2.26.2014

Kapasitas

Saya sebal sekali, ketika handphone saya terus saja memberikan peringatan bahwa memori mulai penuh. Padahal masih ada 18 MB tersisa. Namun, hal tersebut telah dinyatakan menjadi kapasitas mulai melemah. Saya heran.

Di lain hal, saya juga sering sekali menemui kapasitas flashdisk saya yang sebenarnya 8 GB, tetapi entah mengapa hanya sekitar tujuh koma sekian di dalamnya. Padahal, flashdisk tersebut kosong.

Terlepas dari ketidaktauan saya mengenai barang-barang tersebut, yang mungkin memang memiliki penjelasan ilmiah atas dua hal yang saya katakan di atas, saya malah terpikir itulah yang disebut dengan kapasitas.

Seringkali, diri kita meraung-raung karena dijejali banyak hal, tanggung jawab, impian dan keinginan yang kita rasa tidak mampu untuk ditampung oleh diri kita. Kemudian merasa nyaman untuk tetap menyimpan mimpi dan cita-cita yang segitu-segitu saja dan tidak pernah bergerak untuk mewujudkannya.

Barangkali diri kita seperti dua benda tersebut. Agaknya, kita merasa apa yang kita inginkan, apa yang dapat kita simpan dan lakukan terlampau jauh melawati kapasitas diri kita. Meskipun pada kenyataannya, kita masih punya batas limit yang tersisa.

Itulah kapasitas.

Ada yang pernah mengatakan, sesungguhnya kita dapat melakukan suatu hal yang lebih besar dibandingkan apa yang dapat kita pikirkan.

Dan saya percaya itu.
 

 


2.13.2014

Studying Abroad - Windy Ariestanty dan Maurin Andri


Studying Abroad adalah buku yang telah saya beli sejak Juli tahun lalu dan sempat menjadi daftar buku yang saya janjikan untuk diceritakan di blog ini. Hmm.. kenapa saya bilang cerita? Soalnya saya kan memang bukan--atau belum jadi--expert dalam hal review buku. Lagipula, blog saya kan bukan blog buku. Hihi

Buku ini saya beli setelah saya baca buku Life Travelernya mba Windy Arietanty. Saya suka penuturan mba we--begitu panggilannya--sehingga saya pun tertarik untuk kembali membaca bukunya, selain karena konten dari buku itu sendiri tentunya.

Studying Abroad mengusung tentang cerita disertai tips-tips untuk belajar dan bertualang di negeri orang. Kalau banyak orang bilang Don't judge a book by it's cover, kok saya malah nggak ya? Seringkali, hal pertama yang membuat saya tertarik membeli sebuah buku itu justru sampulnya. Sejauh ini, ketika saya menyukai sampul sebuah buku plus isinya, artinya ada 'klik' antara keduanya pada buku tersebut, maka saya katakan itu sukses. Bukankah sampul itu dibuat untuk menggambarkan isinya? Tapi tentu saja, konten tetap menjadi dasar utama untuk membeli sebuah buku.

Hal unik yang saya suka dari buku ini adalah desainnya. Buku ini disertai dengan ilustrasi khas 'gagas' yang catchi. Buat saya, hal yang satu ini cukup menarik untuk membuat saya bertahan membaca sebuah buku.

Studying abroad, journey, cute
Unik ya? :)

2.10.2014

Menyebar #CintaMulia

Februari masih ngerayain valent*ne?? Apa kata akhirat? :D

Dalam rangka memberikan pencerahan dan menyebarkan kebaikan, yuk teman-teman semua ikutan bantu sebarkan buklet #CintaMulia yang satu ini.


Caranya gampang, go to this --> link. Download dan kalian akan dapatkan buklet dengan penampakan sebaga berikut:


Buklet ini boleh disebarkan online atau dicetak--yang ini boleh banget. Bahkan udah ada tutorial melipatnya loh..


Nah, gimana? Seru, unik dan lucu ya? Tunggu apalagi? Yang sudah coba share cerita kamu yuk!


2.06.2014

Ke Luar Angkasa?

Ada sebuah pertanyaan di ask.fm saya beberapa waktu lalu. Nah, waktu itu sempat saya posting kan soal pending post? :D Ini dia alasannya, saya mengikuti kegiatan Pramunas XV ISMAFARSI di Malang dengan tuan rumahnya Universitas Brawijaya. Mau tau cerita selengkapnya klik di sini!

Ada dua pertanyaan yang saya peroleh di ask.fm. Pertanyaan pertama adalah, "Apakah kamu ingin pergi ke angkasa luar?". Pertanyaan yang unik! Tapi nampaknya anda bertanya pada orang yang tepat! :D

Ya, saya pernah bermimpi pergi ke luar angkasa, bekerja sebagai astronot. Bahkan dulunya, saya pernah berniat untuk mendaftar jurusan astronomi di ITB. Aneh dan konyol ya?

Saking kurang realistisnya impian saya waktu itu saya pernah dimarahi dan dicemooh oleh orang tua dan kakak-kakak saya. Memang, untuk ukuran anak SMA, mimpi seperti itu sepertinya terlalu kekanak-kanakan. Memangnya kamu mau masa depan yang seperti apa dengan menjadi astronot? Kira-kira begitulah yang mereka bayangkan.

Sebenarnya, keinginan itu bukanlah tanpa dasar. Semenjak SMP saya mulai menggeluti ilmu astronomi. Kemudian, saya mulai takjub dengan alam semesta dan segala keajaiban di dalamnya. Tentang bintang, planet, rasi bintang, alam semesta, jagat raya. Sungguh, dunia ini luas. Masih ada tata surya lain, masih ada galaksi lain.. Coba bayangkan..


Meskipun apa yang dipelajari terlihat abstrak, cahaya, partikel, massa.. tapi menurut saya itu menarik dan menakjubkan. Sampai akhirnya keinginan itu pupus ketika saya akhirnya menyerah dan menurut untuk masuk jurusan farmasi.

Bagaimanapun, ternyata setelah dijalani, kuliah di farmasi memang tidak terlalu buruk. Namun, saya tetap akan mengingat bahwa luar angkasa pernah menjadi bagian dari impian saya.

Bintang favorit saya, beruang kecil dan besar



[Story] Pramunas XV Malang

"Akankah saya melalui yang satu ini?"

Itulah pikiran saya berhari-hari yang lalu sebelum akhirnya satu minggu yang ternyata sangat menyenangkan ini berlalu. Akhirnya, meski badan saya remuk lelah setelahnya, acara Pramunas XV Ismafarsi di Malang terlewati. Sudah sejak dulu saya ingin berenang dalam lautan organisasi ini, namun melihat mereka yang telah berenang lebih dulu rasanya saya takut tenggelam. Lalu, diam-diam hanya menonton, serunya bermain air. :)


Sekarang, saya memahami, ketakutan saya akan tenggelam itu memang benar adanya. Namun, saya lupa di sana ada banyak teman yang akan membantu caranya berenang. Saya pun tenggelam, di dalam kehangatan sebuah keluarga baru. Rasanya tidak ingin mentas, rasanya ingin terus berlama-lama. Saya pun diam-diam bertanya, "Kenapa tidak ku lakukan sejak dulu?". Ah, memang selalu ada banyak hal luar biasa di seberang ketakutan kita. Sekali lagi saya membuktikannya.

Baiklah, setiap memori indah akan sangat disayangkan untuk dilupakan begitu saja. Oleh karena itu, izinkalah saya sedikit bercerita di sini, untuk mengikat memori itu jika suatu saat saya kembali ragu akan tantangan baru, atau di saat-saat saya rindu.