4.05.2014

Fenomena "Jilboobs"

Sedih, itu perasaan ketika pertama kali tahu tentang hal yang satu ini. Berawal dari salah satu info di IG akhirnya muncul rasa penasaran saya. Saya pun mencari apa sih Jilboobs itu. Ternyata ada banyak sekali kumpulan foto-foto muslimah yang dilecehkan. Mereka (maaf) tidak berpakaian minim, mereka pun memakai penutup kepala. Lalu apa yang salah?

Meskipun mereka semua memakai jilbab, namun mereka tidak mengulurkan jilbabnya sampai menutup dada. Ternyata di mata laki-laki tetap saja hal tersebut mengundang perhatian. Tiada kita ketahui ternyata hal tersebut membuat mereka membayangkannya. Maukah kalian muslimah menjadi subjek pikiran kotor seperti itu? :'( Tidak kan?

Makanya, Allah perintahkan untuk mengulurkan jilbab sampai ke dada.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
(QS: Ann Nur; 31)


Adakah alasan Allah perintahkan itu selain untuk menjaga diri kita, melindungi kita dari pikiran jahat? Kadang, kita justru menolak hal-hal yang sebenarnya dimaksudkan untuk kebaikan kita.

Katakanlah, berjilbab panjang lebar itu terlihat tua, tidak gaul, dsb. Setidaknya.. sementara ini, cobalah dengan mengulur jilbabmu sampai ke dada. Itu saja. Namun, jika hendak secara sempurna itu lebih baik lagi. :)

Sebagai muslimah, yang mencintai saudarinya mari kita saling mengingatkan. Karena saya menyanyangimu kawan.. Mungkin tidak seperti kawan lain yang akan menjadi kawanmu dengan mengajakmu bersenang-senang akan dunia ini, akan 'masa muda' kita. Mungkin saya hanya akan menemanimu dengan senantiasa mengingatkanmu. Boleh jadi, ketika itu sebenarnya saya pun butuh untuk diingatkan. Tapi ketahuilah kawan, saya sangat menyayangimu hingga memikirkan "masa depan kekalmu".

Saya pun bukan orang yang sempurna.. maka tegurlah ketika salah, kawan. 

Jangan lihat siapa yang menulis ini, lihatlah pesannya.

No comments: