Lebih dari satu tahun berlalu sejak saya putuskan hiatus di blog ini. Sebenarnya saya belum memikirkan kelanjutan dari blog ini. Belakangan, saya memang tidak terlalu aktif menulis di blog. Pun saya lanjutkan kegiatan menulis, saya berniat membuat tulisan dengan muatan yg lebih berat. Akan tetapi, setelah saya perhatikan, masih ada sedikit manfaat yang bisa saya bagikan dari blog ini. Meskipun sekedar diskusi soal jurusan farmasi, literatur, atau tulisan-tulisan lama--yang melankoli itu. Hihi.
Alhamdulillah tulisan kali ini membawa sebuah kabar gembira. :)
Terhitung sejak maret 2017, saya telah resmi disumpah sebagai Apoteker. Sebuah pencapaian yang cukup mengharu biru, sebab memang prosesnya tidak mudah. Akhirnya saya berhasil keluar dari kampus Gajah dalam satu tahun masa studi. Saya sangat bersyukur karena mampu melalui semua tahapan ujian apoteker yang luar biasa itu. :D Terlebih, angkatan saya adalah angkatan pertama yang mencicipi Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) sebagai syarat wajib kelulusan. Dengan beban ujian kampus yang berat dan ditambah kewajiban lulus UKAI membuat kelulusan ini rasanya sangat menggembirakan. (Gimana enggak ya, ujiannya sekitar dua bulan, bertubi-tubi)
Jika ada yang bertanya, mau tidak mengulang ujian apoteker ITB, saya pasti akan menjawab "sekali saja sudah cukup". Cukup ia jadi bagian dari sejarah hidup, dikenang dan ditertawakan (waktu menjalani sih, ditangisi) :D
Tetapi, menyandang gelar apoteker tentu memiliki beban dan tanggungjawab tersendiri. Tidak berarti berhenti belajar sebab "ujian" yang sesungguhnya adalah ketika mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dari kampus. Doakan saja saya mampu mengemban amanah profesi ini sebaik mungkin, melakukan praktik yang bertanggungjawab dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat. Aamiin.
Terima kasih untuk teman-teman yang masih meninggalkan jejak di blog ini atau menyapa lewat surel. Salam sejawat.