4.30.2013

Menemukan Diri Sendiri

Selamat malam.. siapapun yang membaca ini. Sekarang ukul 00.45 dan aku belum tidur. Tau artinya apa? artinya aku sedang tidak bisa tidur, ya mungkin bisa dibilang tidak cukup ngantuk seperti biasanya. Apakah ada yang sedang ku pikirkan? Ya tentu ada.

Baru kemarin selesai acara himpunan LK (Latihan Kepemimpinan) 2013 atau lebih akrab disapa makrab, malam keakraban. Nggak kerasa, satu tahun lalu aku berdiri di dalam barisan menjadi salah satu peserta. Peserta yang dimarahi-marahi senior, lari kocar-kacir ketika mendengar sirine, gugup setengah mati serta letih luar biasa. Sekarang, aku juga berdiri di sana namun di depan mereka, dengan posisi yang berbeda. Acara ini berlangsung sukses menurutku, rame dan luar biasa. Serangkaian acara yang diisi dengan debat, presentasi, penyampaian materi kepemimpinan, sharing, saling berkenalan, pentas seni, jurit, senam bersama, makan bersama, outbond, bagi-bagi hadiah dan nggak ketinggalan sedikit aksi panitia bakar-bakaran. :D

Pertama, aku ucapkan terima kasih untuk semua panitia yang sudah melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin, yang tidak tidur semalaman, yang makan seadanya, dan lelah sebagaimana adanya tuntutan. Di sini aku bukan termasuk panitia, tapi penanggung jawab. Meskipun begitu, bisa ku rasakan lelahnya mereka semua. Aku boleh dibilang panitia serabutan yang menclok sini menclok sana. :) Tapi, itu menyenangkan, bisa merasakan apa yang dirasakan mereka semua, bisa membantu teman-teman panitia meskipun sedikit.

Kedua, untuk peserta. Tanpa kalian acara ini juga nggak akan berjalan. Ya jelas, sasarannya nggak ada. :D Semoga kalian menjadi kader-kader yang luar biasa ya.. Semoga acara ini nggak cuma sekedar 'rame' tapi memberikan perubahan dalam diri kalian. Ingat, pemimpin itu bukan buah yang bisa dikarbitin. Tapi pemimpin juga perlu proses. Meski begitu, kami panitia berusaha semaksimal mungkin untuk menjamin kalian akan terlahir kembali dengan 'setidaknya' satu perubahan.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari kegiatan ini, termasuk bagiku. Di sini aku pun belajar dan menemukan satu pencerahan. Ada satu motivasi yang disampaikan oleh salah satu pemateri, isinya kurang lebih begini, kita harus menentukan tujuan dan harus tetap melihat tujuan kita. Dari situ, aku mulai menyadari satu kesalahanku. Mungkin akhir-akhir ini postingan blogku selalu bertemakan 'blue feelings', galau.  Setelah dipikir-pikir, ada yang salah. Iya, kesalahannya adalah aku nggak tau apa tujuanku dan dimana tujuanku sekarang berada. Tujuan yang harusnya jadi pedoman, pegangan. Selama ini aku kehilangan itu, sehingga terlalu rapuh dan mudah goyah.

Sekarang, aku sudah menemukannya dan mengingatnya. Insya Allah aku akan kembali seperti aku biasanya. Seperti ayu yang selalu kuat, tegar, semangat dan pantang menyerah. :) 

Mungkin benar, sesekali kebingunga akan membuat kita tersesat, kehilangan arah dan kemudian menemukan diri sendiri.
Pesan dari kak karun, beliau selalu mengingatkan bahwa aku pasti bisa melalui ini semua dan ketika aku sudah sampai pada ujungnya, aku akan jadi pribadi yng berbeda yang tentu saja jauh lebh kuat dari sebelumnya. Saya percaya itu kak, saya percaya.. :)

4.19.2013

(Blank)

Bagaimana bisa meyakinkan orang lain jika pada diri sendiri saja tidak yakin?

4.12.2013

Another Blue Feelin'

Entahlah, beberapa hari ini gue merasa terlalu 'sensitif'. Hal-hal yang biasanya nggak jadi suatu masalah, belakangan ini rasanya berbeda. Kata-kata yang 'nyelekit' sedikit, rasanya langsung sakit. Terkadang kesensitifan itu membuat hati menjadi jauh lebih sempit, sensitif dalam segi negatif lebih tepatnya. Gue mikir, apakah gue yang suudzon, atau ini adalah puncak kekesalan? Gue rasa bukan. Hanya saja terkadang, ada saat dimana gue merasa ada di posisi 'goyah'. Gue tau, sikap, perasaan dan segala hal negatif ini salah, nggak baik. So, gue cari tempat untuk menumpahkannya, meskipun sebenarnya ini bukannlah 'kebiasaan' gue. Awalnya ini melegakan, bahkan ya.. gue tau gue jauh lebih lega meskipun nggak sepenuhnya. Tapi pada akhirnya, inilah tempat sesungguhnya untuk menumpahkan segala keluh kesah gue (untuk kesekian kalinya).

Sebenarnya kalau boleh jujur, waktu itu gue sempet kecewa. Kecewa dengan pola pikir seorang teman. Gue nggak marah, tapi kecewa, sedih. Kata-kata itu, ada makna tersirat di dalamnya. Semoga gue salah mengartikan, tapi sepahaman gue, ketulusan dan usaha yang sudah gue lakukan nggak ada apa-apanya, nggak bernilai di matanya. Gue kecewa, kemana makna 'ketulusan' itu? Sebatas itukah dinilai, dengan materi kah? Jangan sampai gue salah menilai, tapi sejauh ini sudut pandangku atasmu 'begitu'.

Itu, satu masalah yang membuat gue akhirnya berpikir. Adakah diri ini telah memberikan manfaat untuk orang lain? Adakah diri ini sebenarnya punya peran, diinginkan? Jujur, sekali, dua kali, dan sering kali.. Gue merasa di posisi yang nggak dibutuhkan. Ada tidaknya gue bukanlah masalah. Kalau, seandainya gue tau 'tempat' ini akan sangat melelahkan, akan mengasingkan dan membuatku kesepian, gue mungkin nggak akan menerimanya. Meskipun sekarang mundur bukanlah suatu pilihan. Namun, terkadang rasa untuk itu ada.

Taukah? semua orang tentu punya masalah. Semua orang punya. Semua orang punya atau selalu mencari tempat untuk menampung kisahnya, bebannya. Tapi taukah, seorang 'penampung' kisah pun tidak selamanya mampu membendung itu semua. Ia pun butuh 'penampung' yang lain. Tapi pada kenyataannya, nggak semua orang tau, bahkan satu dua orang pun tidak. Itulah yang terkadang membuat 'tempat' ini serasa sangat melelahkan.

Dia, sebenarnya satu tempat yang gue harapkan bisa menjadi 'penampung' itu. Tapi nyatanya, itu sekedar harapan, itu sekedar angan. Dia bahkan nggak mengerti, dia bahkan nggak paham. Dia hanya selalu berpikir bahwa aku baik-baik saja, bahwa aku kokoh-kokoh saja. Tanpa dia sadari, ada beban yang cukup berat di pundak ini, yang bahkan penyumbangnya adalah dia. Bisakah sekali saja, pikirkan gue ini manusia biasa, gue juga sama seperti orang-orang yang selalu kamu khawatirkan. Gue juga bisa goyah. Coba, bisakah sekali saja perlakukan aku seperti itu? Cukup peka kah kamu untuk itu?

4.04.2013

Shine Your Way

Ceritanya lagi cari lagu penyemangat di kala semangat naik-turun :)

"Shine Your Way"
Owl City & Yuna

Just before the dawn,
When the light's still gone,
Shine, shine your way,
And you may not know, where to go,
Shine, shine your way

Open road but it's still dark,
Build a fire from a spark,
And shine, shine your way,
Feed the feeling in your heart,
Don't conceal it then you'll start,
To find, find your way

No one can stop, what has begun,
You must believe when I say

All of your tears will dry faster in the sun,
Starting today,
Shine, shine, shine,
Shine your way

There's an open sky,
And a reason why,
You shine, shine your way,
There's so much to learn,
And now it's your turn
,
To shine, shine your way

There's a feeling deep inside,
You can let it be your guide,
To find, find your way,
And there's no time for us to waste,
Got to take a leap of faith,
And fly, fly away


Don't have to walk,
Now you can run,
Nothing can get in your way


All of your tears will dry faster in the sun,
Starting today,
Shine, shine, shine,
Shine your way

Morning is breaking,
Darkness is fading,
We found a way to the light,
It's such a beautiful sight

Any time, anywhere,
Turn around and I'll be there,
To shine, shine your way

Like a star burning bright,
Lighting up the darkest night,
I'll shine, shine your way

Now I can see,
You are the one,
Sent here to show me the way

All of your tears will dry faster in the sun,
Starting today,
Shine, shine, shine,
We're on our way,
Shine, shine, shine,
That's what we say,
Shine, shine, shine,
Shine your way

There's a reason why
You shine, shine your way

All of our tears will dry faster in the sun
Shine your way


    : yang disuka :D

Nggak Cocok di Bantal


Blog, mungkin menjadi salah satu tempat ter'enak' untuk bercerita, karena sebenarnya inti dari mengurangi beban adalah dengan melepaskannya. Entah, apakah akan diterima, ditolak atau disimpan.

Kali ini pengen cerita sedikit, tentang personality gue atau mungkin sebenarnya habits ya? Gini, dari dulu gue bukanlah tipe orang yang bisa tahan lama nyentuh bantal. Jadi, sedikiiit aja kena bantal ya udah deh bablas. Padahal gue bukan tukang tidur, toh gue bisa dibilang jarang atau hampir nggak pernah tidur siang kecuali dalam kondisi fisik yang benar-benar kelelahan. Hal tersebut jugalah yang membuat gue bukan termasuk dalam golongan nocturnal. Iya, jangan harap gue bisa begadang. Biar kata ada apa juga, gue pasti tidur, dengan nyenyaknya.

Sejak dulu, dari kecil sudah terbiasa tidur cepat sekitar jam 9 malam dan bangun pagi. Sebenarnya, gue lebih suka dan lebih nyaman dengan tipe jam tidur seperti itu. Kalau lelah, capek, ya tidur, besok bangun pagi-pagi badan udah seger dan bisa dilanjutkan lagi aktivitasnya. Tapi, nggak semua orang bertipe seperti ini. Satu lagi, gue adalah tipe tidur 'mati', artinya susah dibangunin kalau udah tidur. Begitulah. Jadi, merupakan suatu kesalahan besar meminta gue jaga rumah ketika semua orang pergi ke kondangan pada malam hari. Kenapa? Karena gue akan mengunci semua pintu kemudian (ter)tidur dan orang-orang akan kelabakan nggak bisa masuk rumah karena semua pintu terkunci dari dalam. dan pada saat itu, apapun yang terjadi gue tetap tidur, bener-bener susah dibangunin. Ini pengalaman, untung keluarga gue cerdas bisa masuk rumah. :D

Nah, ternyata sifat atau kebiasaan ini terkadang jadi sumber masalah. Terkadang, jam segini setengah 9 atau jam 9 malam gue udah tidur atau ketiduran. Sementara temen-temen gue, anak-anak farmasi tentunya bisa diitung jari yang siklus tidurnya kayak bayi begini. -_- Jadilah, ketika ada temen yang perlu, gue nggak bales pesan atau bahkan telepon mereka yang berkali-kali, gue tetep, PULES. 

Dulu, waktu SMA juga kebiasaan inilah yang sering bikin masalah dan diprotes temen-temen gue. Sering berantem ya cuman karena ginian. Padahal, gue tidur, beneran tidur, nggak mengada-ada. Meskipun, ketika gue ada di posisi mereka gue pasti akan berpikiran sama dan meletup-letup layakanya mereka. Tapi, izinkan kali ini gue bicara. :')

Gue, nggak suka tidur siang. Karena ketika gue tidur siang, mood gue bakalan jelek dan bawaannya pasti lemes. Satu lagi, ketika gue tidur siang, kepala gue akan sakit luar biasa ketika bangun dan malamnya gue bakalan susah tidur. Akhirnya jam tidur berubah dan jam bangun tetap pagi di jam yang sama. Rasanya pasti bakalan ngantuk seharian karena berasa kurang tidur, kepala sakit dan cenderung akan tidur siang lagi dan siklus itu terulang. Sungguh kacau. Itulah kenapa, gue nggak suka tidur siang. -_-


Sebenarnya, tidak sebatas soal jam tidur. Malam hari, gue lebih suka mengistirahatkan diri. Jauh dari hingar bingar dunia. Siang hari sudah cukup untuk ribut dengan hiruk pikuk yang melelahkan. Pernah dengar atau tau nggak, seorang ekstrovert mengumpulkan energinya kembali ketika mereka di keramaian sedangkan introvert mengumpulkan energinya kembali ketika sendirian. Ekstrovert = suka keramaian, introvert = suka kesunyian. Tapi, bukan berarti mereka cenderung hanya suka keramaian atau kesunyian semata, mereka bisa berada di lingkungan kebalikan dari apa yang mereka suka. Tetapi, pada saat itulah, mereka kehilangan banyak energinya dan cenderung akan merasa lelah.

Mungkin gue adalah satu dari kaum introvert itu. Silahkan tanya ibu gue, dari kecil gue lebih suka main sendiri di rumah atau berdua/bertiga dengan sepupu. Setelah agak besar, malah cenderung lebih banyak sendiri. Gue bukan autis, juga bukan punya dunia sendiri. Tapi, di saat seperti itulah, gue merasa lebih nyaman. Gue menyebutkan, kebutuhan untuk sendiri. Sosialisasi, berbincang-bincang, mengobrol itu sebuah kebutuhan. Tapi, siapapun itu, pasti juga punya kan waktu dimana ingin sendiri. 

Kalau boleh jujur, gue kurang suka dengan keramaian, keributan, rasanya itu sangat mengganggu dan melelahkan. Dua, tiga orag sudah cukup meramaikan, bagiku. Ibu sering marah atau menyindir sikapku yang seperti ini. Tapi pada kenyataannya, gue tetap begini, sudah begini dan dari sananya memang begini. :)

Untuk kebiasaan tidur gue itu, gue minta maaf, keterlaluan memang membuat orang menunggu di saat mereka membutuhkanmu. Tapi, bisa nggak kita saling memahami? Silahkan jika ada perlu, di siang hari jika bisa. :) Saya akan bantu. 

Untuk seorang teman, agar bisa saling memahami.