Selamat pagi.. :) *eh emang masih pagi?
Ini adalah postingan pertama di tahun 2013. Kedengarannya spektakuler nggak? :D
Tulisan ini disponsori oleh segala kekalutan yang ada di benak gue akhir-akhir ini. *menghela napas panjang*
Beberapa orang mungkin tahu alasannya, tapi beberapa mungkin nggak tahu. Lebih tepatnya nggak tahu bagaimana rasanya. :) Yah, ada satu kalimat yang pernah gue selipkan ketika gue bersimpuh, "Ya Allah, segala ujian dan badai yang datang akan ku sambut dengan gembira. Mengapa? Karena di saat-saat seperti itulah, diri ini akan selalu berlari kepadamu, mendekatimu, dan tak ingin lepas. Dan.. Sungguh ada satu kebahagiaan luar biasa ketika itu."
Segala kekalutan dan kegelisahan datang silih berganti. Kadang gue menahan diri untuk tidak mengeluh. Tapi, mengeluh kan sudah menjadi fitrah manusia, yah sekedar untuk mengurangi beban saja. Kata gue, ke diri sendiri. Iya, sebenernya tiap hari ya gue ngeluh, tapi ngeluhnya ke diri sendiri. Nggak kemana-mana. Memangnya dapet solusi? Ya dapet, gue nanya, gue juga yang jawab. :D Sounds freak? Iya memang, gue ini hobi ngomong sendiri, mencurahkan segala keluh kesah sendiri.
Ada yang nanya nggak kenapa? Karena, motivasi itu ada di dalam diri anda sendiri dan andalah motivatornya. Nggak perlu jauh-jauh kita mencari motivasi, dorongan dan semangat, karena semuanya sudah ada kok di situ, di diri anda. :) Ini sebenernya mau ngebahas apa ya dari tadi kok ngalur ngidul entah kemana :D Jadi, hari ini gue mau curhat ke diri sendiri dan ngejawabnya sendiri.
Ketika gue dihadapkan suatu masalah, gue sedih. Tapi gue tahu, gue pernah berdoa. "Ya Allah berikan hamba kekuatan dan kesabaran." So, Tuhan kabulkan itu dengan memberikan masalah, supaya gue sabar. Lalu, gue pernah merasa semakin lama beban yang gue topang semakin berat. So, itu jawaban Tuhan supaya gue kuat. Gue percaya, beban tidak diberikan pada mereka yang lemah, artinya seiring waktu berjalan, pundak inipun semakin dikuatkan.
Gue sering merasa takut, gugup dan nggak sanggup menghadapi banyak tantangan baru. Tapi gue inget, gue selalu minta "Ya Allah, luaskanlah pikiranku, tambahkan ilmu pengetahuanku.." Dan segala bentuk hal yang gue mau (ilmu dan pengetahuan itu) ada di seberang jembatan ketakutan gue. So, gue tahu jawabannya adalah, "Ayu, lawan rasa takutmu! Sebrangi jembatan itu!"
Ketika gue gagal, atau hasil atas usaha gue nggak seperti yang gue ekspetasikan, gue akan kecewa. Tapi, gue juga tahu kok jawabannya. "Ayu, itu adalah tanda kamu harus bekerja lebih keras dan berpikir lebih cerdas. Mungkin, kamu belum cukup memantaskan diri."
Dari sekian permasalahan dan kekalutan yang melanda benak gue ini, sudah ada satu jawabannya. Ya gue udah punya jawabannya kok. Jadi, buat apa bersedih? Buat apa terus muram? :D
Coba deh tanya ke diri kalian, ketika ada suatu masalah ketika rasanya nggak ada lagi hati yang bisa memahami, mungkin andalah jawabannya..
2 comments:
setuju banget sama postingan yang ini yu... ayu tetep semangat ya... :D
Iya makasih ya jannah, kemarin memang lagi banyak pikiran :D
Makasih jg sudah berkunjung. :)
Post a Comment