Showing posts with label review. Show all posts
Showing posts with label review. Show all posts

2.13.2014

Studying Abroad - Windy Ariestanty dan Maurin Andri


Studying Abroad adalah buku yang telah saya beli sejak Juli tahun lalu dan sempat menjadi daftar buku yang saya janjikan untuk diceritakan di blog ini. Hmm.. kenapa saya bilang cerita? Soalnya saya kan memang bukan--atau belum jadi--expert dalam hal review buku. Lagipula, blog saya kan bukan blog buku. Hihi

Buku ini saya beli setelah saya baca buku Life Travelernya mba Windy Arietanty. Saya suka penuturan mba we--begitu panggilannya--sehingga saya pun tertarik untuk kembali membaca bukunya, selain karena konten dari buku itu sendiri tentunya.

Studying Abroad mengusung tentang cerita disertai tips-tips untuk belajar dan bertualang di negeri orang. Kalau banyak orang bilang Don't judge a book by it's cover, kok saya malah nggak ya? Seringkali, hal pertama yang membuat saya tertarik membeli sebuah buku itu justru sampulnya. Sejauh ini, ketika saya menyukai sampul sebuah buku plus isinya, artinya ada 'klik' antara keduanya pada buku tersebut, maka saya katakan itu sukses. Bukankah sampul itu dibuat untuk menggambarkan isinya? Tapi tentu saja, konten tetap menjadi dasar utama untuk membeli sebuah buku.

Hal unik yang saya suka dari buku ini adalah desainnya. Buku ini disertai dengan ilustrasi khas 'gagas' yang catchi. Buat saya, hal yang satu ini cukup menarik untuk membuat saya bertahan membaca sebuah buku.

Studying abroad, journey, cute
Unik ya? :)

12.24.2013

Sepotong Hati yang Baru - Tere Liye


Beberapa bulan yang lalu saya menemukan page milik bang Tere Liye dari salah satu status yang di bagi kakak tingkat saya di facebook. Sejak saat itu saya mulai menikmati tulisan-tulisan beliau. Ah, mungkin saya sedikit agak ketinggalan ya. Tapi tak apalah, namanya belajar ya tidak ada kata terlambat. ^^

Kenapa saya katakan belajar? Iya, kita semua tau bang Tere Liye seringkali membagi pemikirannya dan selalu ada yang bisa kita ambil dari tulisan beliau. Bahkan tak jarang tulisan-tulisannya menyentil sebagian pembacanya--khususnya remaja. Sejak saat itulah saya mulai tertarik dengan penulis yang satu ini. Nah, buku "Sepotong Hati yang Baru" saya temukan ketika saya mencari buku Ayah-Irfan Hamka.

Awalnya, saya kira buku ini isinya seperti novel yang mengisahkan romansa seperti kebanyakan novel-novel yang beredar. Tapi ternyata, isinya merupakan kumpulan cerita pendek yang benang merahnya memang cinta. Satu hal yang harus kita ketahui, sebagian besar cerita-cerita di dalam buku ini tidak berakhir bahagia. Bahkan, setelah saya pikir ulang, memang tidak ada. Tokoh-tokoh di dalamnya pun tidak seperti karakter dalam kebanyakan kisah romansa yang pernah saya baca.


Buku ini menceritakan kisah cinta yang tumbuh di antara manusia, iya siapapun itu, baik babu, centeng, putri raja, pendekar, bahkan perempuan gendut sekalipun. Menurut saya, inilah sudut pandang cinta yang sebenarnya. Bahwa nyatanya, cinta itu bukan hanya milik mereka yang sempurna fisiknya, yang tergambar hampir kebanyakan di televisi maupun novel belakangan ini.

12.15.2013

Tangled [Review]

Tangan saya gatel banget untuk nggak nyeritain film ini. Ini adalah sebuah film aimasi yang udah diproduksi beberapa tahun lalu. Harap maklum kalau saya baru menontonnya baru-baru ini. Saya kan bukan termasuk film-holic, dan tidak terlalu update. Beda soal buku. :)



Cerita ini masih soal putri-putrian. Tapi tenang, bukan soal romansa sepenuhnya. Mungkin sebagian dari kita tidak asing dengan cerita Rapunzel, seorang wanita yang memiliki rambut luar biasa panjangnya. Nah, cerita ini mirip dengan cerita Rapunzel. Tokoh utamanya juga bernama Rapunzel, dia juga disekap oleh seorang penyihir di sebuah menara yang sangat tinggi. Bedanya, si Rapunzel ini punya kekuatan di Rambutnya. Kekuatan ini digunakan oleh si Penyihir yang mengaku sebagai ibunya untuk tetap awet muda. Jadi, sebenarnya dia bukan anak si Penyihir melainkan putri Raja di Negerinya.

Nah, supaya Rapunzel tidak pergi dan tetap berada di Menara itu si penyihir membohongi Rapunzel bahwa di luar sana ada banyak sekali marabahaya yang mengincarnya, dan menginginkan kekuatan dari rambut Rapunzel. Padahal, hanya dialah yang menginginkan kekuatan tersebut. Oleh karena kebohongan penyihir itulah Rapunzel tidak pernah sekalipun meninggalkan menara tersebut sepanjang hidupnya. 

Sebenarnya bukan berarti Rapunzel tidak ingin pergi. Dia ingin sekali pergi melihat dunia luar terutama lampion yang diterbangkan setiap tahunnya tepat saat ulang tahunnya. Ia pun mencoba untuk memohon kepada Ibunya--penyihir--untuk mengijinkannya pergi melihat lampion tersebut. Tentu saja dia tidak pernah mendapatkan izin untuk itu. Dia begitu penasaran benda apakah yang bercahaya itu dan bertanya-tanya mengapa selalu diterbangkan tepat saat ulang tahunnya.

Cerita berlanjut dengan pertemuannya dengan Flyn Rider, si pencuri yang tersesat ke Menara dimana rapunzel berada.

9.30.2013

Buku Gue Farmasis Muda Versi Cetak

Yeeeeeee........ (ada apa ya?)

Sebenernya aku lagi pusing, seperti biasa lah abis ngerjain rutinitas mahasiswa farmasi--yang hampir di seluruh Indonesia mirip-mirip aja. Bahkan, bapak SekJen IAI aja tau loohh.. Bapak SekJen? Oh, wait!

Jadi ceritanya, salah satu acara besarnya Program Studi Farmasi UNLAM, yaitu Seminar Nasional telah selesai dilaksanakan pada hari Sabtu 28 September di Aula Bapeda Banjarmasin. Acara ini sukses menghadirkan, Wamenkes RI Prof. Gufron, SekJen IAI Pusat, Drs. Nurul dan DirJen Binfar & Alkes Dra. Maura Linda. Keren-keren kan pembicaranya?

Itu semua harus dibayar dengan usaha keras para panitia loh. Meskipun aku tidak terjun langsung sebagai panitia lapangan--sebagai SC proker himpunan--tapi juga turut merasakan susah payahnya sampai acara ini berlangsung. 

Nah, saat Pak SekJen menyapa kami para mahasiswa farmasi, beliau banyak menyinggung rutinitas mahasiswa farmasi seperti menulis laporan, pretest, postest, jurnal, bahakan copy-paste laporan juga beliau sebutkan. Nggak bisa dibantah, guyonan beliau membuat sebagian besar dari kami--terutama mahasiswanya--tertawa. "Aaaa.. Bener semua! :D" Bahkan beliau aja tau, nggak heran bisa disimpulkan nasib anak farmasi itu mirip-mirip aja *lirik laporan yang belum kelar*.


Haha. Udah dulu intro-nya. Sekarang kita kembali membahas topik utama dari postingan kali ini, yaitu Buku Gue Farmasis Muda versi cetak.

8.18.2013

Buku #YukBerhijab - Ust. felix Siauw



Seperti yang sudah ku janjikan, aku akan menulis mengenai review buku terbaru Ust. Felix #YukBerhijab. Kelihatannya udah mulai banyak yang nggak sabar untuk tau apa isi dari buku ini (kelihatan dari hasil search di blog). So, here we go.. Review versi saya ya :)
Kesan pertamaku terhadap buku ini adalah, "Buku ini pasti ngejleb!". Dan ternyata benar saja dugaanku, setelah dibaca ada banyak hal yang membuka mata, membuka pikiran dan merasuk dalam hati. 

Pertama, dari packaging buku ini sudah cukup menarik sejak awal, karena hampir mirip dengan Buku Udah Putusin Aja yang penuh dengan visualisasi unik khas mba Benefiko yang bikin tampilannya nggak monoton dan membosankan untuk dibaca. Tapii..

7.27.2013

[Review] Novel 12 Menit - Oka Aurora

 
"Ini dia harinya, saat perjuangan panjang akan segera menemukan imbalannya. Hari ketika ribuan jam kerja keras mereka akan mengkristal menjadi keajaiban dua belas menit. Hari inilah mereka akan membuktikan bahwa mereka - seperti seharusnya manusia yang bertekad baja dan bermental juara, dari mana pun mereka berasal - juga bisa." -When You Have Nothing, You've Got Nothing to Lose
Tulisan ini dibuat sesaat setelah air mata diusap, atas rasa haru luar biasa yang mengalir sejalan dengan cerita ini.

Novel 12 menit diceritakan dengan apik, konflik dan tekanan-tekanan yang dihadapi oleh setiap tokohnya pun membuat aku berpikir, "Aku harus bagaimana?".

"Novel ini berisi cerita tentang orang-orang yang tak takut meraih mimpi.." --Oppie Andaresta
Aku mengamini kalimat tersebut, karena memang semua tokohnya memiliki 'ketakutan' mereka sendiri. Perjuangan terberat dalam hidup manusia adalah perjuangan mengalahkan diri sendiri. Mereka semua, dengan berani telah mengalahkan diri mereka sendiri. 

Di dalam novel ini dceritakan kisah sebuah kelompok marching band yang tadinya tak punya apa-apa, kini pulang dari Istora dengan membawa sebuah kemenangan,

7.24.2013

[Coming Soon] Review Buku-Buku Berikut!

SEGERA! Nantikan review buku-buku ini di adreamer.blogspot.com yaaa!! Supaya inget, ini janji, harus dikerjain. ^^ ASAP!

Life Traveler
Open You Heart Follow Your Prophet
Review 12 Menit (Segera di-Filmkan) [click]


Studying Abroad [click]


Perenang Ulung Tidak Berenang Di Air Tenang
Review Yuk Berhijab [click]

Bujang dan Putri Malaka



Alhamdulillah, selesai baca satu buku keren, Bujang dan Putri Malaka "Maknai hidup ala si Bujang". Aku nggak menyesal beli buku satu ini, meskipun waktu itu termasuk buku yang sudah lama, tinggal satu-satunya dan kemasannya sudah mulai rusak. Tapi untungnya hati ini tergerak unutk membelinya. heheh. Malahan nyesel karena kenapa nggak beli edisi lainnya, yang ini ni..


Nanti deh ke sana lagi :p. Nah, nggak lengkap kan kalau nggak diceritain sedikit/review dari buku ini. Meskipun udah terbitan lama, tahun 2010 tapi nggak ada salahnya kan teman-teman semua se-enggaknya punya niat juga baca buku ini. Insya Allah, nggak rugi malah akan dapat banyak hikmah.

7.04.2013

#Benabook - @Benakribo

#Benabook
 Baiklah sesuai janjiku waktu itu, kali ini aku akan mereview buku #Benabook  yang sudah selesai ku baca satu hari setelah pengiriman buku tersebut (sebenarnya). Tapi karena jadwal terbangku yang padet baru sekarang deh berniat membahasnya (sok sibuk). Bukan bermaksud pecicilan dengan terbang ke sana ke mari kok, bukan. Kadang aku bingung kalau ada yang telepon dan pertanyaan pertama yang dilontarkan adalah "Kamu sibuk?". Aku bukan orang tersibuk di dunia ini, hanya terkadang aku memang sibuk dengan diriku sendiri, in other word, sebenarnya ya nggak sibuk kok cuman mau sendiri. (‘-’*)


6.19.2013

Buku Gue Farmasis Muda



Mmm.. jadi barusan ngeliat hasil search di blog ini, salah satunya ada yang mencari buku GFM yang cukup ramai diperbincangkan anak-anak farmasi seantero twitterland. Kebetulan sekitar satu tahun yang lalu, seingatku akun @GueFarmasisMuda pernah ngajak farmasis-farmasis untuk membuat buku keroyokan yang isinya mengenai kisah-kisah selama mengenyam pendidikan yang satu ini. Ada beberapa topik yang diangkat, mulai dari "Kok bisa nyasar sih ke program studi ini?" :D sampai mau dibawa ke mana diri kita dengan profesi ini.

Nah, sekali lagi kejadian ini terus berulang. Ketika aku membatin akan suatu hal biasanya nggak lama akan benar-benar terjadi. Is that just a feeling? Nggak ngerti juga sih, mulai dari kejadian sehari-hari sampai kadang perkiraan soal ujian terkadang menjadi kenyataan. I think, it's just a feeling. Ya, a special feeling.

Buku Baruu~


Hari Sabtu, tepatnya tanggal 15 Juni kemarin akhirnya paket pesananku datang. Setelah rela menguras atm (^▽^)aku memutuskan untuk beli buku baru. Iya nggak peduli apapun yang terjadi, aku kekeuh beli buku di online bookshop. Pasalnya, udah berusaha nyari-nyari buku ini di Banjarbaru-Banjarmasin tapi tetep aja nggak nemu. 

Awalnya, cuma berniat untuk beli Life Traveler nya mba Windy Ariestanty. Waktu itu, bahkan berbulan-bulan lamanya aku rajin ke toko buku dan bookfair untuk mencari travelogue yang satu ini. Nihl. Waktu itu berkesempatan ke Banjarmasin dan mencoba mencari buku ini sekali lagi, ada tersisa satu kata mba penjaga toko. Hatiku mengembang seketika, akhirnyaa.. (´ï¼¡`。)

6.01.2013

Ayah Menyayangi Tanpa Akhir


Baru selesai satu lagi sebuah novel manis karangan Kirana Kejora, penulis yang tergolong baru aku tahu. Judulnya "Ayah menyayangi Tanpa Akhir" yang diangkat dari kisah nyata. Pada saatnya kita memang harus sendiri, begitulah inti dari cerita dalam novel ini yang pada akhirnya memang menjadikan si tokoh utama Juna, sendirian. Sendirian karena ditinggal istrinya, cinta sejatinya karena melahirkan anaknya Mada. Kepergian sang istri membuat ia pada akhirnya harus menjadi single fighter, seorang ayah sekaligus ibu.

5.19.2012

Hearty Paws

Satu lagi, film yang bikin nangis sesenggukkan. Hidung sampe mampet, mata ikutan bengkak. Awalnya iseng aja minta film, berhubung kuliah lagi longgar. Film ini bercerita tentang kehidupan kakak beradik yang ditelantarkan oleh ibunya tanpa sebab, sedangkan ayah mereka telah meninggal. Suatu hari, adik Chan Yi, Sol Yi brulang tahun. Kemudian sang kakak memberi hadiah seekor anak anjing lucu (bangeett~), yang ternyata adalah curian. Sejak saat itulah anjing ini menjadi bagian dari keluarga kecil mereka. Mereka menjalani kehidupan yang lucu dan sangat menggetirkan.

Masalah bermula ketika paman dan bibi mereka harus pindah karena pekerjaan. Mereka akhirnya harus hidup sebatang kara dengan anjingnya, hearty. Sol Yi, gadis kecil yang masih butuh sosok ibu ini sangat merindukkan ibunya. Dia percaya suatu hari ibunya akan datang dan memberinya hadiah jika menjadi anak perempuan yang baik. Tapi sayang, harapannya tak kunjung terkabul. Sedangkan sang kakak, Chan Yi harus tumbuh menjadi seorang kakak yang tegar. Bukan hanya untuk menguatkan adiknya, tapi juga dirinya sendiri. Salutnya, mereka berdua masih kecil. Beneran masih anak-anak yang harusnya di bawah naungan kasih sayang orang tua. Kehidupan mereka bertambah berat ketika Sol Yi harus pergi. Waktu itu, mereka bertiga sedang bermain-main di atas lapisan es. Malangnya, ketika hearty tercebur ke dalam es Sol Yi yang ingin menyelamatkannya justru ikut tenggelam dan akhirnya meninggal. *Narik Tisu Baru*

Sejak saat itu, Chan Yi sangat membenci hearty, karena setiap melihatnya ia teringat pada Sol Yi. Dia memutuskan pergi mencari ibunya dan meninggalkan hearty. Tapi, hearty si anjing setia ini terus mencari Chan Yi sejauh apapun, berjalan sendiri bahkan dengan cara apapun mencari makan agar tetap hidup. Pada akhirnya, hearty menemukan Chan Yi tetapi dengan sikap Chan Yi yang sama, membenci hearty. Saat itu, Chan Yi menjadi peminta-minta karena ibunya tidak peduli padanya lagi padaha saat itu dia hanya ingin menyampaikan satu hal, Sol Yi telah meninggal. Tapi apa dayanya, ia bahkan tidak punya kesempatan menyampaikannya.

Saat Chan Yi menjadi peminta-minta inilah adegan yang benar-benar bikin air mata ngalir terus. Gimana setianya si hearty ngejagain Chan Yi. Beneran lumerrr.. Bahkan, meskipun disiksa sama pemimpin kumpulan anak peminta-minta, diadu sama anjingnya yang kejam banget, dipukuli pakai besi dan dibuang. Kejam, kejam banget! Paling nggak suka sama penyiksa binatang. Bahkan dengan kondisinya itu, hearty tetep ngejagain Chan Yi. Matanya sampai buta, tapi tetep setia ngejagain Chan Yi yang sakitn bahkan sampa saat-saat terakhir.

Ada satu dialog yang nyentuh banget, ketika Chan Yi ngomong sama hearty:
Apakah kamu takut aku akan meninggalkanmu lagi? Apakah kau cemas tidak bisa menemukanku lagi karena kau tidak bisa melihat? Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi. Bagaimana bisa aku melakukan itu?
dan pengakuannya itu beneran nyentuh bangettt..:face59: Pokoknya, cerita ini sedih dari awal sampai akhir.

Setelah gue nonton ini, hal pertama yang gue inget orang tua di rumah. Udah hampir satu semester nggak pulang. Memang sih semester satu gue juga nggak ada pulang. Tapi waktu itu, gue sakit dan ibu dateng ke sini. Tapi di semester ini, gue nggak ada ketemu keluarga sama sekali. Gue kangen elusan ibu. :6:Sederhana, tapi memang itu sesuatu yang bener-bener gue kangenin.

Satu lagi, dalam keadaan apapun kita musti bersyukur. Karena, kebahagiaan itu bisa saja hadir hanya saat kita bersama-sama orang yang kita kasihi. Recommended! Jangan lupa sediain tisu di sampingmu.. :face69:

10.01.2011

Tumbuh di Tengah Badai

Alhamdulillah, akhirnya ada waktu untuk membaca habis sebuah novel dalam satu hari. Maklum saja aku masih terhitung mahasiswa baru yang sedang beradaptasi ‘memanage’ waktu yang jauh berbeda semasa SMA. Meskipun di SMA aku tergolong cukup sibuk dan tidak terlalu kaget dengan kesibukan baru sebagai mahasiswa, tetapi perbedaan yang benar-benar mencolok adalah kebebasan yang sekarang ku miliki. Kalau di SMA sibuk tetapi terjadwal, sementara sekarang aku ‘bebas’ mengatur segalanya. Kalau tidak punya cukup kesadaran, pasti banyak waktu yang terbuang sia-sia. 

     Sebagai wujud realisasi salah satu targetku, aku putuskan membuat review novel atau buku apapun yang pernah ku baca. Tujuan pertama tetap, aku ingin berbagi. Kedua, supaya aku ingat apa saja yang pernah aku baca, salah satu cara meninggalkan jejak. :)

     Baiklah, langsung saja. Kali ini aku akan berbagi kesan setelah membaca sebuah novel berjudul “Tumbuh di Tengah Badai” karya Herniwatty Moechiam.