Showing posts with label barengtemen. Show all posts
Showing posts with label barengtemen. Show all posts

1.18.2015

Journey to Tapin

Halo! Selamat minggu pagi!

Saya mau cerita tentang perjalanan saya dan teman-teman ke kabupaten Tapin. Lokasi ini merupakan salah satu lokasi beberapa teman saya menjalani KKN. Nah, kebetulan mereka berniat mengunjungi desa itu kembali. Jadilah, saya dan teman saya lainnya ikut serta. Ya, beginilah kecenderungan mahasiswa tingkat akhir. Di samping karena cukup banyak waktu luang yang dimiliki, kami juga berniat menghabiskan waktu yang tersisa bersama-sama. "Berkumpul lah saat lo masih bisa kumpul bareng temen", begitu.

Ada tiga destinasi yang ingin kami kunjungi, danau-goa-bukit. Sebenarnya, belakangan saya sadar tempat-tempat semacam ini entah bagaimana caranya mereka temukan. Jika kalian coba cari di google pun mungkin belum ada. -.- Memang, tempat-tempat ini bukanlah objek wisata terkenal seperti pulau kembang, pasar terapung atau pantai Angsana. Namun, jika untuk mendapatkan foto profil baru kemudian di-share di medsos dan kebahagiaan tentu layak sekali untuk dikunjungi. :D


Kalau saya, memang demen mengunjungi wisata alam, and I prefer to enjoy the moments.

Saya catat di sini untuk saya baca kembali di kemudian hari.

12.06.2014

Hadiah Terbaik


Hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada seseorang adalah waktu, cinta dan perhatian kita. Bukankah ketika mendoakan seseorang dengan tulus kita telah memberikan semuanya? :)

Semoga tiga sahabat ini tetap menjadi sahabat sampai nanti. Semoga sukses dengan sidang Skripsi masing-masing. Kita bisa!

Allah, we'll do our best. Please, do the rest. :)

Nisa, Anyu, Mira

OFI 6 - Journey to Padang

Ikut event nasional merupakan salah satu hal yang paling sayang untuk dilewatkan ketika masih ada di bangku kuliah. Begitu pikir saya. Maka dari itu, selain kegiatan-kegiatan organisasi seperti di Ismafarsi saya pun turut menuliskan target untuk bisa ikut OFI. Itu saya tuliskan bahkan sejak awal-awal masuk kuliah, tepatnya setelah saya tau tentang OFI. Saya ingat betul "Ikut OFI" tertulis di buku kecil biru itu. :)

Tahun berganti, kini sampailah pada masa-masa akhir studi saya. Hal itu juga berarti kesempatan untuk ikut OFI semakin dekat dan besar. Singkat cerita, akhirnya saya dan satu teman saya didelegasikan untuk mengikuti OFI ini. Bukan semacam dream comes true sih, tapi lebih tepatnya mimpi ini baru dimulai.

Begitu tahu acara keenam yang digelar tahunan ini dilaksanakan di Padang, saya sedikit cemas dan excited tentu saja. Sampai di usia ini, saya belum pernah ke Padang, Sumatera saja belum pernah. Kali ini pun, kami pergi hanya berdua. 

Di tengah-tengah jadwal yang sibuk, saya harus memikirkan antara menyusun naskah proposal skripsi, penelitian, magang dan persiapan OFI. Semuanya membuat pikiran dan kepala rasanya campur aduk! :D Hari makin dekat dan saya pun makin cemas, tapi apapun itu pasti akan berlalu.

Rabu, 26 November 2014 saya berangkat menuju Padang. Perjalanan menuju Padang harus transit terlebih dahulu ke Jakarta. Jarak penerbangan kedua kami yang lama membuat kami baru sampai di Padang sekitar jam setengah 6 waktu setempat. Pertama kali menginjakkan kaki di Padang, saya bengong. Pasalnya, saya sudah mulai tidak mengerti dengan bahasa orang-orang di sekitar saya. Serasa tiba-tiba berada in the middle somewhere. The feeling of stranger. :D

8.27.2014

Mengenal Seseorang

Ada pendapat yang mengatakan untuk mengenal seseorang maka lakukanlah perjalanan. Karena dengan begitu, semua hal tentang orang tersebut akan nampak lebih jelas. Namun, saya menemukan--atau lebih tepatnya memahami--cara lain untuk mengenal seseorang.

Adalah menjalin kebersamaan. Kita sudah tidak asing dengan pengalaman tingginya frekuensi pertemuan mampu menggerakan hati. Namun, kali ini saya baru benar-benar menyadari mengapa bisa begitu.

Ada banyak orang yang kita temui dalam keseharian. Orang-orang tersebut jugalah yang menyertai dan membersamai kita. Kita mengenal mereka, secara general. Saya pikir setiap orang punya presepsi terhadap orang lain dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang berperan selama ini.

Saya mengenal puluhan orang di kampus baik itu kakak, teman maupun adik tingkat. Tidak semuanya saya kenal secara mendalam karakternya. Ya hanya sekedar tahu dia tipe orang seperti ini dan itu. Dia terkenal cukup menyebalkan dan dia menyenangkan, begitu saja.

Meskipun sudah 3 tahun membersamai orang-orang tersebut, saya masih agak terkaget dengan penemuan baru saya tentang mereka baru-baru ini. Ya semenjak KKN, saya menemukan beberapa hal baru dari teman-teman saya. Ya saya katakan baru karena memang saya baru tahu.

Di sini, saya melihat kebersamaan yang erat bisa membuat kita melihat lebih banyak tentang seseorang. Mereka yang tadinya saya kira tidak menyenangkan ternyata punya sense of humor yang unik. Mereka yang tadinya terkenal sangat menyebalkan ternyata punya sesuatu yang ketika saya melihatnya saya bisa berkata "Hey, ternyata dia tidak terlalu menyebalkan!"

Ada tampilan yang kita nilai dari luar, ada isi yang kita lewatkan. Begitulah cara kerja kita melihat seseorang. Ketika kita membersamai mereka, akan ada sisi lain yang terkuak dari orang tersebut. Seperti ketika kita terpukau bahwa ekstrovert ternyata bisa memiliki pemikiran yang dalam atau si introvert yang ternyata (pasti) memliki kelakuan konyol.

Maka untuk mengenal seseorang lakukanlah dengan membersamai mereka, lebih dekat. :)

***
"3 tahun kenal, eh ternyata baru tahu sifat aslinya bisa lucu, care, dan sweet gitu."
"Iya kayak orang pacaran 3 tahun yang nggak tau apa-apa, dibandingin orang yang nikah terus tinggal bersama 1 bulan."
*eh

6.28.2014

Journey 2: Angsana

Haloo.. Sepertinya sayang banget ya kalau cerita jalan-jalan itu dilewatkan. Waktu itu saya sempet males banget nulis tentang perjalanan ini. Tapi kembali lagi dengan alasan di awal tadi, kok kayaknya sayang banget. Lagi pula journey 1 dan 5 sudah saya post, masa yang ini nggak sih. Ya nggak papa deh ya kalau nggak sesuai urutan. :D Selamat menyimak!

Journey kedua keluarga86 setelah ke gunung adalah ke pantai. Pengen ngerasain jadi anak pantai gitu cyin! hihi. Selain itu pengen juga ngerasain santai kayak di pantai. Hehe. Kebetulan, kalau saya perhatikan nih, daerah wisata yang cukup jauh untuk orang yang tinggal di Banjarmasin dan Banjarbaru adalah pantai. Makanya, temen-temen kayaknya excited banget pergi ke pantai. Kalau saya sih, tinggalnya (aslinya) di daerah dekat pantai, 15 menit juga sampai. Makanya, saya senang tapi tidak se-excited waktu naik gunung.

Perjalanan kali ini adalah menuju Pantai Angsana, lokasinya adalah di di desa Angsana, Kec. Angsana, Kab. Tanah Bumbu. Kali ini, perjalanan ini diikuti oleh banyak sekali partisipan, haha. Ya lumayanlah dibanding Journey pertama. Ada sekitar 30 orang atau lebih yang ikut. Berhubung untuk menuju pantai ini kami harus menempuh jarak yang lumayan jauh, kami pun menyewa 3 buah mobil + 1 mobil tebengan. Jadilah 4 mobil yang siap sedia mengangkut kami semua.

6.14.2014

Journey 5: 3030

Kalian tau tidak apa penyesalan terbesar saya setelah lulus dari SMA?

Bukan soal kejahiliyahan masa lalu, hehe. Bukan juga soal kenapa nilai UN saya hanya segitu. Bukan itu semua. Penyesalan saya setelah lulus dari sekolah menengah atas itu adalah, "Kenapa saya tidak meninggalkan lebih banyak lagi kenangan bersama teman-teman saya?" Kegiatan seni, olimpiade, debat, keagamaan, sampai organisasi saya ikuti. Tapi, saya masih merasa itu semua kurang.

Tiga tahun menjalin kebersamaan itu rasanya penuh dengan kenangan. Walupun kami seringkali mengadakan acara kumpul bersama di pantai, bahkan masih tetap melanjutkan agenda jalan-jalan lebaran bersama, saya tetap merasa kurang. Harusnya, masih ada lebih banyak lagi 'kegilaan' yang dapat dilakukan bersama-sama.

Kali ini, saya tidak ingin kehilangan itu lagi. Masa-masa dimana kita masih bisa menikmati kebersamaan dan segala hal ajaib bersama teman-teman. Dalam rangka tidak melewatkan masa tersebut angkatan kami "Keluarga 86" memiliki sebuah agenda yang baru-baru ini juga dilaksanakan yaitu Journey 86, suatu perjalanan menaklukkan 86 tempat. Haha. Keren ya. Saat ini kami sudah menjalani Journey ke-5, dan masih ada banyak rencana perjalanan lainnya. Seperti yang telah saya ceritakan sebelumnya kali ini saya tidak mau melewatkan kesempatan lagi.

Sejauh ini, saya masih tidak absent satu pun perjalanan. Mudah-mudahan saya bisa menunaikannya secara keseluruhan. :) Cerita tentang mendaki, menuju pantai angsana, ziarah, buka puasa bersama dan kali ini ke 3030 itu semua adalah agenda Journey 86. Oh iya cerita tentang pergi ke angsana belum saya ceritakan ya di sini. Mungkin, nanti.

Kali ini kami baru saja pergi bersama ke sebuah acara yang dipersembahkan oleh 3 (baca: Three). Jangan tanya soal acaranya, saya cuma punya tiga kata "Keren, kreatif abis!". Saya semakin yakin dengan kekuatan imajinasi, keren! Kadang, melihat acara-acara sejenis ini jadi merasa punya passion yang semakin kuat dengan dunia kreatif. :') In case, saya sekarang ada di jurusan yang lain. :D It's ok!

Sayangnya, saya lebih suka menikmati moment dan fokus melihat acaranya ketimbang mengambil foto saat pertunjukkan. Jadi, kalau kalian penasaran silahkan cari tau sendiri atau datang langsung ke acaranya, sepertinya mereka mengadakan tour ke banyak kota kok. Konsepnya adalah kehidupan kita di masa depan. Saya jamin seru!

Nah, karena saya tidak punya foto di dalam, lebih baik lihat foto-foto kami saja~ :D





Siap menuju Journey selanjutnya? Siap!

5.31.2014

Journey 1: Hiking Tahura

Baiklah, seperti biasa.. setiap ingatan dapat terhapus oleh masa, jadi saya akan menuliskannya di sini. Mungkin sebagai pengingat di kala lupa atau sebagai pelipur di kala rindu.

Cerita ini akan penuh dengan foto, pun kata-kata. Maaf jika akan sedikit berat pada koneksi anda. :D

Cerita ini dimulai ketika malam itu, salah seorang teman mengungkapkan idenya untuk mendaki gunung. Tidak, tidak sekelas Bromo atau Mahameru.. Kami hanya pergi ke gunung di dekat lokasi kami tinggal sementara ini.

Saya yang belum pernah mendaki ini tentu saja sangat excited. Saya memang lebih suka diajak untuk pergi menjelajah ke alam, ke tempat tradisional penuh etnik budaya, atau ke tempat-tempat dimana kotor bukanlah masalah, dan tentu saja menjadi diri sendiri adalah hal yang sah. Bukan apa, ada beberapa perjalanan yang justru di dalamnya kau hanya seperti mayat hidup yang bersandiwara dan merasa "aku harus bersikap seperti mereka".

Malam itu, tanpa pikir panjang saya katakan saya ikut. Tujuan kami ke sana adalah untuk melihat matahari terbenam dan terbit. Dan saya, menambahkannya untuk tadabur alam. Awalnya, rencana kami adalah pergi di sabtu sore dan akan kembali minggu sore. Tetapi apa dikata, hari itu kami harus mengikuti kuliah pengganti sebanyak 3 kali pertemuan. Sebenarnya tak masalah karena perjalanan masih tetap bisa dilaksanakan usai perkuliahan, namun ternyata cuaca tak cukup bersahabat sore itu. Langit muram, sore itu turun hujan. Terlebih angin yang berhembus kencang dan akhirnya memupuskan harapan kami untuk pergi. Kami pun menunda kepergian menjadi senin sore karena hari selasa adalah hari libur.

Meskipun sempat tertunda dan banyak teman-teman yang akhirnya membatalkan keikutsertaannya, saya tetap excited dan bersemangat. Sore itu, sempat diwarnai sedikit hujan yang awalnya mengkhawatirkan. Alhamdulillah, hanya sementara dan kami tetap pada rencana semula. Izin orangtua telah dikantongi, segala persiapan telah dilakoni. Kami siap berangkat.
Kaki-kaki yang akan melangkah lebih jauh dari biasanya :)

5.27.2014

[Story] Hiking Pertamaku

:D

Hai.. Hai..
Akhirnya punya kesempatan untuk menjelajah dan mendaki yang namanya gunung!

Kalau diibaratkan film atau video klip, nih saya kasih teaser nya, haha.

Kembali ke peraduan
Lelaki yang menanti matahari
Barisan bukit di kaki langit

I'll tell you the whole story! Segera!

2.06.2014

[Story] Pramunas XV Malang

"Akankah saya melalui yang satu ini?"

Itulah pikiran saya berhari-hari yang lalu sebelum akhirnya satu minggu yang ternyata sangat menyenangkan ini berlalu. Akhirnya, meski badan saya remuk lelah setelahnya, acara Pramunas XV Ismafarsi di Malang terlewati. Sudah sejak dulu saya ingin berenang dalam lautan organisasi ini, namun melihat mereka yang telah berenang lebih dulu rasanya saya takut tenggelam. Lalu, diam-diam hanya menonton, serunya bermain air. :)


Sekarang, saya memahami, ketakutan saya akan tenggelam itu memang benar adanya. Namun, saya lupa di sana ada banyak teman yang akan membantu caranya berenang. Saya pun tenggelam, di dalam kehangatan sebuah keluarga baru. Rasanya tidak ingin mentas, rasanya ingin terus berlama-lama. Saya pun diam-diam bertanya, "Kenapa tidak ku lakukan sejak dulu?". Ah, memang selalu ada banyak hal luar biasa di seberang ketakutan kita. Sekali lagi saya membuktikannya.

Baiklah, setiap memori indah akan sangat disayangkan untuk dilupakan begitu saja. Oleh karena itu, izinkalah saya sedikit bercerita di sini, untuk mengikat memori itu jika suatu saat saya kembali ragu akan tantangan baru, atau di saat-saat saya rindu.

9.03.2013

Bagaimanapun Saya Cinta Indonesia!

Pernah nggak kalian lihat, ada banyak orang Indonesia yang menghina Indonesia itu sendiri? 

Negara ini bobrok! Negara ini begini, negara ini begitu! Pernah? Atau justru terlalu sering? Aku pernah ngobrol dengan seorang teman waktu itu.

"Kamu tau nggak, kita baru merasa memiliki sesuatu kalau kita sudah kehilangan itu." Kataku.

"Sama kayak negeri ini ya.." Tambahku.

"Mungkin sesekali kita harus pergi meninggalkannya, baru kita akan benar-benar merasakan cinta kita sama negeri ini." Katanya yang sama persis dengan apa yang ku pikirkan.

"Iya, coba deh sekali-kali mereka pergi dari negeri ini dan rasain gimana bedanya nggak di negeri sendiri."

"Iya, masa mau nggak cinta, kita kan makan dari apa-apa yang tumbuh dari tanah di negeri kita ini."

"Tapi aku heran loh, banyak orang yang menuntut negeri ini maju, berubah, tapi mereka sendirilah justru perusaknya."

"Bener, kebanyakan mereka itu cuma menuntut. Kan kalau memang mau berubah, ya mereka harus berubah juga."

"Itu namanya apolitis, menuntut perubahan tapi nggak mau jadi bagian dari perubahan itu sendiri."
Itu adalah percakapan kecil yang pernah aku lakukan di sela-sela waktu menunggu. Kurang lebih isinya begitu.

Aku jadi teringat dengan kata-kata Mahatma Ghandi, "Kita harus menjadi bagian dari perubahan yang ingin kita lihat dari dunia." Sepakat! Banyak loh, orang di dunia ini yang selalu menuntut perubahan tapi justru dirinya sendiri nggak perrnah berusaha untuk berubah. Contoh sederhananya nih, kita tau limbah sampah di Negeri kita ini sudah sedemikian banyaknya. Nah, kan banyak tuh yang menuntut lingkungan kita bersih. Tapi, pada kenyataannya mereka sendirilah yang justru membuang sampah sembarangan. Lalu dengan gaya patriotisme berkoar-koar menuntut pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya mereka buat sendiri. Bahkan kata temenku tadi ada saja orang yang membuang sampah (sofa bekas) di sungai. Luar BIASA!

Mau Tunggu Rusak?

source

Ada satu pertanyaan seorang teman yang membuka pikiranku dan mengajarkanku sesuatu.  Dia bertanya: 
"Kalau kamu beli alat elektronik atau semacamnya, kamu baca buku petunjuknya nggak?"

"Nggak, langsung aja pake." kataku dan kata teman di sebelahku lagi.

"Terus kalau barang itu rusak?"

"Ya, aku cari buku petunjuknya. Cari tau kenapa bisa rusak atau minimal cari tau gimana cara benerinnya."

"Nah itu deh manusia, setelah rusak baru nyari-nyari buku petunjuknya. Jarang banget yang berlaku sebaliknya. Sama kayak perlakuan kita ke Al-Qur'an."
DEG. Aku terdiam, kata-katanya--diam-diam--aku iyakan.
Mungkin ada beberapa teman yang membaca tulisan ini akan atau pernah merasakan hal yang sama. Kita seringkali nggak peduli dengan buku petunjuk yang sudah dibuat dan dikasih ke kita dari suatu barang yang kita punya. Buku itu ya asalnya dari si pembuat barang itu, penciptanya atau pabriknya deh. Tentunya buku itu dibuat supaya kita nggak salah pakai barang yang sudah dia buat atau minimal bisa mengoperasikannya dengan benar. 

8.16.2013

Being Twenty Something

100an kan.. Potong uang kue. Haha terserah aja. Aman aja aku.
Duit ngecat udah cair? :p Yowes kalau ketemu yang cantik. Di salemba cantik-cantik kan?

Seapa ada mencat tuh. Dapat aja lagi nah upah membasuh piring pas hari raya.

Hahaha dasar pemalak. Bentar ye, baru mau hunting.
Ciyusan nda mau ikut milih?

Mir, ini kenapa jadi ngomong di grup mir?
Kamarku saksi bisuu.. :D

Itu adalah cuplikan perbincangan antara mira dan nisa. Kedua teman yang, engg.. cukup lempo. Sesuatu itu ya mereka ini, mau ngasih kejutan dan ngobrolin itu di grup. Tempat dimana aku pun ada di situ, bisa ngeliat pembicaraan itu. =.=a Awalnya, aku nggak ngeh ini orang pada ngomongin apaan, kue, toko kado segala, dan seketika itu juga hening. Aku sadar betapa tidak ahlinya mereka membuat surprise. :D Mungkin mereka melakukannya supaya kejutan ini lebih GREGET, mungkin. Kita positif thingking saja, but wait! You have to know what happen next!

Tweenty something, yah.. something.. Because there is something different in my 20 years old. Apa sih yang benar-benar beda dari pertambahan umur yang sepertinya menjadi rutinitas tiap tahun ini? Ada.

8.13.2013

We Change, Friendship Not



Minggu, 11 Agustus 2013 (H+3 lebaran) tampaknya jadi moment yang cukup menarik untuk diingat. Hari ini kami (aku beserta teman-teman SMA) berkumpul dan melakukan aktivitas rutin tahunan kami, menyambangi rumah-rumah teman dan guru-guru SMA. Moment ini sekaligus dijadikan ajang untuk ngumpul-ngumpul. Hari ini agak sedikit berbeda karena personel yang ikut cukup banyak dibandingkan dengan tahun lalu. Berpisah sekitar 2 tahun membuat pertemuan langka semacam ini jadi ajang yang cukup tepat untuk kembali mengingat cerita-cerita lama.

Ada yang saat ini, untuk ditemui di rumahnya saja ditanya "Sudah buat janji belum?". Ada juga yang mengaku sekarang masih di semester satu karena pindah jurusan. Mmm.. terlepas dari untuk apa sih dia bolak-balik kuliah dari awal lagi ke jurusan yang berbeda, aku berpikir mungkin dia cuma mengikuti passionnya. Dan, it's nice to follow your passion. Nggak peduli apa kata orang, toh yang menjalani hidup kita ya kita sendiri bukan orang lain dengan komentar-komentar mereka.

Ada yang berat badannya nggak berubah sejak dulu kala, naik-turun naik turun, eh kerempeng lagi.

7.04.2013

I Miss You Guys

Postingan ini akan penuh dengan banyak foto-foto selama masa SMA. Ya, saya sedang rinduuu~ Rindu dengan masa-masa itu.

 

\
Agenda rutin anak kelas, main di pantai, makan-makan dan nggak lupa kegiatan basah-basahannya :D Bayangin nyeburin orang-orang tersebut satu per satu, apalagi yang berat. :p (salah satunya aku, katanya kebanyakan dosa -_-).


6.08.2013

Si (panda) Kak Kayun~



Selamat atas kelulusan kakak SPku kak karun, semoga dimudahkan kuliah apotekernya. Terima kasih sudah banyak berbagi tentang kuliah maupun himpunan, juga telah jadi teman dan kakak yang baik buatku dan maya. Semoga suka sama pandanya :3

8.27.2012

Proudly, I'm 19 Years Old

Sebelum pergi, sempeett~ :D
Hari ini, 8 Agustus 2012. Dua manusia tengil yang berstatus anak farmasi dan harus gue akui adalah temen gue sebenernya bertingkah aneh. Tapi, berhubung hari ini banyak hal yang lalu lalang di kepala gue, nggak ada sedikit pun kesadaran akan hal itu. Hari ini gue musti konsul untuk rencana studi dan konsul perizinan acara himpunan. Dua-duanya memang cukup untuk mengganjal di kepala bahkan sampai malam ini. Untunglah salah satu dari keduanya udah terpenuhi. Tinggal membereskan masalah rencana studi aja. Semester ini cukup sedih sih, meskipun nggak pilu-pilu amat. IP gue turun, emang sih semester ini ngerasa usahanya agak kurang. Tapi di balik itu semua gue seneng, banyak IP temen-temen yang pada naik. Kegembiraan bisa ngerasain IP tiga dari wajah-wajah mereka, bikin gue tercambuk. :D Sepertinya gue perlu evaluasi diri. :)

Oke, itu sudah berlalu. Kembali ke pembicaraan awal tentang kelakuan dua temen gue itu. Hari ini kami bertiga janjian buka puasa bareng. Ya udah, gue emang nanggepin ini acara biasa-biasa aja. Makan bareng, udah. Tapi ternyata mereka berdua telah licik memanfaatkan kesibukan gue. Waktu siang hari, mereka pura-pura pulang buat ngambil barang yang ketinggalan. Ya gue percaya-percaya aja, ternyata di balik itu mereka pergi nyari kado. Dan direncanakan dikasih waktu buka bersama. Well, sore hari kami jalan ke pasar ramadhan. Beli kue tentunya, tapi gue nggak nyangka ternyata puding, kue lapis itu bakalan jadi kue ultahnya. -__- Tau gitu gue minta yang gede-gede. :D :P