Showing posts with label event. Show all posts
Showing posts with label event. Show all posts

12.06.2014

OFI 6 - Journey to Padang

Ikut event nasional merupakan salah satu hal yang paling sayang untuk dilewatkan ketika masih ada di bangku kuliah. Begitu pikir saya. Maka dari itu, selain kegiatan-kegiatan organisasi seperti di Ismafarsi saya pun turut menuliskan target untuk bisa ikut OFI. Itu saya tuliskan bahkan sejak awal-awal masuk kuliah, tepatnya setelah saya tau tentang OFI. Saya ingat betul "Ikut OFI" tertulis di buku kecil biru itu. :)

Tahun berganti, kini sampailah pada masa-masa akhir studi saya. Hal itu juga berarti kesempatan untuk ikut OFI semakin dekat dan besar. Singkat cerita, akhirnya saya dan satu teman saya didelegasikan untuk mengikuti OFI ini. Bukan semacam dream comes true sih, tapi lebih tepatnya mimpi ini baru dimulai.

Begitu tahu acara keenam yang digelar tahunan ini dilaksanakan di Padang, saya sedikit cemas dan excited tentu saja. Sampai di usia ini, saya belum pernah ke Padang, Sumatera saja belum pernah. Kali ini pun, kami pergi hanya berdua. 

Di tengah-tengah jadwal yang sibuk, saya harus memikirkan antara menyusun naskah proposal skripsi, penelitian, magang dan persiapan OFI. Semuanya membuat pikiran dan kepala rasanya campur aduk! :D Hari makin dekat dan saya pun makin cemas, tapi apapun itu pasti akan berlalu.

Rabu, 26 November 2014 saya berangkat menuju Padang. Perjalanan menuju Padang harus transit terlebih dahulu ke Jakarta. Jarak penerbangan kedua kami yang lama membuat kami baru sampai di Padang sekitar jam setengah 6 waktu setempat. Pertama kali menginjakkan kaki di Padang, saya bengong. Pasalnya, saya sudah mulai tidak mengerti dengan bahasa orang-orang di sekitar saya. Serasa tiba-tiba berada in the middle somewhere. The feeling of stranger. :D

9.25.2014

8.27.2014

Mengenal Seseorang

Ada pendapat yang mengatakan untuk mengenal seseorang maka lakukanlah perjalanan. Karena dengan begitu, semua hal tentang orang tersebut akan nampak lebih jelas. Namun, saya menemukan--atau lebih tepatnya memahami--cara lain untuk mengenal seseorang.

Adalah menjalin kebersamaan. Kita sudah tidak asing dengan pengalaman tingginya frekuensi pertemuan mampu menggerakan hati. Namun, kali ini saya baru benar-benar menyadari mengapa bisa begitu.

Ada banyak orang yang kita temui dalam keseharian. Orang-orang tersebut jugalah yang menyertai dan membersamai kita. Kita mengenal mereka, secara general. Saya pikir setiap orang punya presepsi terhadap orang lain dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang berperan selama ini.

Saya mengenal puluhan orang di kampus baik itu kakak, teman maupun adik tingkat. Tidak semuanya saya kenal secara mendalam karakternya. Ya hanya sekedar tahu dia tipe orang seperti ini dan itu. Dia terkenal cukup menyebalkan dan dia menyenangkan, begitu saja.

Meskipun sudah 3 tahun membersamai orang-orang tersebut, saya masih agak terkaget dengan penemuan baru saya tentang mereka baru-baru ini. Ya semenjak KKN, saya menemukan beberapa hal baru dari teman-teman saya. Ya saya katakan baru karena memang saya baru tahu.

Di sini, saya melihat kebersamaan yang erat bisa membuat kita melihat lebih banyak tentang seseorang. Mereka yang tadinya saya kira tidak menyenangkan ternyata punya sense of humor yang unik. Mereka yang tadinya terkenal sangat menyebalkan ternyata punya sesuatu yang ketika saya melihatnya saya bisa berkata "Hey, ternyata dia tidak terlalu menyebalkan!"

Ada tampilan yang kita nilai dari luar, ada isi yang kita lewatkan. Begitulah cara kerja kita melihat seseorang. Ketika kita membersamai mereka, akan ada sisi lain yang terkuak dari orang tersebut. Seperti ketika kita terpukau bahwa ekstrovert ternyata bisa memiliki pemikiran yang dalam atau si introvert yang ternyata (pasti) memliki kelakuan konyol.

Maka untuk mengenal seseorang lakukanlah dengan membersamai mereka, lebih dekat. :)

***
"3 tahun kenal, eh ternyata baru tahu sifat aslinya bisa lucu, care, dan sweet gitu."
"Iya kayak orang pacaran 3 tahun yang nggak tau apa-apa, dibandingin orang yang nikah terus tinggal bersama 1 bulan."
*eh

Mensyukuri Kemudahan

"Bapak,  di sini kalau mau cuci motor di mana ya?" tanyaku.
"Cuci motor di sini nggak ada." jawab si Bapak dengan wajah sedikit heran.
"Oh kalau di desa sebelah ada pak?" tanyaku lagi.
"Motor yang mau dicuci yang mana? Itu?"

Aku mengangguk. Beliau bergumam bahwa motor itu kotor sekali. Jelas saja, beberapa hari yang lalu aku harus melalui jalanan selama berjam-jam dalam keadaan hujan. Sempat seorang ibu-ibu menawari aku dan temanku untuk mencuci motor di rumah beliau. Namun, ku tolak karena tidak nyaman. Akhirnya, kami (aku dan temanku) memutuskan untuk mencuci motor kami di desa sebelah tepatnya di tempat tinggal teman kami yang juga sedang menjalani KKN. Kami sedikit terpaksa mencuci motor kami sendiri di tepi sungai. Bermodalkan sabun dan peralatan pinjaman kami membersihkan motor yang super kotor itu.

Ah, tiba-tiba aku tersadar kita terkadang melupakan sesuatu yang menjadi milik kita saat ia ada di sekitar. Salah satunya adalah kemudahan. Di Banjarbaru--tempatku berkuliah, aku bahkan bisa memilih tempat pencucian motor dengan leluasa. Di rumah pun demikian. Sementara di desa ini, ada banyak kemudahan-kemudahan yang biasa ku nikmati tidak tersedia.

Di sini, kami harus berjalan beberapa meter untuk mencari tempat berbelanja makanan ringan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Itu pun tidak terlalu lengkap. Kami harus pergi ke pusat kota dengan perjalanan yang cukup jauh untuk menjangkau tempat yang menyediakan barang-barang yang lebih lengkap. Selain itu, pasar pun hanya ada satu kali dalam seminggu. Lain lagi soal mencuci baju, mandi dsb. Keterbatasan air menjadi persoalan yang kalau di Banjarbaru/rumah bukanlah apa-apa.

Segalanya menjadi sedikit sulit dan aneh. Ternyata, selama ini ada banyak kemudahan yang terlupakan. Hal-hal kecil yang sepertinya sepele ternyata punya peran yang kadang tidak disadari. Di sini, kami belajar untuk mensyukuri keadaan. Mencoba untuk memaklumi setiap kekurangan yang ada dan membuang jauh-jauh keeksklusifan. Kami, mencoba untuk sederhana.

Hal-hal di atas hanyalah satu dari sekian hal yang hilang. Satu dari sekian kemudahan yang selalu kami rasakan. Serta tentu saja, satu dari sekian pelajaran yang kami dapatkan.

7.20.2014

Berkemas



Hari ini adalah persiapan menuju KKN tahap 1. Meskipun hanya beberapa hari berada di desa rasanya berkemas tetap menjadi persoalan. Wanita memang agak repot soal ini dibandingkan pria. Sepertinya ada banyak sekali barang yang harus dibawa. Di saat seperti ini, semua hal/benda rasanya penting untuk dibawa.

Berkemas adalah salah satu hal yang cukup menarik. Terkadang, kita perlu ilmu atau bahkan sedikit trik untuk menjadikannya terasa mudah. Bahkan, saya sendiri memperlajarinya dari sebuah buku perjalanan Windy Ariestanty--di samping berdasarkan pengalaman.

Berkemas itu sama seperti kehidupan kita, kata Windy. Adakalanya, kita harus memilih mana barang yang harus dibawa dan mana yang tidak. Jangan sampai kita terlalu banyak membawa 'hal tidak penting' yang justru akan memberatkan perjalanan. Seperti itulah kita menyikapi hal-hal yang tidak cukup penting dalam kehidupan. Bagaimanapun, kita akan terus berjalan. 

Kita dapat memilih, menikmatinya dengan ringan atau justru terlalu repot dengan bawaan--yang pada kenyataannya kerap kali tidak diperlukan.

*yang kita bawa dalam perjalanan: barang, dsb.
*yang kita bawa dalam kehidupan: orang, kenangan, beban, masa lalu, dsb.

Tulisan ini saya tulis pada 14 Juli 2014. Tulisan seputar KKN lainnya akan menyusul satu per satu. Kebetulan, 2 minggu ini saya habiskan untuk mudik ke Kaltim dan KKN sehingga belum sempat menuliskan semuanya di sini. Selain itu, di desa saya KKN tidak ada sinyal handphone (untuk kartu saya). Jadi, saya masih memikirkan cara untuk konsisten menuliskan #30DaysChallenge #KKN. Sejauh ini, saya masih menuliskannya di buku catatan saya. Selamat menyimak bagi yang berkenan. :)


6.30.2014

Praktikum Lapangan - Loksado

Gambar ini saya ambil ketika mobil sedang mogok dan harus menunggu.
Melintasi senja sewaktu pulang.
Jembatan di sekitar tempat singgah

Ini masjid untuk singgah makan siang dan sholat. Lupa namanya.

Menuju air terjun, perjalan harus dilalui setengah mendaki.

Batu-batu di sepanjang aliran sungai.

Menuju air terjun.

Rombongan sedang mendaki dan menuruni medan.

Tujuan: Air Terjun Riam Hanai
Sedikit lagiii.. :D

Sudah mulai terlihat..

Akhirnya sampai..

This..

Jembatan gantung
Selalu suka ranting.


Anak kecil yang melihat keriuhan kami dari atas sungai.

Bekalnya cumen kamera pocket. Seadanya.. ^^ Nggak terasa ini dua tahun yang lalu. Foto-foto tersebut diambil dari beberapa lokasi yang berbeda. Perjalanan-Air Terjun-Sungai.

6.28.2014

Journey 2: Angsana

Haloo.. Sepertinya sayang banget ya kalau cerita jalan-jalan itu dilewatkan. Waktu itu saya sempet males banget nulis tentang perjalanan ini. Tapi kembali lagi dengan alasan di awal tadi, kok kayaknya sayang banget. Lagi pula journey 1 dan 5 sudah saya post, masa yang ini nggak sih. Ya nggak papa deh ya kalau nggak sesuai urutan. :D Selamat menyimak!

Journey kedua keluarga86 setelah ke gunung adalah ke pantai. Pengen ngerasain jadi anak pantai gitu cyin! hihi. Selain itu pengen juga ngerasain santai kayak di pantai. Hehe. Kebetulan, kalau saya perhatikan nih, daerah wisata yang cukup jauh untuk orang yang tinggal di Banjarmasin dan Banjarbaru adalah pantai. Makanya, temen-temen kayaknya excited banget pergi ke pantai. Kalau saya sih, tinggalnya (aslinya) di daerah dekat pantai, 15 menit juga sampai. Makanya, saya senang tapi tidak se-excited waktu naik gunung.

Perjalanan kali ini adalah menuju Pantai Angsana, lokasinya adalah di di desa Angsana, Kec. Angsana, Kab. Tanah Bumbu. Kali ini, perjalanan ini diikuti oleh banyak sekali partisipan, haha. Ya lumayanlah dibanding Journey pertama. Ada sekitar 30 orang atau lebih yang ikut. Berhubung untuk menuju pantai ini kami harus menempuh jarak yang lumayan jauh, kami pun menyewa 3 buah mobil + 1 mobil tebengan. Jadilah 4 mobil yang siap sedia mengangkut kami semua.

6.24.2014

Sudah Siap KKN?

Waktu kadang tanpa terasa berlalu, entah karena kita menikmati segala proses yang ada atau justru sebaliknya.. tidak ada yang berubah dari diri kita.

Saya harap, saya ada di kategori yang pertama.

Ada banyak hal yang telah dilalui selama hampir 3 tahun menuntut ilmu sebagai mahasiswa. Suka, duka, tangis, tawa, terjatuh, berdiri, berlari, hampir semuanya sudah pernah dirasakan. Sejauh ini, nikmat tidak nikmat, semuanya dijalani dengan penuh rasa syukur. Karena ada banyak sekali hal sulit yang pada akhirnya terlewati dan saat ini saya bisa bilang, "Saya baik-baik saja".

Sekarang ada di sebuah titik, dimana zona nyaman akan kembali ditinggalkan. Saatnya menjalankan pengabdian. Beberapa bulan yang lalu, saya hanya bisa duduk menopang dagu mendengarkan hingar bingar cerita KKN. Cerita beberapa kakak tingkat dari kamar sebelah. Ada yang nelangsa, ada yang riang-riang saja. Lucunya, ada yang bahkan harus tidur di atas kardus, menerjang jalan berlumpur berjam-jam, berbuka puasa dengan air hujan, atau berjuang hanya untuk mencari makan.

Kini, saya yang bertanya-tanya. Akan ada kisah apa ya nantinya? Apakah nelangsa, penuh lara, atau
sukacita?

Ah, kita tunggu saja.
Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
dikutip dari sini 

Semoga ini menjadi salah satu jalan untuk menjadi bermanfaat! Belajar dan belajar!

6.14.2014

Journey 5: 3030

Kalian tau tidak apa penyesalan terbesar saya setelah lulus dari SMA?

Bukan soal kejahiliyahan masa lalu, hehe. Bukan juga soal kenapa nilai UN saya hanya segitu. Bukan itu semua. Penyesalan saya setelah lulus dari sekolah menengah atas itu adalah, "Kenapa saya tidak meninggalkan lebih banyak lagi kenangan bersama teman-teman saya?" Kegiatan seni, olimpiade, debat, keagamaan, sampai organisasi saya ikuti. Tapi, saya masih merasa itu semua kurang.

Tiga tahun menjalin kebersamaan itu rasanya penuh dengan kenangan. Walupun kami seringkali mengadakan acara kumpul bersama di pantai, bahkan masih tetap melanjutkan agenda jalan-jalan lebaran bersama, saya tetap merasa kurang. Harusnya, masih ada lebih banyak lagi 'kegilaan' yang dapat dilakukan bersama-sama.

Kali ini, saya tidak ingin kehilangan itu lagi. Masa-masa dimana kita masih bisa menikmati kebersamaan dan segala hal ajaib bersama teman-teman. Dalam rangka tidak melewatkan masa tersebut angkatan kami "Keluarga 86" memiliki sebuah agenda yang baru-baru ini juga dilaksanakan yaitu Journey 86, suatu perjalanan menaklukkan 86 tempat. Haha. Keren ya. Saat ini kami sudah menjalani Journey ke-5, dan masih ada banyak rencana perjalanan lainnya. Seperti yang telah saya ceritakan sebelumnya kali ini saya tidak mau melewatkan kesempatan lagi.

Sejauh ini, saya masih tidak absent satu pun perjalanan. Mudah-mudahan saya bisa menunaikannya secara keseluruhan. :) Cerita tentang mendaki, menuju pantai angsana, ziarah, buka puasa bersama dan kali ini ke 3030 itu semua adalah agenda Journey 86. Oh iya cerita tentang pergi ke angsana belum saya ceritakan ya di sini. Mungkin, nanti.

Kali ini kami baru saja pergi bersama ke sebuah acara yang dipersembahkan oleh 3 (baca: Three). Jangan tanya soal acaranya, saya cuma punya tiga kata "Keren, kreatif abis!". Saya semakin yakin dengan kekuatan imajinasi, keren! Kadang, melihat acara-acara sejenis ini jadi merasa punya passion yang semakin kuat dengan dunia kreatif. :') In case, saya sekarang ada di jurusan yang lain. :D It's ok!

Sayangnya, saya lebih suka menikmati moment dan fokus melihat acaranya ketimbang mengambil foto saat pertunjukkan. Jadi, kalau kalian penasaran silahkan cari tau sendiri atau datang langsung ke acaranya, sepertinya mereka mengadakan tour ke banyak kota kok. Konsepnya adalah kehidupan kita di masa depan. Saya jamin seru!

Nah, karena saya tidak punya foto di dalam, lebih baik lihat foto-foto kami saja~ :D





Siap menuju Journey selanjutnya? Siap!

5.31.2014

Journey 1: Hiking Tahura

Baiklah, seperti biasa.. setiap ingatan dapat terhapus oleh masa, jadi saya akan menuliskannya di sini. Mungkin sebagai pengingat di kala lupa atau sebagai pelipur di kala rindu.

Cerita ini akan penuh dengan foto, pun kata-kata. Maaf jika akan sedikit berat pada koneksi anda. :D

Cerita ini dimulai ketika malam itu, salah seorang teman mengungkapkan idenya untuk mendaki gunung. Tidak, tidak sekelas Bromo atau Mahameru.. Kami hanya pergi ke gunung di dekat lokasi kami tinggal sementara ini.

Saya yang belum pernah mendaki ini tentu saja sangat excited. Saya memang lebih suka diajak untuk pergi menjelajah ke alam, ke tempat tradisional penuh etnik budaya, atau ke tempat-tempat dimana kotor bukanlah masalah, dan tentu saja menjadi diri sendiri adalah hal yang sah. Bukan apa, ada beberapa perjalanan yang justru di dalamnya kau hanya seperti mayat hidup yang bersandiwara dan merasa "aku harus bersikap seperti mereka".

Malam itu, tanpa pikir panjang saya katakan saya ikut. Tujuan kami ke sana adalah untuk melihat matahari terbenam dan terbit. Dan saya, menambahkannya untuk tadabur alam. Awalnya, rencana kami adalah pergi di sabtu sore dan akan kembali minggu sore. Tetapi apa dikata, hari itu kami harus mengikuti kuliah pengganti sebanyak 3 kali pertemuan. Sebenarnya tak masalah karena perjalanan masih tetap bisa dilaksanakan usai perkuliahan, namun ternyata cuaca tak cukup bersahabat sore itu. Langit muram, sore itu turun hujan. Terlebih angin yang berhembus kencang dan akhirnya memupuskan harapan kami untuk pergi. Kami pun menunda kepergian menjadi senin sore karena hari selasa adalah hari libur.

Meskipun sempat tertunda dan banyak teman-teman yang akhirnya membatalkan keikutsertaannya, saya tetap excited dan bersemangat. Sore itu, sempat diwarnai sedikit hujan yang awalnya mengkhawatirkan. Alhamdulillah, hanya sementara dan kami tetap pada rencana semula. Izin orangtua telah dikantongi, segala persiapan telah dilakoni. Kami siap berangkat.
Kaki-kaki yang akan melangkah lebih jauh dari biasanya :)

5.27.2014

[Story] Hiking Pertamaku

:D

Hai.. Hai..
Akhirnya punya kesempatan untuk menjelajah dan mendaki yang namanya gunung!

Kalau diibaratkan film atau video klip, nih saya kasih teaser nya, haha.

Kembali ke peraduan
Lelaki yang menanti matahari
Barisan bukit di kaki langit

I'll tell you the whole story! Segera!

2.06.2014

[Story] Pramunas XV Malang

"Akankah saya melalui yang satu ini?"

Itulah pikiran saya berhari-hari yang lalu sebelum akhirnya satu minggu yang ternyata sangat menyenangkan ini berlalu. Akhirnya, meski badan saya remuk lelah setelahnya, acara Pramunas XV Ismafarsi di Malang terlewati. Sudah sejak dulu saya ingin berenang dalam lautan organisasi ini, namun melihat mereka yang telah berenang lebih dulu rasanya saya takut tenggelam. Lalu, diam-diam hanya menonton, serunya bermain air. :)


Sekarang, saya memahami, ketakutan saya akan tenggelam itu memang benar adanya. Namun, saya lupa di sana ada banyak teman yang akan membantu caranya berenang. Saya pun tenggelam, di dalam kehangatan sebuah keluarga baru. Rasanya tidak ingin mentas, rasanya ingin terus berlama-lama. Saya pun diam-diam bertanya, "Kenapa tidak ku lakukan sejak dulu?". Ah, memang selalu ada banyak hal luar biasa di seberang ketakutan kita. Sekali lagi saya membuktikannya.

Baiklah, setiap memori indah akan sangat disayangkan untuk dilupakan begitu saja. Oleh karena itu, izinkalah saya sedikit bercerita di sini, untuk mengikat memori itu jika suatu saat saya kembali ragu akan tantangan baru, atau di saat-saat saya rindu.

1.31.2014

Tetap Berdiri atau Berlari

"Bukan rasa pesimis yang akan dibawa pulang, tapi semangat membara untuk berlari mengejar ketinggalan."

Sesungguhnya setiap ada kemauan pasti ada jalan. Bersyukur bisa melihat kenyataan ini secara langsung (meskipun sedikit pahit dan perih), dan apa-apa yang diperlihatkan kepada kita boleh jadi adalah petunjuk. Adalah pilihan kita, untuk mau maju, atau tetap menangisi keterpurukan yang ada.

:)

31 Januari 2014

10.06.2013

Bitter-Sweet of "2nd Pharmacoterapy"

Mungkin ada yang merasa bulan Septembernya berlalu begitu saja. "Nggak kerasa ya sudah Oktober." Mungkin ada yang merasakannya. Namun bagiku, September tahun ini, benar-benar ada "rasanya", termasuk menunggu September tiba. Karena ada apa? INI!



Menjadi salah satu panitia di event 2nd Pharmacoterapy bukanlah pilihan mudah. Tetapi ternyata, menjalani hari-hari selama beberapa bulan menjadi--tepatnya--koordinator acara jauh lebih sulit dibandingkan mengiyakan tawaran ini.


Acara ini adalah acara tahunan di program studi farmasi. Tahun ini adalah tahun dimana 2011 adalah penggerak utama kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Aku adalah salah satu bagian kecil dari semua ini.

Menjadi koordinator acara itu berjuta rasanya, kalau nggak percaya coba aja. :) Setiap tim pasti punya tantangan masing-masing, dan kali ini aku akan bercerita tentang acara dari sudut pandangku.

Boleh ku bilang, beberapa bulan terakhir ini menjadi moment tersendiri dalam kehidupanku. Satu tahun ini, dan beberapa bulan terakhir telah memberikan rasa pahit dan manis yang silih berganti. Semenjak mengurus acara ini, aku tau bagaimana sulitnya sebuah ide itu didapatkan. Juga, bagaimana sulitnya membuat orang lain mengerti akan pemikiran dan ide yang kita buat.

Mencetuskan ide adalah hal pertama yang harus dilakukan ketika mempersiapkan acara ini. "Acara ini mau diisi--acara-acara--apa aja sih? Bagaimana caranya supaya acara ini jadi "beda" dan fresh. Itu adalah beban pertama yang singgah di pundakku. Mencari ide itu kadang susah-susah gampang. Kadang ya ada kadang ya mampet. :D Apalagi, aku ini salah satu orang yang terkadang pikirannya jauh lebih encer di waktu-waktu mepet (the power of kepepet) :D.

9.07.2013

Menunggu Dia

Makan sehari bisa sekali. Mau tidur nggak enak. Bangun tidur keingetan juga nggak enak. Jantung rasanya berdebar-debar kalau ingat dia, serasa lompat ke sana ke mari kegirangan. Eh tapi jangan salah, si empunya jantung bukannya senang. Tapi gugupnya minta ampun..

Aku sedang benar-benar gugup menunggu, menunggu kedatangannya. Segala persiapan dilakukan, aku harus tampak benar-benar siap pada hari itu. Aku tidak boleh terlihat kurang persiapan, aku juga harus tampil prima dan bisa mengupayakan hal terbaik yang bisa aku berikan.

Ku hitung mundur hari demi hari menjelang hari H tersebut. Jalan ke sana jalan ke sini. Aku sudah terlihat seperti gosokan ibu-ibu menjelang hari kerja. Sibuk! Sesekali mengusap kepala, menggaruk-garuk rambut yang tidak gatal sama sekali dan sesekali menghembuskan napas panjang. Fiuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhh...

Bosan, suntuk. Pergi ke kamar mandi keramas, mungkin kepala bisa mendingin dan mengencerkan kembali ide-ide yang membeku untuk melakukan sesuatu yang berkesan di hari H itu. Sejenak kegalauannya hilang, lalu bercermin sebentar. Lalu berpikir lagi, "Sudah siap ketemu dia?" Ah belum, kata hatiku.

9.01.2013

Helo September!

Helooo.. finally it's September rite?

Nggak kerasa, bulan ini akhirnya datang juga. Ini adalah bulan yang tidak diharapkan sekaligus bulan yang dinantikan. Bagaimana bisa? Ok, ini dia ceritanya..

Sebelumnya, pantengin buku agenda kepunyaanku dulu untuk bulan ini. 


Gimana? Mata kamu masih baik-baik aja kan? Ngerti? Nggak ya? Iya, aku juga kadang-kadang nggak ngerti kok sama tulisan aku sendiri--di atas--saking banyaknya coretan di sana. Yang mana yang bener dan yang mana yang udah direvisi kadang nggak jelas. Tiap revisi pake warna pulpen yang berbeda biar inget, tapi pada akhirnya malah bikin bingung.

Coba liat, hampir semua hari sabtu dan minggunya ada lingkaran. Iya, itu nggak bohong kok. Bulan September adalah bulan yang paling greget di antara bulan-bulan lainnya. Ada beberapa alasan kenapa hal tersebut terjadi. Ini dia!

8.16.2013

Being Twenty Something

100an kan.. Potong uang kue. Haha terserah aja. Aman aja aku.
Duit ngecat udah cair? :p Yowes kalau ketemu yang cantik. Di salemba cantik-cantik kan?

Seapa ada mencat tuh. Dapat aja lagi nah upah membasuh piring pas hari raya.

Hahaha dasar pemalak. Bentar ye, baru mau hunting.
Ciyusan nda mau ikut milih?

Mir, ini kenapa jadi ngomong di grup mir?
Kamarku saksi bisuu.. :D

Itu adalah cuplikan perbincangan antara mira dan nisa. Kedua teman yang, engg.. cukup lempo. Sesuatu itu ya mereka ini, mau ngasih kejutan dan ngobrolin itu di grup. Tempat dimana aku pun ada di situ, bisa ngeliat pembicaraan itu. =.=a Awalnya, aku nggak ngeh ini orang pada ngomongin apaan, kue, toko kado segala, dan seketika itu juga hening. Aku sadar betapa tidak ahlinya mereka membuat surprise. :D Mungkin mereka melakukannya supaya kejutan ini lebih GREGET, mungkin. Kita positif thingking saja, but wait! You have to know what happen next!

Tweenty something, yah.. something.. Because there is something different in my 20 years old. Apa sih yang benar-benar beda dari pertambahan umur yang sepertinya menjadi rutinitas tiap tahun ini? Ada.

8.13.2013

We Change, Friendship Not



Minggu, 11 Agustus 2013 (H+3 lebaran) tampaknya jadi moment yang cukup menarik untuk diingat. Hari ini kami (aku beserta teman-teman SMA) berkumpul dan melakukan aktivitas rutin tahunan kami, menyambangi rumah-rumah teman dan guru-guru SMA. Moment ini sekaligus dijadikan ajang untuk ngumpul-ngumpul. Hari ini agak sedikit berbeda karena personel yang ikut cukup banyak dibandingkan dengan tahun lalu. Berpisah sekitar 2 tahun membuat pertemuan langka semacam ini jadi ajang yang cukup tepat untuk kembali mengingat cerita-cerita lama.

Ada yang saat ini, untuk ditemui di rumahnya saja ditanya "Sudah buat janji belum?". Ada juga yang mengaku sekarang masih di semester satu karena pindah jurusan. Mmm.. terlepas dari untuk apa sih dia bolak-balik kuliah dari awal lagi ke jurusan yang berbeda, aku berpikir mungkin dia cuma mengikuti passionnya. Dan, it's nice to follow your passion. Nggak peduli apa kata orang, toh yang menjalani hidup kita ya kita sendiri bukan orang lain dengan komentar-komentar mereka.

Ada yang berat badannya nggak berubah sejak dulu kala, naik-turun naik turun, eh kerempeng lagi.

7.28.2013

Festival Tanglong dan Bagarakan Sahur 2013

Pedih dan Puyeng. Itulah kata yang cukup tepat untuk menggambarkan bagaimana keadaan mata dan kepalaku saat ini. Jelaslah, karena ini bisa dibilang kali pertama aku bangun sesiang ini, jam 1 siang! Iya jam 1 siang. (Nggak sahur nyu? sahur kok, sholat subuh kok, tapi abis itu ya bobok saking ngantuknya). Siapapun calon jodohku yang baca ini, jangan buru-buru ilfeel yaa.. please dengerin penjelasanku dulu! (˘ʃƪ˘)

Jadi hal ini terjadi akibat malam tadi, aku beserta kedua teman konyolku Nisa dan Mira menonton acara tahunan Festival Tanglong. Apa itu Festival Tanglong? Festival Tanglong dan Bagarakan Sahur adalah event tahunan di Kota Banjarbaru. Acara ini dilaksanan setiap bulan Ramadhan yang diikuti dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Tahun ini, Festival Tanglong dan Bagarakan Sahur dilaksanakan Sabtu 27 Juli 2013. 

Jadi kami menuju lapangan Dr. Murdjani untuk menonton pesta kembang api.. Ini beberapa gambar yang sempat ku ambil. Maaf gambarnya kurang terlalu bagus, maklum gambar diambil dengan kamera henpon sajah! Here they are.. The fireworks!

taken by my own camera :)

7.04.2013

I Miss You Guys

Postingan ini akan penuh dengan banyak foto-foto selama masa SMA. Ya, saya sedang rinduuu~ Rindu dengan masa-masa itu.

 

\
Agenda rutin anak kelas, main di pantai, makan-makan dan nggak lupa kegiatan basah-basahannya :D Bayangin nyeburin orang-orang tersebut satu per satu, apalagi yang berat. :p (salah satunya aku, katanya kebanyakan dosa -_-).