?" begitu seterusnya dan akan kau dapati sesuatu yang benar-benar kau inginkan dalam hidupmu.
Oleh karena itu bertanyalah, pada dirimu "Setelah ini apa?" Bertanyalah, untuk menemukan dirimu sendiri. Bertanyalah, untuk menunjukkan bahwa hidupmu bergerak maju.
No comments:
Post a Comment