Totally true. Zaman sekarang kita tidak perlu masuk ke rumah seseorang untuk mengetahui kehidupan pribadinya. Ingin tahu tentang siapa keluarganya, temannya, kegiatan sehari-harinya, buka saja akun instagram ybs. Ingin tahu tentang hal-hal yang ia pikirkan, baca saja status facebook, twitter, line, path, dsb. Sadar atau tidak, kita menjadi sedemikian terbuka pada orang lain. Tidak sepenuhnya negatif, banyak sekali akun-akun yag menginspirasi dengan membagikan foto dan menceritakan kegiatan hariannya di media sosial. Tetapi, kita sama-sama setuju kan setiap hal punya dua sisi seperti koin, bisa berguna pun berbahaya seperti pedang?
Belakangan, saya beberapa kali membaca postingan yang isinya tentang penyalahgunaan foto atau tulisan untuk akun-akun palsu. Celakanya, akun-akun ini menggunakan foto bahkan tulisan itu untuk menarik simpati orang lain dan memanfaatkannya untuk tindak kejahatan. Tentu saja, itu merugikan pemiliki foto/tulisan yang asli. Ironisnya, postingan kita memberikan informasi/bekal dengan cuma-cuma untuk membantu orang lain melakukan kejahatan. Tidak menutup kemungkinan bahkan kejahatan yang tertuju pada diri kita sendiri. Ketahuilah, apa yang kita bagikan di dunia maya akan menjadi milik publik. Setuju atau tidak begitu kenyataannya. Jadi saya rasa menulis status "Sedih ditinggal pergi keluarga sendirian di rumah :(" bukan lagi sekedar hal yang remeh. Hati-hati.
Jangan sampai kita menutup rapat pintu rumah kita, tetapi lupa menguncinya di dunia maya. Ada lebih banyak orang yang berpotensi 'mengintip'mu melalui dunia maya dibandingkan dunia nyata. Itulah sebabnya, saya sendiri tidak terlalu sering memposting foto dan sedang berusaha mengurangi cerita pribadi di media sosial. Saya masih menginginkan privasi, sekalipun menunjukkan kehidupan seperti orang lain pun terkadang ingin. Akan lebih baik untuk memperbanyak membagikan hal-hal yang menarik bagimu, karyamu, proyekmu, dll.
Hati-hati ya! ;)
No comments:
Post a Comment