10.07.2011
Menambahkan Emoticon pada Postingan Blog
Ayeyeeeey.. Akhirnya bisa juga nambahin emot-emot di blog tercintaku ini. Sebenernya dari kemarin-kemarin udah ada, tapi emotnya standar dan itupun inputnya manual jadi kudu ngingetin simbol ini ngewakilin emot yang itu. Ribet! La terus apa bedanya dengan yang sekarang? Nah, kalau sekarang emotku udah ada banyak dan inputnya juga lebih praktis. Utak-atik ini itu dan instal add ons di firefox udah deh.
Meskipun sempet ngantuk-ngantuk bahkan ketiduran alhamdulillah berhasil. Bahkan keinginan nambah blog buat dakwah juga hari ini kesampean. (Blog atu biji aja nggak keurus buat baru lagi nyu??) Niatnya baik kok, kepengen berbagi ilmu. Supaya nggak kecampur aduk sama blog pribadi yang emang cukup carut marut ini, aku putuskan memisahkannya.
Sekarang saatnya utak-atik blog satunya. Mumpung besok nggak nguli (read: kuliah) meskipun tugas buat laporan dan ujian udah mulai menghantui, tapi tetep sebisa mugkin aku tetep aktif ngeblog. Yah, sekedar ngilangin stress. Tentang blog satunya yaitu *tit* (masih dirahasiakan) kalau sudah siap untuk dikunjungi pasti bakal aku share Ibarat rumah, baru aja kelar dibangun, masih malu dong buat ditunjukkin kan belum didekor. Jadi pembaca setia harap bersabar. *jiaah* *berasa* aamiin aja deh.. Semoga rame nantinya!
Ditunggu yak!!
Lanjuttt.. dum, dum, dum..
Oh iya, yang pengen nambah emot-emot lucu juga di postingan kamu silahkan ikuti tutorial ini. Selamat mencoba, good luck!
10.01.2011
Tumbuh di Tengah Badai
Alhamdulillah, akhirnya ada waktu untuk membaca habis sebuah novel dalam satu hari. Maklum saja aku masih terhitung mahasiswa baru yang sedang beradaptasi ‘memanage’ waktu yang jauh berbeda semasa SMA. Meskipun di SMA aku tergolong cukup sibuk dan tidak terlalu kaget dengan kesibukan baru sebagai mahasiswa, tetapi perbedaan yang benar-benar mencolok adalah kebebasan yang sekarang ku miliki. Kalau di SMA sibuk tetapi terjadwal, sementara sekarang aku ‘bebas’ mengatur segalanya. Kalau tidak punya cukup kesadaran, pasti banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Sebagai wujud realisasi salah satu targetku, aku putuskan membuat review novel atau buku apapun yang pernah ku baca. Tujuan pertama tetap, aku ingin berbagi. Kedua, supaya aku ingat apa saja yang pernah aku baca, salah satu cara meninggalkan jejak. :)
Baiklah, langsung saja. Kali ini aku akan berbagi kesan setelah membaca sebuah novel berjudul “Tumbuh di Tengah Badai” karya Herniwatty Moechiam.
Subscribe to:
Posts (Atom)