12.09.2012

Masa Kecil


Kalau flash back ke masa kecil dulu, bikin senyum2 sendiri.

Dulu aku diprediksi lahir kembar, kalau iya gimana ya? :D
Dulu kata ibu, aku suka dandan. Tentu masih ku ingat memori itu, baju kuning, sepatu mungil dan kaos kaki berenda yang kupakai. Ku bawa berjalan-jalan di sore hari sendirian.
Waktu itu ada sahabat bapak yang memintaku untuk menjadi anaknya. Tentu saja ku tolak. Aku takut dan hanya berani mengintip malu-malu dari balik pintu. Kemudian dipotretnya aku, sampai sekarang foto itu selalu membuatku geli. :)) Sikapku yang begitu justru membuatnya semakin menyukaiku, tapi pada akhirnya sampai besar begini aku tetap hidup bersama orang tuaku. Mana boleh aku diberi ke orang lain, mengingat aku anak perempuan satu-satunya waktu itu.

Aku termasuk anak yang jarang main di luar, biasanya aku malah membuat pusing ibu. Jelas saja, tempat tidur yang sudah disusun rapi malah ku ubah jadi rumah mini. Kalau ada teman yang mencariku ibu selalu bilang, "Ayunya lg nyusuh atau bisa diartikan sbg membuat sarang." :))

Kalau anak perempuan sedang senang-senangnya main boneka barbie, mereka akan minta dibelikan baju untuk bonekanya. Aku justru lebih suka membuatnya sendiri, menjahit baju untuk boneka-bonekaku. Ibu mungkin sedikit marah, karena untuk mendapatkan bahan kainnya aku menggunting baju-baju yang ada.

Sewaktu kecil aku punya satu metode ampuh pikirku saat itu supaya apa yang ku inginkan dipenuhi. Apalagi kalau bukan merengek. Tapi tidak sekedar itu, kalau permintaanku terlalu aneh pasti tidak dikabulkan. Aku pun aku tidur di lantai dan berguling-guling, jika tetap tak didengar mungkin akan ku sisipkan tangisan.

Satu permintaan anehku waktu itu, aku meminta topi pramuka di malam hari saat semua toko bahkan sudah tutup. Apalagi ulahku kalau bukan berguling-guling di lantai. Alhasil bapak pergi mencari topi untuk anak perempuannya, bahkan beliau harus mengetok-ngetok toko yang sudah tutup itu. Ibu bapak marah, padahal masih ada esok hari. Tapi itulah aku, anak kecil yang keras kepala. haha

Dimana-mana anak kecil paling susah diminta untuk tidur siang, termasuk aku. Akhirnya aku dan sepupuku berniat kabur dari rumah karena bosan disuruh tidur siang. Tapi bukan kabur sungguhan, kami hanya kabur sementara di siang hari. Kami pergi membuat pondok-pondokan, kemudian bermain masak-masakan di sana.

Aku termasuk jarang dihukum, jarang dipukul dan dimarahi. Tapi pernah sekali aku dihukum dimandikan dan dimasukkan dalam sebuah drum. Anak kecil mana yang nggak menangis, sementara tingginya saja sama dengan tinggi drum itu. Alasannya sepele, aku bangun tidur lalu tiba-tiba saja menangis. Menangis tanpa alasan yang jelas dan tidak mau berhenti. Bapak mungkin kesal melihatnya.

Waktu kecil, aku paling takut dengan binatang kadal. Aku bisa menjerit-jerit hanya karena melihat kadal. Padahal, kadal itu ya nggak melakukan sesuatu yang aneh seperti mau memangsaku. :D

Sewaktu sekolah nilaiku selalu bagus dan terus meningkat. Jika kawan bapak datang, beliau akan menunjukkan buku pr matematikaku karena hampir semua nilainya 10. Aku malu, tapi juga senang karena beliau pasti sangat bangga.

Sekarang mungkin sifat-sifat masa kecilku masih ada, contohnya aja kalau sudah kepengen sesuatu apapun yang terjadi harus kesampean. Kadang sifat ini menguntungkan, kadang juga nggak. :(

Ya itulah lucunya masa kecil, masa ditimang-timang. Sekarang ketika bercermin baru sadar, aku sudah besar ya? :)

No comments: