Gambar dari sini |
Surat elektronik atau lebih dikenal dengan e-mail adalah sesuatu yang sudah tidak asing lagi saat ini. Hampir semua kalangan memiliki akun e-mail (selanjutnya disebut surel). Entah hanya digunakan sebagai syarat untuk mendaftar ke media sosial atau jauh lebih fungsional daripada itu. Saya menjadi tertarik membahas soal surel karena belakangan ini saya menerima beberapa surel yang unik.
Surel yang saya terima tidak jauh dari teman-teman yang ingin bertanya atau berdiskusi. Terkadang ada pula yang meminta untuk dikirimi file. Sejujurnya saya senang ketika menerima surel dari teman-teman semua. Akan tetapi, beberapa kali saya menemukan sepertinya tidak semua orang memahami etika saat mengirim surel. Dulu, saya juga tidak terlalu ambil pusing dengan persoalan ini. Seolah-olah mengirim surel itu sama saja dengan chatting atau aktivitas dunia maya lainnya.
Lalu, ada satu waktu dosen saya memberikan sebuah nasehat. Sepertinya, beliau juga merasa tergugah untuk mengingatkan mahasiswanya tentang etika mengirim surel. Beberapa kali kami diminta untuk mengirimkan tugas melalui surel. Saya kira, dari pengalaman itu lah akhirnya beliau angkat bicara. Beliau berpesan, surel itu sama halnya seperti kita berkirim surat. Hanya saja, medianya berbeda. Oleh karena itu, cara menulis, bahasa, dll. sebaiknya menyesuaikan seperti pada umumya kita berkirim surat. Kira-kira seperti itu pesan beliau. Sejak saat itu, saya sedikit mengubah cara saya saat mengirim surel.
Terlepas dari persoalan surel dikirim kepada orang yang lebih tua/seharusnya dihormati, saya kira semua orang sebaiknya mulai memperhatikan persoalan yang satu ini. Kadang, saya menerima surel tanpa Subjek, sehingga saya harus membaca keseluruhan pesan agar ngeh dengan maksud pengirim. Namun, ada juga justru menuliskan pesannya di kolom Subjek. Ini membuat saya jauh lebih bingung. Hehe. Selain itu, soal gaya bahasa yang terkesan kurang sopan pun pernah saya temukan. Ada baiknya ketika meminta bantuan atau sesuatu kita jelaskan kepentingannya. Setidaknya, beri salam dan perkenalkanlah diri terlebih dahulu, jangan tiba-tiba meminta orang lain untuk melakukan sesuatu untuk kita. Tidak ada salahnya bukan? Boleh jadi dari situ kita bisa membangun jaringan pertemanan yang lebih luas. Tak lupa, ucapkanlah terima kasih. Percayalah, seseorang akan dengan ringan membantumu ketika kamu menghargai bantuannya. :)
Singkatnya, jangan lupa memberikan salam, memperkenalkan diri, menjelaskan keperluan kita, dan mengucapkan terima kasih ketika mengirim surel ya. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Saya juga masih belajar mengirim e-mail/surel dengan baik. Mari sama-sama belajar. Salam.
4 comments:
haai kak, salam kenal yaa. blognya menginspirasi untuk terus bermimpi :)) ditunggu tlisan2 lainnya dan akupun lg blajar ngemail yg baik :))
Halo Muthi, salam kenal juga. Terima kasih ya sudah membaca. Tentu, ditunggu tulisan lainnya ya. ;)
Keren kk
Terima kasih :)
Post a Comment